Pria Rawat Ibu Pikun & Tante Disabilitas

Ingat Kisah Mohammad Hamzah Viral Rawat Ibu Pikun & Tante Disabilitas? Dijanjikan Renovasi Rumah

kisah pemuda, Mohammad Hamzah berjuang merawat sang ibu dan tantenya disabilitas viral di media sosial, kini kecewa dijanjikan rumahnya direnovasi

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Tiktok/@ozzahyunki
kisah pemuda, Mohammad Hamzah berjuang merawat sang ibu dan tantenya disabilitas viral di media sosial, kini kecewa dijanjikan rumahnya direnovasi 

Demi menyambung hidup, ia bekerja di sebuah perusahaan percetakan.

Beruntung, Mohammad Hamzah memiliki bos yang baik.

Hamzah mengaku diperbolehkan datang lebih telat dari seharusnya.

Mohammad Hamzah yang berjuang merawat sang ibunda dan tantenya disabilitas viral di medsos memiliki pekerjaan, ia mengaku tenang bisa membagi waktu
Mohammad Hamzah yang berjuang merawat sang ibunda dan tantenya disabilitas viral di medsos memiliki pekerjaan, ia mengaku tenang bisa membagi waktu (Tiktok/ozzahyunki)

Mengingat kondisinya harus berbagi waktu untuk merawat ibu dan juga tantenya.

"Kerja di percetakan. Waktu kerja ya seperti jam kerja biasa, hanya saja saya sudah minta izin berangkat kerja agak telat karena ngurus ibu. Jadi berangkat dari jam 9 atau 10, pulang jam 4 sore," ceritanya kepada TribunJakarta.com, Sabtu (2/9/2023).

Sebelum berangkat kerja ia memastikan keperluan ibu dan tantenya sudah terpenuhi.

Mulai dari mandi, menggendong sang ibu untuk berjemur di pagi hari hingga membuat makanan untuk keduanya.

Untuk sarapan misalnya, Hamzah memilih untuk memasaknya sendiri.

Kata dia, Satunah masih bisa diandalkan ketika ia bekerja. Satunah masih bisa memberikan ibunya minum maupun makan.

Dengan begitu hatinya bisa jauh lebih tenang ketika berada di tempat kerja.

Baca juga: Pekerjaan Mohammad Hamzah Viral Rawat Ibu Pikun & Urus Tante Disabilitas, Beruntung Bisa Bagi Waktu

Pria 32 tahun ini rela merawat ibunya yang sudah pikun dan sang tante di rumah seorang diri, lantaran kedua kakaknya sudah berkeluarga.

Diketahui, Hamzah sapaannya merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara di Bayuwangi, Jawa Timur.

Hamzah mengaku ada satu momen yang membuatnya sempat menangis.

Hamzah tak kuasa menahan tangis pilu ketika mendapati kenyataan pengelihatan ibunya yang sudah mulai kabur.

Hal yang paling ia takuti akhirnya terjadi. Padahal selama ini sudah berusaha keras untuk tak menangis di hadapan sang ibu

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved