Arti Kata Bahasa Arab

Arti Sabiqun Bil Khairat, Muqtashid dan Zalimun Linafsihi, Tiga Golongan Manusia di Bulan Ramadhan

3 kategori ini bentuk analogi dan tafsir dari ayat Alquran Qs AlFathir 32 yang mengisahkan tentang kelompok manusia dan nikmat yang datang pada mereka

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Arti Sabiqun bil khairat, Muqtashid dan Zalimun linafsihi, 3 golongan manusia di bulan Ramadhan. 

Dalam hubungan dengan bulan Ramadhan, mereka adalah orang-orang yang bergembira menyambut hadirnya bulan Ramadan. Rasa gembira itu semakin menjadi-jadi karena setelah itu bakal ada libur panjang.


Ada kesadaran beragama bahwa di Ramadan waktunya untuk menghapus dosa dan mengambil banyak pahala untuk bekal di akhirat kelak. Namun, padatnya aktivitas dan kurang mantapnya iman, membuat
mereka lalai mengerjakan ibadah-ibadah sunnah.

Kelompok pertengahan ini terkadang meninggalkan ibadah salat tarawih dan witir ataupun salat rawatib qabliyah dan badiyah.

Dalam satu hari itu ada rasa malas untuk membaca Alquran, sehingga target  bacaan Alquran tidak tercapai. Mereka juga full berpuasa, namun ada di antara mereka  yang kesehariannya terlalu banyak tidur.
Amalan-amalan sunnah Ramadan tidak begitu diperhatikan.

 

3. Zalimun linafsihi

Golongan zalimun linafsihi atau zalim adalah orang yang menzalimi dirinya sendiri karena perbuatannya sendiri.

Zalimnu linafsihi adalah orang-orang yang hidup jauh dari cahaya dan ajaran Al-Qur'an sehingga mereka hidup tanpa arah, tanpa panduan syar'i, tidak tahu halal haram, dan hanya mengikuti hawa nafsu.

Muslim yang termasuk dalam golongan zalimun linafsihi bukannya beramal untuk meraih pahala, tapi dirinya malah mengoleksi banyak dosa. 

Dalam konteks Ramadhan, mereka ini adalah orang-orang yang kurang sekali perhatiannya terhadap bulan
Ramadan. 
Bagi mereka kedatangan Ramadan dianggap biasa-biasa saja dan dianggap sebagai beban. Kelompok ini menyamakan bulan Ramadan dengan bulan-bulan yang lainnya.

Mereka berpuasa, tapi hanya sebagian saja, lalu sebagian lainnya mereka tinggalkan bukan karena alasan yang diperbolehkan. Sehingga kewajiban berpuasa tidak dijalankan dengan sempurna. Bisa jadi mereka berpuasa penuh selama satu bulan, namun hari-hari mereka meninggalkan sholat fardhu, banyak tidur dan meninggalkan ibadah sosial. Inilah kezhaliman mereka untuk diri sendiri.


Di akhirat kelak nasibnya akan menyedihkan, walaupun kita tetap berharap ampunan dan kasih sayang Allah. Orang-orang seperti ini harus diingatkan dan diajak dengan baik agar menyadari pentingnya
beramal saleh di bulan Ramadhan.

Tiga kategori orang ini adalah bentuk analogi dan tafsir dari ayat Alquran Qs AlFathir 32 yang mengisahkan tentang kelompok manusia dan nikmat yang datang kepada mereka.

Firman Allah SWT dalam Surat Fatir Ayat 32

ثُمَّ أَوْرَثْنَا ٱلْكِتَٰبَ ٱلَّذِينَ ٱصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِۦ وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌۢ بِٱلْخَيْرَٰتِ بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَضْلُ ٱلْكَبِيرُ

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved