Berita Viral

Sosok TR Fahsul Falah, Pj Bupati Sinjai Ingin Angkat Anak Bocah SD Tiap Hari Gendong Adik ke Sekolah

Mengenal sosok Pejabat (Pj) Bupati Sinjai, Sulawesi Selatan, TR Fahsul Falah berniat mengangkat Nuraeni (7) sebagai anak angkat.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
tribuntimur.com
Mengenal sosok Pejabat (Pj) Bupati Sinjai, Sulawesi Selatan, TR Fahsul Falah berniat mengangkat Nuraeni (7) sebagai anak angkat. 

TRIBUNSUMSEL.COM- Mengenal sosok Pejabat (Pj) Bupati Sinjai, Sulawesi Selatan, TR Fahsul Falah berniat mengangkat Nuraeni (7) sebagai anak angkat.

Sebelumnya, kisah Nuraeni bocah SD di Sinjai ini viral karena setiap hari sekolah harus gendong adiknya.

Nuraeni merupakan siswi Kelas 2 MI Maddako, Desas Barania, Kecamatan Sinjai Barat.

Baca juga: Ingat Nuraeni Bocah SD Viral di Sinjai? Kini Tak Lagi Gendong Adik, Akbar Masuk Kelompok Bermain

Bocah 7 tahun ini mengurus adiknya yang masih balita usai ibunya meninggal dunia setahun lalu.

Berempati dengan nasib Nuraeni, Fahsul pun ingin menjadikan adik Nuraeni, Muhammad Zaenal Akbar (2) sebagai anak angkat.

Keinginan Pj Bupati Sinjai itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sinjai, Irwan Suaib saat mengunjungi kediaman Nuraeni, Kamis (21/3/2024).

Menurut Irwan, niat TR Fahsul Falah untuk menjadikan Nuraeni anak angkat merupakan wujud kepedulian dan keprihatinan terhadap kondisi keluarga bocah tersebut.

Selain Nuraeni, kata Irwan, TR Fahsul Falah juga hendak menjadikan Muhammad Zaenal Akbar sebagai anak angkatnya.

Lebih lanjut, Irwan menjelaskan, kakak-beradik ini juga bisa tinggal bersama di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Sinjai dan bersekolah di Kota Sinjai.

"Pak Pj Bupati juga mau kalau berkenan kedua kakak beradik ini bisa tinggal di Rujab," kata Irwan, dikutip dari Tribun-Timur.

"Kalau soal sekolah kan bisa sekolah di kota sekalian," tambahnya.

Seperti apa sosok TR Fahsul Falah?

Melansir situs resmi Kabupaten Sinjai, TR Fahsul Falah resmi menjabat sebagai Pj Bupati Sinjai menggantikan Andi Seto Asapa yang telah memasuki purna tugas pada 25 September 2023 lalu.

Fahsul merupakan pria kelahiran Aceh Timur, 1 Januari 1974.

Pria yang kini berusia 50 tahun itu menghabiskan masa kecilnya di Aceh.

Fahsul mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SDN 1 Kutacane Aceh Tenggara 1986.

Baca juga: Viral Kisah Pilu Bocah SD di Sinjai Setiap Hari Gendong Adik ke Sekolah, Ibu Meninggal Setahun Lalu

Kemudian melanjutkan ke SMPN 1 Tapaktuan Aceh Selatan, 1989 dan SMAN 1 Tapaktuan Aceh Selatan pada 1992.

Setelah lulus sekolah, Fahsul melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.

Ia mengambil program D3 Ilmu Pemerintahan di STPDN, 1995.

Lalu, S1 Manajemen Perencanaan Pembangunan Daerah STIA-LAN RI, 1999 dan S2 Keuangan Daerah MEP-UGM 2001.

Setelah menamatkan pendidikannya, Fahsul berkecimpung di pemerintahan dan meniti karier di kota kelahirannya.

Jenjang Karier

Kasubbid Formasi BKD Aceh Selatan, 2021-2003
Camat Labuhanhaji Timur, Aceh Selatan, 2003-2005
Kabid Informasi Data BKD Aceh Selatan, 2005-2008
Kabid Evaluasi dan Litbang Bappeda Aceh Selatan, 2008-2009
Kabag Pengolahan Data Elektronik Setdakab Aceh Selatan, 2009-2010
Kepala Dinas Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Kekayaan Daerah Aceh Selatan, 2010-2012
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanaan Penyuluhan Aceh Selatan, 2012-2013
Widyaiswara, 2015-2016
Kepala Bidang Diklat Teknis Fungsional, 2016-2018
Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Jabatan Fungsional, Pelaksana, Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah, Wakil Kepala Derah, DPRD dan Lurah Kemendagri pada 2018-2020
Kepala PPSDM Kemendagri Regional Makassar 2020-2022
Sekretaris BPSDM Kementerian Dalam Negeri, 2022-2023

Tanggapan Ayah Nuraeni

Terkait tawaran Pj Bupati Sinjai, Sanu, ayah Nuraeni menyampaikan terima kasih atas niat baik Fahsul.

Kendati demikian, Sanu mengaku masih memerlukan waktu untuk mempertimbangkan keinginan TR Fahlul Salah tersebut.

Terutama, jika kedua buah hatinya itu harus tinggal bersama Pj Bupati Sinjai.

"Kalau niatnya pak Bupati menjadikan putra putri saya anak angkat, saya bersyukur sekali," tutur Sanu.

"Akan tetapi kalau untuk tinggal di Rujab saya masih pikir-pikir, terlalu jauh jarak saya dengan mereka sedangkan saya hanya punya mereka," tambahnya.

Sebab kini Nuraeni, tak perlu lagi bersusah payah menggendong adik sematawayangnya itu selama belajar di sekolah.

Baca juga: Sebelum Meninggal, Stevie Agnecya Belikan Baju hingga Mukena ART untuk Lebaran : Ya Allah, Stev

Sebab, adiknya bernama Akbar itu sudah diikutsertakan dalam sebuah kelompok bermain.

Akbar bersekolah di kelompok bermain Kaddorobukua, tak jauh dari kediamannya di Desa Barania, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.

Adik Nuraeni, Muhammad Zaenal Akbar kini ikut di kelompok bermain Kaddorobukua, Sinjai Barat
Adik Nuraeni, Muhammad Zaenal Akbar kini ikut di kelompok bermain Kaddorobukua, Sinjai Barat (tribuntimur.com)

Ayah Nuraeni dan Akbar, Sanu (45) mengantar putranya itu untuk pergi ke kelompok bermain.

Kepala Dinas Pendidikan Sinjai, Irwan Suaib mengatakan Akbar sudah mulai datang di kelompok bermain.

"Alhamdulillah hari ini adik dari Nuraini yaitu Muhammad Zainal Akbar telah datang di kelompok bermain Kaddorobukua didampingi oleh orang tuanya," katanya, dikutip dari Tribun-Timur, Senin (25/3/2024).

Sebelumnya, pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai memang melakukan advokasi kepada keluarga Nuraeni agar Akbar bisa bersekolah di kelompok bermain.

Hal itu dilakukan agar Nuraeni bisa fokus dalam proses belajar mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Madokko.

Irwan pun bersyukur, Sanu berhasil membujuk putranya itu untuk bersekolah di kelompok bermain.

"Suatu kesyukuran buat kami, Akbar sudah mau berinteraksi dengan anak-anak lain di Kelompok bermain Kaddorobukua," ujarnya.

Baca juga: Kisah Pak Rifai, Muadzin Tunanetra di Maros Tiap Hari Meraba Jalan ke Masjid, Dapat Umrah Gratis

Kisahnya Viral

Sebelumnya, Bocah 7 tahun ini mengurus adiknya yang masih balita usai ibunya meninggal dunia setahun lalu.

Bocah SD ini terpaksa membawa adiknya ke sekolah lantaran tak ada jalan lain.

Bocah SD ini bernama Nuraeni yang saat ini berusia 7 tahun.

Sementara sang adik bernama Akbar.

Nuraeni kini tinggal bersama sang ayah yang bekerja sebagai petani.

Kehidupan Nuraeni termasuk kategori kurang mampu.

Setiap harinya, Nuraeni menempuh jarak 200 meter untuk ke sekolah.

Meski jaraknya terbilang jauh, bocah SD ini tidak pernah mengeluh menggendong adiknya ikut ke sekolah.

Dibantu Kapolres

Kapolres Sinjai, AKBP Fery Nur Abdullah menyalurkan bantuan kepada Nuraeni.

Bantuan tali asih tersebut diserahkan oleh Kapolsek Sinjai Barat, AKP Makmur, Rabu (20/3/2024).

Bantuan yang disalurkan bersifat jangka pendek.

"Perlu ada upaya memberikan bantuan jangka menengah hingga jangka panjang untuk membantu nak Nuraeni dan keluarganya menghadapi masa depan yang lebih baik," katanya. Dikutip dari Tribun-Timur.com

AKBP Fery Nur Abdullah mengaku akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memberikan bantuan yang lebih berkelanjutan, terutama dari segi ekonomi.

"Kami akan berkoordinasi dengan Pj Bupati Sinjai jika tidak ada bantuan yang cukup dari pemerintah setempat," ujarnya.

Baca juga: Penyesalan Kristel Tinggalkan Bayi 16 Bulan Sendirian hingga Tewas Demi Liburan, Minta Pengampunan

Baca juga: Pilu Hati Hakim Sidang, Bayi 16 Bulan Makan Kotoran Sendiri hingga Tewas usai Ditinggal Ibu Liburan

Ia berharap semoga bantuan ini dapat meringankan beban Nuraeni yang sudah kehilangan ibunya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang memiliki tanah luas di daerah tersebut untuk memperkerjakan sawah mereka kepada ayah Nuraeni.

"Langkah ini diharapkan dapat memberikan sumber penghasilan tambahan bagi keluarga Nuraeni," katanya.

Sementara saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Kepala Desa Barania, Firman mengatakan ibu Nuraeni sudah meninggal sekitar satu tahun lalu.

Adik Nuraeni, bernama Akbar yang terpaksa harus dibawa ke sekolah.

Hal itu karena Akbar selalu menangis saat berpisah dengan Nuraeni.

"Sudah meninggal ibunya, kalau ini anak memang tidak mau pisah sama kakaknya, dia maunya diasuh sama kakaknya," kata Firman, Selasa (19/3/2024).

Setiap harinya, Nuraeni menempuh jarak 200 meter untuk ke sekolah.

Meski jaraknya terbilang jauh, bocah SD ini tidak pernah mengeluh menggendong adiknya ikut ke sekolah.

Adapun, Nuraeni hidup bersama ayahnya, Sanu, yang bekerja sebagai petani.

Keluarga Nuraeni pun termasuk kategori kurang mampu.

Lebih lanjut, Kades Barania itu juga menyebut tidak sedikit keluarga Nuraeni yang ingin mengasuh adiknya saat ia pergi bersekolah.

Namun Akbar yang menolak dan tidak ingin berpisah dengan kakaknya sejak ibunya meninggal dunia.

"Banyak keluarganya yang bisa mengasuh tapi memang tidak mauki kalau bukan kakanya yang jagaki," pungkasnya.

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved