Perahu Getek Terbalik di Muara Sugihan

Kisah Pilu Fahri Bocah 5 Tahun Korban Selamat Perahu Getek di Banyuasin, Tak Tahu Ayah Ibunya Tewas

Fahri (5 tahun) anak dari Sugiarto dan Rezza Umma korban perahu getek terbalik di Muara Sugihan Banyuasin tak tahu ayah dan ibunya tewas

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Dok Keluarga/Dok Basarnas
Fahri (5 tahun) anak dari Sugiarto dan Rezza Umma korban perahu getek terbalik di Muara Sugihan Banyuasin tak tahu ayah dan ibunya tewas dalam kecelakaan perairan tersebut. 

SEBELUMNYA, Minggu (25/2/2024) sekitar pukul 13.15 WIB, korban bersama istri, anaknya dan Wahyu berangkat dari desa Mekar Jaya menyebrangi sungai menuju desa Nusantara untuk mengantar makan siang orang yang kerja di sawah dengan menumpangi perahu dayung.

Namun, ketika berada ditengah perjalanan tiba-tiba turun hujan deras disertai angin kencang, sehingga mengakibatkan perahu getek yang ditumpangi terbalik diterpa ombak. 

Kronologi Kecelakaan

Kronologi korban satu keluarga pasutri bersama anak dan seorang kerabat ingin menyebrang mengantar nasi dari penyebrangan jlr.15 Banyuasin u/ makan orang kerja Gombet di Desa Nusantara Jalur 27 OKI.

Kondisi sudah mendekati tepian, kurang lebih 7 meter ada gelombang besar yang disebabkan oleh angin kencang efek cuaca mendung mau hujan.

Kondisi perahu sampan bukan bukan membelah gelombang tapi nyamping hingga akhirnya menyebabkan perahu oleng dan terbalik.

Suami bernama Sugianto hendak menolong anak dan istri saat kejadian, namun ia justru tenggelam.

Sedangkan istrinya tidak terselematkan dan sempat dibawa ke bidan desa.

Sedangkan anak korban yang masih berusia 5 tahun menjalani perawatan di rumah sakit, seorang korban lainnya masih trauma atas kejadian tersebut.

Terus Tanya Ayah dan Ibunya

Fahri bocah 5 tahun korban selamat perahu getek terbalik di Muara Sugihan  sering memanggil dan menanyakan ayah dan ibunya.

Sempat tak sadarkan selama dua jam saat dipindah ke RS Bunda Jakabaring Palembang, Ramdan Al-Fahri atau Fahri korban kecelakaan perairan di Banyuasin sadarkan diri.

Masih mengunakan selang infus di tangannya, Fahri sesekali dipantau oleh dokter jaga, dan keluarganya dari luar ruangan.

"Awalnya dirawat di bidan setempat disana. Lalu di rujuk kesini. Saat dirujuk keadaan Fahri tidak sadarkan diri (ngigau, Red), "ungkap Bilal, paman korban ketika ditemui di RS Bunda, Senin, (26/2/2024)

Lanjut Bilal, Minggu, (25/2/2024), sekitar pukul 18.00, Fahri masuk RS Bunda, saat itu keadaanya ngigau, tidak bisa diajak berbicara.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved