Bulan Ramadhan

Arti dan Asal Usul Penamaan Bulan Ramadhan, Dijuluki Penghulu Segala Bulan, Berikut Keistimewaannya

Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya menjelaskan: "Dinamakan bulan Ramadhan karena ia mengugurkan (membakar) dosa-dosa dengan amal saleh."

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Arti dan Asal Usul Penamaan Bulan Ramadhan, Dijuluki Penghulu Segala Bulan, Berikut Keistimewaannya 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti dan Asal Usul Penamaan Bulan Ramadhan, Dijuluki Penghulu Segala Bulan, Berikut Keistimewaannya.

Ramadhan adalah bulan ke-9 dalam kalender Hijriyah.

Ramadhan dijuluki Sayyidusy-Syuhur (penghulu semua bulan) sebagaimana diterangkan dalam Hadis berikut:

اَتَاكُمْ رَمَضَانُ سَيِّدُ الشُّهُوْرِ فَمَرْحَبًا بِهِ وَاَهْلاً جَاءَ شَهْرُ الصِّيَامِ بِالبَرَكَاتِ فَاكْرِمْ بِهِ مِنْ رَائِرٍ هُوَ اَتٍ

Artinya: "Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, penghulu segala bulan. Maka selamat datanglah kepadanya. Telah datang bulan shaum membawa segala rupa keberkahan. Maka alangkah mulianya tamu yang datang itu." (HR Ath-Thabrani)

Prof. H. Abdullah Syah, MA rahimahullah, pernah menjelaskan yang dimaksud penghulu segala bulan bahwa pada bulan suci Ramadhan pintu neraka di tutup dan pintu-pintu syurga di buka, syaitan-syaitan di belenggu serta terdapat shalat sunah tarawih yang tidak ada di bulan yang lain.

Kelebihan Ramadhan yaitu di siang hari kita puasa dan di malam hari shalat tarawih dan witir, menghapus dosa-dosa dari 11 bulan yang lalu, terdapat malam lailatul qadar dimana malam tersebut lebih baik dari malam 1000 bulan, serta pintu neraka di tutup dan pintu syurga di buka.

 

Apa sebenarnya arti Ramadhan?

Dikutip dari unpac.ac.id, Ustaz Ahmad Zarkasih pengajar Rumah Fiqih Indonesia, menjelaskan, Ramadhan berasal dari kata Romadh (رمض) yang artinya ialah panas menyengat atau membakar.
Dinamakan seperti itu karena memang matahari pada bulan ini jauh lebih menyengat dibanding bulan-bulan lain. Panas yang dihasilkannya lebih tinggi dibanding yang lain.

Sementara Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya menjelaskan: "Dinamakan bulan Ramadhan karena ia mengugurkan (membakar) dosa-dosa dengan amal saleh."

 

Asal Usul penamaan Ramadhan

Dijelaskannya penamaan Ramadhan pertama kali penggunaan kalender Hijriyah pada Tahun 412 Masehi.

Ketika itu terjadi konvensi petinggi lintas suku dan kabilah bangsa Arab di Makkah pada masa Kilab bin Murrah (kakek Nabi Muhammad SAW ke-6). Mereka berkumpul untuk menentukan nama-nama bulan agar terjadi kesamaan, sehingga memudahkan mereka dalam urusan perdagangan.

Dari perkumpulan itu, muncullah 12 nama bulan yaitu: (1) Muharram (2) Shafar (3) Rabi'al-Awwal (4) Rabi'al-Tsani (5)Jumadal Ula (6) Jumadal Tsaniyah (7) Rajab (8) Sya'ban (9) Ramadhan (10) Syawwal (11) Dzulqa'dah (12) Dzulhijjah.

Kala itu penomoran bulan belum ada karena orang-orang Arab terdahulu tidak tahu bulan apa yang pertama. Munculnya penomoran bulan Hijriyah setelah adanya kebijakan Khalifah Umar bin Khaththab yang mengeluarkan perintah untuk membuat kalender Islam.

Akhirnya bulan Muharram ditetapkan sebagai bulan pertama kalender Islam yang kita kenal dengan kalender Hijriyah.


Keistimewaan Bulan Ramadhan

Pada bulan ini umat muslim di seluruh dunia akan melaksanakan ibadah puasa Ramadhan serta melakukan berbagai ibadah lainnya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Pasalnya, pada bulan Ramadhan terdapat berbagai keutamaan sehingga kehadiran bulan Ramadhan selalu dinanti. Ketika telah sampai bulan Ramadhan maka seluruh umat muslim saling berlomba untuk meningkatkan ibadah mereka dan mendapatkan beberapa keutamaan bulan Ramadhan ini.

Adapun beberapa keistimewaan bulan Ramadhan, yaitu:

1. Bulan Diturunkannya Al-Quran

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 185 yang artinya,

“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil)….” (Al-Baqarah, 185:2)

Turunnya Al-Quran pada bulan Ramadhan menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan yang istimewa bagi umat muslim. Maka membaca dan memahami makna setiap ayat Al-Quran ketika bulan Ramadhan menjadi salah satu ibadah yang dapat dilakukan oleh setiap umat muslim untuk mendapatkan pahala yang berlipat ganda dan menguatkan keimanan kita kepada Allah SWT.

 

2. Waktu Dibelenggunya Setan, Ditutupnya Pintu Neraka, dan Dibukanya Pintu Surga

Dari hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah R.A. Rasulullah SAW bersabda bahwa pada bulan Ramadhan ini, pintu surga akan dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu. Dengan berlandaskan hadits ini, tentu bulan Ramadhan menjadi momentum bagi seluruh umat Muslim untuk menambah amalan mereka karena Allah SWT sudah memudahkan umat muslim untuk melakukan kebaikan dan ibadah di bulan Ramadhan, belum lagi janji Allah tentang dilipatgandakannya pahala pada bulan Ramadhan semakin menjadi penguat bagi kita selaku umat muslim untuk meningkatkan iman selama bulan Ramadhan.

 

3. Terdapat Malam Lailatul Qadar

Pada bulan Ramadhan terdapat satu malam yang selalu dinantikan kehadirannya oleh seluruh umat muslim karena keistimewaan dan keutamaannya, yaitu malam lailatul qadar. Malam ini menjadi spesial bagi umat muslim karena pada malam inilah Allah SWT membuka pintu langit selebar-lebarnya, memberikan ampunan yang luas serta mengabulkan semua doa yang dipanjatkan oleh umat muslim.

Selain karena keutamaan di atas, malam lailatul qadar juga memiliki keutamaan lainnya yaitu malam lailatul qadar lebih baik daripada seribu bulan sehingga akan sangat rugi bagi umat muslim yang melewatkan malam lailatul qadar ini. Diriwayatkan dalam satu hadits kalau malam lailatul qadar ini turun pada malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Karenanya, setiap umat muslim sangat dianjurkan untuk mengisi sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan mereka dengan memperbanyak ibadah dan amal baik dengan harapan agar bisa mendapatkan keutamaan malam lailatul qadar ini.

 

4. Bulan Terkabulnya Doa

Salah satu keutamaan bulan Ramadhan dari bulan lainnya adalah bulan Ramadhan merupakan salah satu waktu mustajab untuk memanjatkan doa, seperti yang dijelaskan dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah R.A. yang artinya,

“Tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang yang didzalimi.” (HR. Ahmad 2:305)

Dari hadits di atas dapat dilihat bahwa seseorang yang berpuasa merupakan salah satu dari tiga golongan orang yang doanya tidak tertolak sehingga ketika bulan Ramadhan datang, dianjurkan kepada seluruh umat muslim untuk memperbanyak doa mereka. Dikutip dari Rumaysho.com, Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Disunnahkan orang yang berpuasa untuk memperbanyak doa demi urusan akhirat dan dunianya, juga boleh ia berdoa untuk hajat yang ia inginkan, begitu pula jangan lupakan doa untuk kaum muslimin secara umum.” (Al-Majmu, 6:273).

Dengan semakin mendekatnya bulan Ramadhan 2024, kita berdoa semoga kita masih diberikan kesempatan untuk bertemu kembali dengan bulan Ramadhan sehingga kita dapat meraih dan mengejar keutamaan bulan Ramadhan.

Itulah Arti dan Asal Usul Penamaan Bulan Ramadhan, Dijuluki Penghulu Segala Bulan, Berikut Keistimewaannya. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Pengertian, Asal Usul Tarawih Mengapa Hanya Ada di Bulan Ramadhan, Niat & Tata Cara Sholat Tarawih

Baca juga: Doa Niat Mandi Wajib Sebelum Puasa Ramadhan 1445 H/2024 Beserta Tata Cara Pelaksanaannya

Baca juga: Umrah di Bulan Ramadhan Menyamai Ibadah Haji, Hadits Nabi Keutamaan Lain Bulan Ramadhan ini Maknanya

Baca juga: Kumpulan Ide Kegiatan Saat Ramadhan 1445H/2024 Kreatif dan Menarik Untuk di Sekolah dan Masjid

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved