Berita Viral
Tangis Ibu Bintang Balqis Maulana Santri Tewas di Ponpes Kediri, Kecewa Sepupu Ikut Aniaya Putra
Suyanti, ibu Bintang Balqis Maulana (14) santri tewas di Ponpes Al Hanifiyah Kediri mengungkap kesedihan, kecewa sepupu ikut aniaya putra hingga tewas
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Slamet Teguh
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Suyanti, ibu Bintang Balqis Maulana (14) santri yang tewas di Ponpes Al Hanifiyah Kediri mengungkap kesedihannya.
Baca juga: Isi Chat Santri Tewas Dianiaya di Ponpes Kediri, Desak Ibu Jemput Sebelum Ramadhan: Aku Takut Ma
Dengan tangisnya, Suyanti mengaku kecewa lantaran AF (16) sepupu dari Bintang Balqis Maulana justru ikut melakukan penganiayaan terhadap putranya tersebut.
"Iya, salah satunya memang sepupunya Bintang. Keponakan saya," ujar Suyanti dikutip TribunJakarta dari TV Lokal Banyuwangi.

Suyanti menyebut jika AF ikut memukuli sang putra.
AF memukul pundak, dada, dan dagu remaja tersebut.
"Dia memang mengaku kepada saya malam itu. kalau dia juga yang mukuli," kata Suyanti.
Ia tak menyangka jika AF yang merupakan keponakannya tega melakukan hal itu kepada Bintang, sepupunya sendiri.
"Maaf, saya ndak kuat mikir sampai situ. Ndak nyangka saja saya," ucapnya.
"Yang saya gak habis pikir. Apa salah anak saya, kok sampai tega dianiaya seperti itu," tambah Suyanti.
Baca juga: Sosok Balqis Maulana Santri Tewas Dianiaya di Ponpes Kediri, Sempat Hubungi Sang Ibu Minta Jemput
Baca juga: Viral Momen Haji Isam Beli Pesawat di Inggris Tampil Pakai Baju Kaos Oblong Meski Pengusaha Batubara
Rasa kecewa Suyanti sangat besar lantaran selama ini sangat mempercayai sosok AF.
Bahkan ia meminta AF untuk menjaga Bintang Balqis Maulana selama di pondok pesantren.
Suyanti mengaku kerap menitipkan uang untuk Bintang Balqis Maulana kepada AF.
"Iya, AF memang sepupu Bintang. Saya juga kalau meminta tolong agar Bintang dijaga dan uang jajan anak saya juga kepada dia," jelas Suyanti.

Saat ini, AF dan tiga santri lain berinisial MN (18), MA (18), dan AK (17) sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Empat orang kita tetapkan sebagai tersangka dan kita lakukan penahanan lebih lanjut," kata Kapolres Kediri AKBP Bramastyo Priaji.
Ia mengatakan, berdasarkan interogasi, adapun motif tersangka yakni karena adanya kesalahpahaman sehingga menganiaya korban.
"Itu masih kita dalami lebih lanjut," jelasnya.
Korban Sempat Minta Tolong Ibu
Sementara itu sebelum tewas, Bintang Bilqis Maulana sempat mendesak sang ibu untuk menjemputnya sebelum Ramadhan.
Bahkan lewat pesan whatsappnya ke sang ibu, Suyanti (38), Bintang mengaku ketakutan berada di Ponpes tersebut.

Akan tetapi saat itu Suyanti mengira bahwa Bintang minta dijemput karena hanya sebatas ingin pulang.
Suyanti lantas meminta Bintang tetap bertahan di pondok pesantren Kediri.
"Cepet ma sini," kata Bintang.
"Gak kasian sama umak ta nak," balas ibunya.
Namun Bintang mengaku dirinya ketakutan.
"Aku takut," kata Bintang.
Kendati demikian, Suyanti tak menyadari ketakutan sang putra dan justru menawarkan uang pada Bintang.
"Umak punya anak kecil. Dikirim uang ya," kata ibu.
"Gak. Cepet sini," balas Bintang.
"Takut ma. Tolong. Jemput," tambah Bintang.
Baca juga: Detik Detik Sebelum Santri Tewas Diduga Dianiaya di Ponpes Kediri, Sempat Minta Tolong Ibunya Jemput
Suyanti sempat menawarkan Bintang untuk pulang naik travel.
Tetapi Bintang kembali meminta ibunya untuk menjemputnya secara langsung
"Sini jemput bintang," katanya.
Suyanti meminta Bintang bersabar sampai Ramadhan 2024.
"Sabar tunggu Ramadhan gak bisa ta nak," kata Suyanti.
"Gak," katanya.

Suyanti bercerita, ketika meminta dijemput Bintang sama sekali tak bercerita soal alasannya.
"Ndak disebutkan, intinya minta dijemput," kata Suyanti.
Tak hanya itu, Suyanti menyebut bahwa Bintang sempat video call dirinya sejak minta dijemput pada Senin (19/2/2024).
Namun Suyanti saat itu tengah berada di Bali.
Suyanti kemudian menawarkan Bintang untuk dijemput esok hari.
Saat itulah Bintang menolak dan justru mengaku sudah nyaman.
"Katanya tidak usah, sudah enak dan nyaman," katanya.
Sampai kemudian Bintang dikabarkan meninggal dunia.
Jenazahnya dibawa pulang ke Afdeling Kampunganyar, Dusun Kendenglembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi.
Detik Detik Penganiayaan Santri di Ponpes Kediri
Bintang Balqis Maulana tewas ditangan pelaku yakni MN (18) pelajar kelas 11 asal Sinoarjo, MA (18) pelajar kelas 12 asal Nganjuk, AF (16) asal Denpasar, dan AK (17) asal Kota Surabaya.
Bahkan setelah mengetahui Bintang tewas karena penganiayaan yang mereka lakukan, pelaku sempat membonceng mayat korban menggunakan sepeda motor.

Pelaku nekat membawa korban yang sudah menjadi mayat dengan boceng tiga menggunakan motor.
Kepergian para pelaku sambil membawa mayat korban diduga tak diketahui pengurus pondok pesantren.
Bukan tanpa sebab, hal tersebut dilakukan para pelaku lantaran panik dengan kondisi Bintang.
Sehingga pelaku nekat membawa korban ke rumah sakit.
"Dibawa ke rumah sakit jam 3 pagi," ungkap kakak Bintang, Muhammad Ilham kepada wartawan.
Baca juga: Alasan Ria Ricis Beli Sepatu Untuk Teuku Ryan Ditengah Proses Cerai Diungkap Psikolog, Niat Mulia
Sementara berdasarkan hasil introgasinya kepada salah seorang tersagka yakni Fatah yang juga masih keluarganya, pelaku mengaku ketakutan lantaran korban tak sadarkan diri.
Fatah sempat berkilah kepada keluarga korban jika Bintang jatuh di kamar mandi.
Padaha, fakta sebenarnya yakni Bintang tewas usai dianiaya Fatah dan teman-temannya.
Diduga, sejak diatas motor, korban Bintang sudah meninggal dunia.
"Dokternya bilang kenapa sudah meninggal baru dibawa ke rumah sakit," kata Buasan, kakek korban.
Hal itupun diungkapkan Kapolres Kediri, AKBP Bramastyo Priaji.
Menurutnya, korban dibawa ke dokter tanpa sempengetahuan pihak pondok pesantren.
"Jadi tanpa sepengetahuan pihak pesantren para pelaku membawa korban ke dokter namun nyawa korban sudah tidak tertolong," kata Bramastyo pada Selasa (27/2/2024).
Saat ini pihaknya telah menetapkan 4 tersangka atas kematian Bintang Balqis.
"Empat orang kita tetapkan sebagai tersangka dan kita lakukan penahanan lebih lanjut," kata AKBP Bramastyo Priaji.
Ia mengatakan, berdasarkan interogasi, adapun motif tersangka yakni karena adanya kesalahpahaman sehingga menganiaya korban.
"Itu masih kita dalami lebih lanjut," jelasnya.
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
(*)
Baca juga berita lainnya di Google News
Ini Nama-nama 9 Orang yang Dilaporkan Yai Mim, Diduga Bersekongkol dengan Sahara |
![]() |
---|
Sebut Sumber Korupsi Terbesar, Mahfud MD Senang Purbaya Tangani Sendiri Ditjen Pajak dan Bea Cukai |
![]() |
---|
Pria di Rejang Lebong, Bengkulu Tewas Ditikam Ayah Kekasihnya Gegara Cinta Tak Direstui |
![]() |
---|
VIDEO Nasib Kapolres Kuansing AKBP R. Ricky Pratidiningrat, Mobil Dirusak saat Tindak Tambang Ilegal |
![]() |
---|
Kata Polres Malang Soal Laporan Yai Mim dan Sahara, Profesional Tangani Perkara: Tidak Tebang Pilih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.