bulan ramadhan

8 Golongan Orang yang Boleh tidak Puasa di Bulan Ramadhan Berdasarkan Alquran dan Hadits, Siapa Saja

Ada 8 golongan orang yang tidak diwajibkan atau diberikan keringanan oleh Allah SWT untuk tidak melakukan ibadah puasa, dalilnya QS Albaqarah ayat 185

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Ada 8 Golongan Orang yang Boleh tidak Puasa di Bulan Ramadhan Berdasarkan Alquran dan Hadits, Siapa Saja? 


Hanya saja boleh sedari dini mengajarkan mereka berpuasa, mengajak latihan tentang arti, makna puasa adalah pilihan yang baik dalam mendidik anak.

2. Orang lanjut usia (Lansia)
Golongan kedua yang juga tidak wajib puasa adalah orang lanjut usia (lansia). Bagi beberapa lansia, puasa seharian penuh bisa jadi hal yang memberatkan, bahkan sampai membahayakan. Maka dari itu lansia tidak diwajibkan berpuasa. Namun sebagai gantinya, mereka harus membayar fidyah sesuai umlah hari puasa yang ditinggalkan.

3. Perempuan Haid
Setiap bulan perempuan mengalami menstruasi. Di saat itulah mereka tidak diwajibkan untuk berpuasa. Kalau memaksa berpuasa, yang ada puasanya  tidak sah.

Namun meski diberi keringanan tidak perlu berpuasa, perempuan yang sedang haid harus mengqadha atau mengganti utang puasanya di luar bulan Ramadhan.

4. Perempuan Nifas
yang sedang nifas juga tidak wajib melaksanakan puasa Ramadan.

Buat yang belum tahu, nifas adalah darah yang keluar dari rahim wanita sesudah melahirkan. Kondisi ini hampir mirip siklus menstruasi, bedanya nifas terjadi selama 40 hari setelah melahirkan.

Selain itu, dari sisi medis perempuan yang nifas juga rentan mengalami penggumpalan darah sehingga bisa berbahaya.

Apabila nifasnya sudah selesai, maka mereka wajib mengganti puasa yang mereka tinggalkan atau membayarnya dengan fidyah sesuai jumlah hari yang ditinggalkan di bulan Ramadhan


5. Wanita Hamil dan Menyusui
Momen sebelum sampai sesudah melahirkan memang berat bagi seorang ibu. Oleh sebab itu, wanita hamil dan menyusui juga masuk daftar orang yang tidak wajib puasa.

Wanita hamil dan menyusui butuh asupan nutrisi yang cukup demi kepentingan si kecil. Kalau si ibu tidak makan dan minum seharian, itu akan membuat si kecil jadi kekurangan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Namun bila sudah selesai hamil dan menyusui, maka puasa yang ditinggalkan harus diganti atau membayar fidyah.


6. Musafir (orang dalam perjalanan)

Golongan selanjutnya yang tidak wajib puasa  adalah musafir atau orang yang sedang berpergian. Namun jangan karena lagi pergi ke mal terus kamu mengaku sebagai musafir.

Ada aturan-aturannya untuk bisa disebut sebagai musafir dan dibebaskan dari kewajiban berpuasa. Pertama, saat jarak perjalanan yang ditempuh sangat jauh, setidaknya 81 km, yang mengharuskan orang tersebut melakukan qashar shalat. 


Aturan kedua yaitu perjalanan yang dilakukan adalah perjalanan yang mubah. Ketiga, orang tersebut sudah melewati batas daerah tempat tinggalnya pada saat malam atau sebelum masuk shalat Subuh. 


Kalau perginya setelah terbit fajar, maka masih diwajibkan berpuasa. Namun bila sedang sakit, maka di tengah-tengah boleh membatalkan puasanya. Jadi harus mengikuti ketentuan tersebut ya baru
bisa dibilang musafir. Untuk musafir, mereka perlu mengganti utang puasanya di bulan lain.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved