Berita Viral

Bantahan Keluarga Saat Anaknya Dianiya Hingga Tewas Karena Tolak Salat Berjamaah di Ponpes Kediri

Pihak keluarga Bintang memberikan bantahan yang menyebut santri di Ponpes Kediri tolak ajakan 4 seniornya untuk salat, sebut tak pernah tinggal ibadah

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Slamet Teguh
Tribun Kediri
Bantahan Keluarga Saat Anaknya Dianiya Hingga Tewas Karena Tolak Salat Berjamaah di Ponpes Kediri 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri


TRIBUNSUMSEL.COM -
Pihak keluarga Bintang Balqis Maulana (14) kini memberikan bantahan  yang menyebut santri di Ponpes Kediri itu tolak ajakan 4 seniornya untuk salat berjamaah.

Baca juga: Penyesalan 4 Penganiaya Santri di Ponpes Kediri Hingga Tewas, Tapi Salahkan Korban Karena Buat Emosi

Dengan tegas, kakak korban, Mia Nur Hasana menyebut jika adiknya tak pernah meninggalkan ibadah selama ada dirumah.

Hal tersebutlah yang membuat pihak keluarga meyakini bahwa Bintang difitnah oleh para tersangka.

"Dia kalau pulang diam di kamar, kalau azan buru-buru ke mushola untuk sholat," jelasnya.

Terungkap biang kerok atau dalang dibalik pembunuhan santri di Pondok Pesantren Al Hanifiyyah, ternyata sepupu korban sendiri.
Terungkap biang kerok atau dalang dibalik pembunuhan santri di Pondok Pesantren Al Hanifiyyah, ternyata sepupu korban sendiri. (TribunKediri.com)

Hal tersebut berbeda dengan pengakuan AF, sepupu Bintang yang juga ikut menganiaya korban.

AF menyebut jika dirinya dan rekannya melakukan penganiayaan ke Bintang karena sering kesurupan.

Mengetahui hal itu, Mia semakin ragu.

"Cuma jawabannya, Bintang kayak gitu karena kesurupan, jadi dipukul, biar Bintang sadar," tutur Mia Nur Hasana.

"Terus bintang juga bilang kalau mau sadar harus dipukul," jelasnya.

Mia menegaskan selama ini, Bintang Balqis Maulana tak pernah kesurupan seperti yang disampaikan AF.

Apalagi Bintang Balqis Maulana selalu bersikap baik dirumah dan tak pernah kesurupan.

"Sedangkan pas dia pulang, dia gak pernah kesurupan atau ngamuk. Kenapa kalo di pondok kesurupan?," ujar Mia Heran.

Sementara itu sebelumnya diketahui jika keempat senior itu menyebut jika aksi penganiayaan tersebut dipicu oleh perbuatan korban yang memicu emosi hingga berujung tewas ditangan para pelaku.

Pemicu pertama dari penganiayaan tersebut yakni sebab pelaku emosi dengan tingkah Bintang yang tidak nyambung saat diajak mengobrol.

"Anak pelaku ngobrol dengan Bintang, menyampaikan nasihat kemudian bertanya. Tapi saat ditanya, Bintang jawabannya tidak nyambung. Saat itulah emosi, kemudian dipukul. Itu kejadian hari Selasa (21/2/2024)," ungkap Rina Puspitasari Kuasa Hukum Pelaku dilansir TribunnewsBogor.com dari laman Youtube GTV, Kamis (29/2/2024).

Baca juga: Kronologi Penganiayaan Santri di Ponpes Kediri Dipukul dan Dibanting Pelaku, Jasad Dibawa Naik Motor

Baca juga: Isi Chat Santri Tewas Dianiaya di Ponpes Kediri, Desak Ibu Jemput Sebelum Ramadhan: Aku Takut Ma

Suasana di Rumah Duka - AF Penganiaya Santri di Ponpes Kediri Selalu Pulang ke Rumah Korban Saat Lebaran 'Saudara Dekat'
Suasana di Rumah Duka - AF Penganiaya Santri di Ponpes Kediri Selalu Pulang ke Rumah Korban Saat Lebaran 'Saudara Dekat' (Kolase Tribunsumsel.com/ Tribun Jatim)

Alasan kedua, para tersangka kesal dengan tabiat korban yang menurut mereka berbohong.

Para senior ponpes tersebut marah saat tahu Bintang berbohong ke orang tuanya.

Sehingga keempatnya kembali memukuli Bintang.

"Karena Bintang (korban) itu bilang ke orang tuanya bahwa dia sakit disuruh kerja. Padahal itu tidak begitu. Jadi dinasihati sama anak ini (pelaku) bahwa jangan ngomong enggak benar," kata Rina Puspitasari.

Tak puas disitu, keempat korban mengulang penganiayaan terhadap Bintang di hari berikutnya.

Bahkan perbuatan tersangka kali ini lebih parah.

Bukannya memberikan penjelasan secara baik, keempat senior itu justru memukuli Bintang yang enggan ikut sholat berjamaah.

"Ternyata hari Rabu pas sholat ashar, Bintang enggak sholat lagi. Kemudian disuruh sholat dan disuruh mandi. Sempat dinasihati, ditanya-tanya, kejadian lagi seperti itu dipukul lagi," imbuh Rina Puspitasari.

Baca juga: Sosok Balqis Maulana Santri Tewas Dianiaya di Ponpes Kediri, Sempat Hubungi Sang Ibu Minta Jemput

Keempat, alasan para tersangka menyiksa korban adalah karena Bintang kerap melawan saat dinasihati seniornya.

"Bintang enggak ikutan sholat jamaah. Disuruh sholat jawaban Bintang 'iya, iya'. Sempat juga Bintang melotot, jadi emosi dan itu dipukul," pungkas Rina Puspitasari.

Mengenal Pondok Pesantren Al Hanifiyyah heboh santri dianiaya senior hingga tewas, ternyata tak ada izin operasional.
Mengenal Pondok Pesantren Al Hanifiyyah heboh santri dianiaya senior hingga tewas, ternyata tak ada izin operasional. (Youtube Metro TV)

Hingga pada Jumat (23/2/2024), ketahanan tubuh Bintang atas penyiksaan yang ia alami pun runtuh.

Di hari tersebut, Bintang menghembuskan napas terakhirnya usai tiga hari disiksa.

Sementara itu sebelumnya diketahui jika keempat pelaku telah menyiksa Bintang sejak Selasa (21/2/2024) hingga Jumat (23/2/2024).

Artinya tiga hari berturut-turut Bintang dikeroyok dengan cara sadis.

Hal tersebut diketahui dari deretan luka memar, sobek dan bekas sundutan rokok yang terlihat di sekujur tubuh Bintang.

Imbas perbuatannya, keempat tersangka dijerat Pasal 80 Ayat 3 tentang perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2022 tentang Perlindungan Anak, Pasal 170 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang penggunaan kekerasan terhadap orang atau barang.

Mereka juga dijerat Pasal 351 KUHP tentang tindak pidana yang dilakukan secara berulang yang mengakibatkan kematian.

 

 

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved