Berita Musi Rawas

4 Makam Keramat Ditemukan di Desa Gunung Kembang Lama Musi Rawas, Diduga Cagar Budaya

Empat makam keramat ditemukan di Desa Gunung Kembang Lama Kecamatan BTS Ulu Kabupaten Musi Rawas (Mura) Sumsel dan diduga cagar budaya.

Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/EKO MUSTIAWAN
Empat makam keramat ditemukan di Desa Gunung Kembang Lama Kecamatan BTS Ulu Kabupaten Musi Rawas (Mura) Sumsel dan diduga cagar budaya. Tim dari Disbudpar Musi Rawas, saat melakukan pengecekan terhadap temuan warga soal makam keramat yang diduga cagar budaya, Rabu (28/2/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM.COM, MUSI RAWAS - Empat makam keramat ditemukan di Desa Gunung Kembang Lama Kecamatan BTS Ulu Kabupaten Musi Rawas (Mura) Sumsel dan diduga cagar budaya.

Empat makam keramat di Musi Rawas ini ditemukan di areal perkebunan warga yang tak jauh dari pemukiman.

Penemuan tersebut kemudian dilaporkan warga ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Musi Rawas, untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut.

Kepala Disbudpar Musi Rawas, H Fatebone melalui Kabid Kebudayaan, Erwina didampingi Pamong Kebudayaan, Emiliana membenarkan hal tersebut. Dimana ada warga Desa Gunung Kembang Lama yang melapor, terkait penemuan makam keramat.

Dari laporan tersebut, kemudian tim dari Disbudpar Musi Rawas yang langsung dipimpin Kepala Disbudpar, H Fatebone turun ke lokasi untuk memastikan kebenaran dari informasi tersebut.

Didampingi sesepuh desa, warga dan juga Pemerintah Desa (Pemdes) Gunung Kembang Lama, tim kemudian menuju ke lokasi penemuan, dengan menggunakan perahu getek.

Setelah kurang lebih 10 menit, akhirnya tim tiba dilokasi. Dilokasi tersebut, memang terdapat gundukan-gundukan tanah yang ditinggikan atau semacam benteng. Warga biasa menyebut lokasi tersebut adalah situs Pager Besi.

Tak hanya, tim juga menemukan 4 makam yang dikeramatkan oleh warga. Hanya hanya, lokasinya yang berbeda. Dilokasi pertama, ada 2 makam yang terpisah dengan panjang sekitar 2 meter.

Kemudian di lokasi kedua yang berseberangan dengan Sungai Musi, tim juga menemukan 2 makam yang tergabung. Panjangnya kurang lebih 2,5 meter.

Melihat dari batu nisan yang ditanam dibagian kepala dan kaki, makam tersebut sudah berusia ratusan tahun. Sebab, nisan yang digunakan berupa kayu Sungkai yang sudah berubah menjadi batu.

Namun, pihaknya saat ini belum bisa memastikan bahwa lokasi tersebut adalah cagar budaya atu bukan. Sebab, untuk memastikan hal itu, maka diperlukan penelitian lebih lanjut.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Balai Arkeologi, terkait dengan penemuan tersebut," kata Emiliana kepada Sripoku.com, (28/02/2024).

Warga setempat menyebutkan lokasi tersebut adalah Situs Pager Besi. Menurut warga, bahwa di jaman sebelum kemerdekaan dilokasi tersebut pernah terjadi peperangan antara penduduk dan penjajah Belanda.

Dari peperangan tersebut, banyak memakan korban dan ada sebagai penduduk yang juga melarikan diri ke talang kabu (semacam hutan) disekitar benteng pager besi.

"Tapi dilokasi itu tidak ada besinya, nama Benteng Pager Besi ini hanyalah kiasan yang digunakan oleh orang-orang jaman dulu. Disana hanyalah ada gundukan-gundukan tanah yang tinggi, apabila dilihat dari arah lawan, memang menyerupai benteng," ucap Emil.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved