seputar islam

Meminta Maaf atau Memaafkan, Tradisi Idul Fitri, Mana yang Lebih Utama, Penjelasan Alquran dan Hadis

Di hari raya Idul fitri, meminta maaf atau memaafkan artinya adalah saling memaafkan. Momen yang jangan dilewatkan dan jangan disia-siakan

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Meminta Maaf atau Memaafkan, Mana yang Lebih Utama, Berikut Penjelasan Alquran dan Hadits. 

Memaafkan jauh lebih penting. 
Dalam Alquran dan Hadits banyak anjuran untuk menjadi seorang pemaaf.

Allah menyuruh kita menjadi pemaaf. Bahkan orang yang pemaaf atau memaafkan adalah salah satu ciri dari orang yang bertakwa.

Surat Ali Imran ayat 134

(surga itu untuk orang yang bertakwa, yaitu) orang yang memaafkan kesalahan orang lain.” (QS Ali Imran: 134)

Surat Al A'raf Ayat 199

“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan kebaikan serta jangan pedulikan orang-orang bodoh.” (QS al-A’raf: 199)

Dalam hadits juga Nabi Saw bersabda:

“Allah tidak menambah bagi seorang hamba dengan memberi maaf kecuali kemuliaan.” (HR Muslim).

Tidak halal bagi seorang muslim untuk tidak bertegur sapa dengan saudaranya lebih dari tiga hari (HR Muslim).


Dan memaafkan orang lain itu adalah ciri penghuni surga. Seorang sahabat yang disebut Nabi sebagai penghuni surga ketika ditanya Abdullah bin Amr bin Ash amalan apa yang ia lakukan, dijawab, “Setiap malam sebelum tidur aku selalu mendoakan orang-orang dan memaafkan semua kesalahan mereka dan mengikhlaskannya. Lalu aku berdoa untuk mereka dan aku tidak pernah iri terhadap mereka.”

Hadits lain terdapat kisah:

Pada suatu hari, Rasulullah Saw sedang berkumpul dengan para sahabatnya. Di tengah perbincangan dengan para sahabat, tiba-tiba beliau tertawa ringan sampai terlihat gigi depannya.

Umar bin Khattab yang berada di situ, bertanya, “Apa yang membuatmu tertawa wahai Rasulullah?”

Rasulullah Saw menjawab, “Aku diberitahu malaikat, bahwa pada hari kiamat nanti, ada dua orang yang duduk bersimpuh sambil menundukkan kepala di hadapan Allah.”

Salah seorang mengadu kepada Allah sambil berkata, “Ya Rabb, ambilkan kebaikan dari orang ini untukku karena dulu ia pernah berbuat zalim kepadaku.” Allah berfirman, “Bagaimana mungkin Aku mengambil kebaikan saudaramu ini, karena tidak ada kebaikan di dalam dirinya sedikitpun?”

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved