Kapal Meledak di Sungai Musi

Sosok Askolani, Nahkoda Kapal Jukung yang Terbakar di Sungai Musi, Sudah Bekerja 40 Tahun

Ia bersama ketiga rekannya menjadi korban ledakan kapal jukung, dan ditemukan hanyut di kawasan Boom Baru dengan kondisi meninggal dunia.

Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Slamet Teguh
Dok Basarnas Palembang
Tim SAR menyusuri Sungai Musi untuk menemukan satu ABK jukung meledak, Selasa (2/4/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Askolani (60) nahkoda kapal jukung yang meninggal dunia dalam insiden ledakan yang terjadi di perairan Sungai Musi pada Senin malam telah dimakamkan pihak keluarga di TPU Kandang Kawat, kawasan Bukit Besar.

Ia bersama ketiga rekannya menjadi korban ledakan kapal jukung, dan ditemukan hanyut di kawasan Boom Baru dengan kondisi meninggal dunia.

Jenazahnya langsung dibawa ke RS Bhayangkara Palembang setelah kejadian dan baru dijemput pihak keluarga pada hari ini, Selasa (2/4/2024).

Kemudian dibawa ke rumah duka yang berada di kawasan Tangga Buntung.

Wawan, salah satu anak almarhum mengatakan ia baru mengetahui jika sang ayah menjadi korban ledakan kapal, ketika melihat video kapal yang terbakar di media sosial TikTok.

"Saya lihat di TikTok ada video kapal terbakar, saya komen di video itu kejadiannya lama atau baru. Dan banyak yang bilang kejadian baru," katanya kepada Tribunsumsel.com.

Kemudian Wawan juga melihat video yang sama di Instagram dan baru mengetahui kalau sang ayah menjadi korban kebakaran kapal.

"Tahunya dari keluarga dan tetangga kalau ternyata ayah yang jadi korban, sebab ada videonya. Dan dapat informasi kalau jenazah dibawa ke RS Bhayangkara, " katanya.

Baca juga: Pencarian 1 Korban Jukung Meledak di Sungai Musi Terus Dilakukan, Tim SAR Susuri Sungai

Baca juga: Kronologi Kapal Jukung Terbakar di Sungai Musi, Satu ABK Nekat Ceburkan Diri Saat Terjadi Ledakan

Askolani, sepengetahuannya telah bekerja di kapal sejak tahun 80-an. Selama menggeluti pekerjaannya sebagai nahkoda kapal almarhum juga sempat beberapa kali berhenti dan kembali bekerja lagi.

Wawan juga mengungkapkan kalau sebelum almarhum meninggal ia merasakan firasat tak enak dan khawatir sesuatu yang buruk bakal terjadi.

"Ya memang sebelum peristiwa nahas ini saya merasakan perasaan yang tidak enak, tapi ternyata kejadiannya menimpa ayah," katanya.

 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved