Larangan Perpisahan Sekolah

Disdik Musi Rawas Anjurkan Perpisahan Sekolah Boleh, Tapi Jangan Beratkan Orangtua Siswa

Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Musi Rawas (Mura) Sumsel, mendukung dan bahkan menganjurkan kegiatan perpisahan di setiap sekolah. 

Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Sri Hidayatun
Eko Mustiawan/Sripoku.com
Plt Kepala Disdik Musi Rawas, Ali Sadikin. 

TRIBUNSUMSEL.COM,MUSIRAWAS- PLT Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Musi Rawas (Mura) Sumsel, Ali Sadikin mendukung dan bahkan menganjurkan kegiatan perpisahan di setiap sekolah. 

Ia menegaskan, bahwa pihaknya sangat mendukung dan menganjurkan, setiap sekolah melaksanakan kegiatan perpisahan.

Namun, dengan catatan tidak mengutip orangtua atau memperberat dan menyulitkan orangtua dalam kegiatan tersebut.

"Saya dukung dan anjurkan, itu kegiatan itu bagus, karena kita juga pernah sekolah. Tapi dengan catatan, tidak memberatkan atau menyulitkan seluruh orangtua siswa," kata Ali saat dikonfirmasi, Kamis (29/2/2024).

Dikatakan Ali, kegiatan perpisahan yang dibolehkan adalah kegiatan yang sesederhana mungkin, misal dilaksanakan di sekolah dengan mendirikan tenda atau menggunakan ruang belajar atau aula.

Baca juga: Disdik Palembang Tegas Larang Sekolah Adakan Acara Perpisahan Siswa : Jangan Memberatkan Wali Siswa

Baca juga: Dilarang Pesta Perpisahan, Disdik Palembang Bolehkan Sekolah Adakan Syukuran Kelulusan

"Itukan, tentu tidak membutuhkan uang yang banyak. Tapi kalau di hotel, patungan sampai jutaan dan ratusan ribu. Kami tidak sependapat dan tidak menganjurkan," ungkap Ali.

Ali kembali menegaskan, kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan perpisahan, juga jangan hanya mengatasnamakan pengurus komite. 

"Kalau sepakat itu biasanya kelompok tertentu, tidak semua wali murid setuju. Biasanya hanya komite, dan pengurus komite ini rata rata orang kaya dan toke, tidak ada petani," ucap Ali.

Sehingga, bagi pengurus komite yang rata-rata orang kaya, sehingga tidak ada urusan atau tidak bakal keberatan meski dengan iuran  Rp1 juta atau Rp2 juta.

"Tapi orangtua yang di luar komite, tidak bakal sepakat. Mereka takut bersuara. Biasanya bersepakat itu hanya elite-elite sekolah, seperti komite. Jadi jangan mengandaikan kesepakatan komite, walaupun itu representasi wali murid," tutup Ali. 

Baca berita menarik lainnya di google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved