Viral Gas Elpiji 3 Kg Berisi Air

Viral Pasutri Bongkar Gas Elpiji 3 Kg Berisi Air, Berawal Gas Tak Bisa Dipakai, ini Kata Pertamina

Viral video aksi pasutri tengah mengeluarkan isi tabung gas elpiji 3 kg yang mereka sebut berisi air bukan gas.

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Facebook
Viral video aksi pasutri tengah mengeluarkan isi tabung gas elpiji 3 kg yang mereka sebut berisi air bukan gas. 

Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Rahmat Aizullah 


TRIBUNSUMSEL.COM - Beredar sebuah video memperlihatkan aksi pasangan suami istri (pasutri) tengah mengeluarkan isi tabung liquefied petroleum gas (LPG/elpiji) 3 kilogram (kg). 

Video itu viral setelah diunggah di medsos Facebook oleh akun diduga kepunyaan sang istri yang kesal karena gas elpiji miliknya tak bisa dipakai. 

Dilihat TribunSumsel.com, Sabtu (16/3/2024), dalam video tersebut memang tidak menampilkan wajah pasutri itu dan juga tak disebutkan daerahnya. 

Namun diduga sang istri adalah orang yang memegang handphone dan merekam video itu sambil menggerutu meluapkan kekesalannya.

Sementara sang suami diduga yang memegang tabung gas dengan posisi terbalik.

Tangannya menusuk muara tabung gas elpiji itu menggunakan lidi tusukan sate dan terlihat jelas mengeluarkan air.

"Nak hati-hati nian beli gas, apo lah wong ini baseng bae, beli gas ini 35 ribu bukannyo murah, ngisi baseng-baseng bae, baru beli padahal kemaren ini nah dak terpakai nah, makan lah duetnyo," gerutu sang istri.

Sang suami dalam video tersebut juga seraya mempertegas bahwa elpiji bersubsidi itu berisi air, bukan gas.

"Ayo galek nah (air semua)," cetusnya.

Kejadian Serupa di Sleman

Aksi membongkar isi tabung elpiji 3 kg pernah terjadi di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada 2019 lalu. 

Beredar video dua pemuda membongkar elpiji karena merasa ditipu dengan tabung gas yang berisi air.

Warga setempat berinisial AA mengungkapkan, dua pria dalam video itu merupakan karyawan sebuah warung masakan Padang.

"Iya beneran itu (terjadi) di warung nasi Padang, timur Transmart Maguwo," ujar AA.

Dua pemuda itu melakukan tindakan pembongkaran karena merasa ditipu dengan tabung gas yang berisi air.

Sebab, saat digoyang, tabung mengeluarkan bunyi seperti berisi air.

Setelah mengeluarkan isi tabung dengan selang regulator, dua pemuda itu pun terbakar. 

Mereka dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Dr Hardjolukito untuk penanganan lebih lanjut.


Penjelasan Pertamina

Melansir Kompas.com, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menyampaikan, isi tabung elpiji adalah zat cair seperti air.

Irto menyebut hal itu sesuai dengan kepanjangannya, liquefied petroleum gs, LPG jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia mempunya arti gas minyak cair.

"LPG itu singkatan dari liquefied petroleum gas. Jadi isi yang ada di dalam tabung elpiji itu merupakan gas yang sudah dipadatkan hingga berbentuk cair," jelasnya, saat dihubungi, Senin (11/3/2024). 

Irto mengatakan, komponen elpiji sendiri terdiri atas dua gas yang berasal dari minyak bumi, yaitu propana dan butana.

"Untuk komponen elpiji baik bersubsidi maupun nonsubsidi terdiri atas propana dan butana," ujar Irto.

Secara terpisah, peneliti di Pusat Riset Metalurgi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Yudi Nugraha Thah mengungkap alasan mengapa gas pada elpiji disimpan dalam bentuk cair.

Gas dapat diubah menjadi cair, demikian pula sebaliknya, melalui pengendalian tekanan dan temperatur ruangan.

"Elpiji dapat dicairkan dari bentuk gas ke bentuk cair dengan tekanan yang tidak terlalu besar," tutur Yudi. 

Cairan dalam tabung akan kembali menjadi gas.

Dengan mengubah gas ke bentuk cair, volume yang dibutuhkan untuk menyimpan gas tersebut tidak terlalu besar.

Hal tersebut, menurut Yudi, akan lebih menghemat tempat dan lebih mudah secara transportasi.

Kendati demikian, saat elpiji digunakan untuk bahan bakar memasak, bentuknya sudah kembali ke wujud gas.

"Ketika digunakan di kompor bentuknya sudah gas," ujar Yudi.

Perubahan dari cair ke gas ini dikarenakan tekanan yang mengenai zat menjadi turun, sedangkan temperaturnya naik.

Tekanan tabung relatif lebih tinggi daripada tekanan lingkungan, sementara suhu pada tabung lebih rendah dibandingkan lingkungan sekitar.

"Elpiji di tekanan atmosfer berwujud gas," sambungnya.

Oleh karena itu, Yudi menekankan, membuang-buang cairan elpiji seperti dalam video yang viral adalah tindakan yang berbahaya.

"Berbahaya, alasannya elpiji mudah terbakar," ucapnya.

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran whatsapp Tribunsumsel.com

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved