Berita Viral

Sosok Pak Alvi Guru Honorer Kerja Sampingan Cari Rongsokan Demi Sambung Hidup, Ngajar Sudah 36 Tahun

Inilah sosok guru honorer yang viral banting tulang mencari rongsokan setelah pulang mengajar.

Ig@ahmdrmdnu
Inilah sosok guru honorer yang viral banting tulang mencari rongsokan setelah pulang mengajar. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah sosok guru honorer yang viral banting tulang mencari rongsokan setelah pulang mengajar.

Kini yang memilukannya, sang guru kedapatan mencari rongsokan saat ditemui muridnya.

Rupanya setiap pulang mengajar dari sekolah, mencari rongsokan adalah pekerjaan sampingannya.

Hal itu dilakukannya lantaran ingin menyambung hidup menafkahi kedua anaknya.

Meski berprofesi sebagai guru, namun gaji tersebut tidak cukup untuk menafkahi kedua anaknya sehingga ia mencari rongsokan untuk penghasilan sampingannya.

Guru tersebut diketahui sudah mengajar sejak tahun 1988 hingga saat ini terhitung sudah 36 tahun namun kini belum diangkat menjadi guru tetap atau guru ASN.

Lantas siapakah sosoknya ?

Guru honorer itu bernama Alvi Noviardi yang saat ini berusia 56 tahun.

Pak Alvi diketahui mengajar di MA Riyadlul Jannah, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi.

Baca juga: Kisah Pak Alvi Guru Honorer Ngajar 36 Tahun Belum PNS, Kerja Sampingan Cari Rongsokan Nafkahi Anak

Alvi tercatat sebagai warga kampung Bintang muncang RT 03/07 Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.

Dia sudah mengabdikan diri di dunia pendidikan selama 36 tahun sebagai guru mata pelajaran IPS dan sejarah.

Di usianya yang menginjak 57 tahun tidak ada pekerjaan lain bagi Pak Alvi untuk bisa menghidupi anak-anaknya.

Kisah seorang guru honorer banting tulang mencari rongsokan tengah viral dimedia sosial.
Kisah seorang guru honorer banting tulang mencari rongsokan tengah viral dimedia sosial. (Ig@undercover.id)

Guru honorer ini ternyata sering sekali ditemui di jalan sedang mencari rongsokan untuk dijual dan menjadi penghasilan tambahan.

Pak Alvi menceritakan sehari-hari berangkat mengajar menaiki angkot.

Baca juga: Kisah Pengamen keterbelakangan Mental Dipukul hingga Babak Belur, Uang untuk Bantu Ibu Dirampas

Namun, untuk pulang ia harus jalan kaki supaya bisa sembari memungut barang bekas sepanjang jalan dari sekolah menuju rumah.

Sebagai guru honorer, penghasilan Pak Alvi pun kurang mencukupi apalagi harus menggunakan alat transportasi pulang pergi menuju sekolah.

Lebih lanjut, pak Alvi menceritakan sehari-hari berangkat mengajar menaiki angkot.

Namun, untuk pulang ia harus jalan kaki supaya bisa sembari memungut barang bekas sepanjang jalan dari sekolah menuju rumah.

Sebagai guru honorer, penghasilan Pak Alvi pun kurang mencukupi apalagi harus menggunakan alat transportasi pulang pergi menuju sekolah.

Kini, kisah pilu Pak Alvi guru honorer yang bekerja sampingan sebagai tukang rongsokan ini menarik simpati warganet.

Viral

Kisah ini dialami seorang guru bernama Alvi viral dimedia sosial salah satu dibagikan akun Instagram @undercover.id, dikutip Tribunjabar.id, Kamis (7/3/2024).

Dalam video itu, memperlihatkan seorang guru duduk di pinggir jalan sembari membawa karung berisi rongsokan.

Pak Alvin tampak tengah beristirahat setelah mencari rongsokan tersebut.

Lalu, tak lama kemudian ia dihampiri oleh perekam yang menanyakan sosok pengumpul rongsokan tersebut apakah seorang guru.

"Assalamu’alaikum pak, bapak ini guru?," tanya perekam.

Dengan wajah tersenyum pria pengumpul rongsokan itu pun membenarkannya.

Rupanya alasan perekam menanyakan hal itu lantaran ia sempat melihat pria tersebut berbicara akrab dengan murid sekolah.

Sang murid pun menanyakan kepadanya yang pulang sekolah hendak mencari rongsokan.

Si perekam tampak simpati mendengar kisah pilu Pak Alvi yang mengajar sebagai guru tapi tetap bekerja sebagai pengumpul rongsokan.

Perekam lantas menanyakan gaji yang didapat apakah kurang untuk kebutuhan rumah tangganya.

"Bapak ngajar dimana, emang kurang pak?," tanya perekam.

Mendengar pertanyaan itu, Pak Alvi mengiyakannya.

Pak Alvi yang seorang guru yang mengajar di Aliyah mengaku penghasilannya sebagai guru honorer tidak cukup memenuhi kehidupannya sehari-hari.

"Iya kurang biaya," ucap Pak Alvi.

Sementara istri pak Alvi sudah meninggal sejak tiga tahun lalu.

Kini, ia pun tinggal bersama dua anaknya.

Dari pekerjaannya sebagai guru dan mencari rongsokan inilah Pak Alvi bisa menghidupi keluarganya.

"Sudah meninggal sakit kanker, jadi di rumah sama anak masih sekolah," jelasnya.

Pak Alvi sendiri telah mengabdi atau mengajar sebagai guru honorer sejak tahun 1988.

Artinya Pak Alvi sudah mengajar kurang lebih sudah 36 tahun.

Ia mengajar di sebuah Mardrasah Aliyah setara SMA/SMK.

Baca juga berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved