Arti Kata Bahasa Arab

Arti dan Perbedaan Shiyam dan Shaum Kata yang Mana yang Paling Banyak Digunakan Terkait Ibadah Puasa

Shaum lebih umum daripada  shiyam. Puasa Ramadan atau puasa Senin-Kamis bisa disebut shiyam, juga bisa disebut shaum.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Arti dan Perbedaan Shiyam dan Shaum Kata yang Mana yang Paling Banyak Digunakan Terkait Ibadah Puasa 

TRIBUNSUMSEL.COM --  Arti dan Perbedaan Shiyam dan Shaum Kata yang Mana yang Paling Banyak Digunakan Terkait Ibadah Puasa.

Dalam bahasa Arab banyak kosa kata yang secara tulisan dan pengucapan memiliki kemiripan, tapi sebenarnya memiliki arti dan makna berbeda.


Salah satunya adalah kosa kata shiyam dan shaum, qiyam dan qaum. Berikut penjelasannya.

Pengertian Puasa, Shiyam dan Shaum


Saum atau shiyam berasal dari bahasa Arab صوم yang artinya menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk tujuan takwa.

Dalam Alquran, puasa diungkapkan melalui dua lafaz, Shaum dan Shiyam.

Kedua lafaz tersebut sama-sama menunjukkan makna puasa dalam arti menahan (al-imsak).

Lafadz “Shaum” disebutkan satu kali, yaitu dalam surah Maryam ayat 26.

“Fa kuli wa syrabi wa qarri ‘aina, fa imma tarayinna min al-basyari ahadan fa quuli inni nadzartu li al-rahmani shauma, fa lan ukallima al-yauma insiyya”

Dalam ayat tersebut, para mufassir mengartikan shaum dengan al-shamt yang bermakna diam; tidak berkata dan menahan diri dari berkata. Hal tersebut dipertegas dengan kalimat setelahnya, fa lan ukallima al-yauma insiyya, Aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun hari ini.

Shaum lebih umum, yaitu menahan diri dari segala perbuatan atau perkataan, baik karena berpuasa -sebagaimana dalam konteks fikih- atau tidak.

Sedangkan lafaz Shiyam dalam Al-Quran disebutkan sembilan kali yang terdapat di dalam tujuh ayat. Yaitu dalam surah Al-Baqarah ayat 183, 187 dan 196, surah Al-Nisa ayat 92, surah Al-Maidah 89 dan 95, dan surah Al-Mujadalah ayat 4.

Seluruh kata Shiyam dalam ketujuh ayat tersebut bermakna puasa lebih spesifik secara fikih yaitu menahan dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa, dari terbitnya fajar pada waktu Subuh yang disertai niat hingga terbenamnya matahari pada waktu Maghrib.

Kesimpulannya, perbedaan shaum dengan shiyam

1. Shaum lebih umum daripada  shiyam.
Jika shiyam hanya digunakan untuk arti berpuasa secara fikih yaitu menahan diri dari makan-minum-seks, shaum digunakan untuk semua yang dimaksud dalam arti menahan diri.
Puasa Ramadan atau puasa Senin-Kamis bisa disebut shiyam, juga bisa disebut shaum.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved