Berita Viral

Isi Chat Santri Tewas Dianiaya di Ponpes Kediri, Desak Ibu Jemput Sebelum Ramadhan: Aku Takut Ma

Inilah isi chat dari Bintang Balqis Maulana (14) selaku santri yang tewas dianiaya di Ponpes Kediri, Desak Ibu Jemput Sebelum Ramadhan ngaku ketakutan

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Moch Krisna
Tribun Jakarta / instagram/folkrame
Isi Chat Santri Tewas Dianiaya di Ponpes Kediri, Desak Ibu Jemput Sebelum Ramadhan 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri


TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah isi chat dari Bintang Balqis Maulana (14) selaku santri yang tewas dianiaya di Ponpes Kediri.

Saat itu Bintang Bilqis Maulana sempat mendesak sang ibu untuk menjemputnya sebelum Ramadhan.

Bahkan lewat pesan whatsappnya ke sang ibu, Suyanti (38), Bintang mengaku ketakutan berada di Ponpes tersebut.

Sosok Balqis Maulana Santri Tewas Dianiaya di Ponpes Kediri, Hubungi Ibu 4 Hari Minta Jemput
Sosok Balqis Maulana Santri Tewas Dianiaya di Ponpes Kediri, Hubungi Ibu 4 Hari Minta Jemput (Tribun Jakarta)

Akan tetapi saat itu Suyanti mengira bahwa Bintang minta dijemput karena hanya sebatas ingin pulang.

Suyanti lantas meminta Bintang tetap bertahan di pondok pesantren Kediri.

"Cepet ma sini," kata Bintang.

"Gak kasian sama umak ta nak," balas ibunya.

Namun Bintang mengaku dirinya ketakutan.

"Aku takut," kata Bintang.

Kendati demikian, Suyanti tak menyadari ketakutan sang putra dan justru menawarkan uang pada Bintang.

"Umak punya anak kecil. Dikirim uang ya," kata ibu.

"Gak. Cepet sini," balas Bintang.

"Takut ma. Tolong. Jemput," tambah Bintang.

Suyanti sempat menawarkan Bintang untuk pulang naik travel.

Tetapi Bintang kembali meminta ibunya untuk menjemputnya secara langsung

"Sini jemput bintang," katanya.

Baca juga: Detik Detik Sebelum Santri Tewas Diduga Dianiaya di Ponpes Kediri, Sempat Minta Tolong Ibunya Jemput

Baca juga: Akhir Kasus Bullying Anak Vincent Rompies, KPAI dan Kemendikbud Temukan Solusi Penyelesaian Masalah

Suyanti meminta Bintang bersabar sampai Ramadhan 2024.

"Sabar tunggu Ramadhan gak bisa ta nak," kata Suyanti.

"Gak," katanya.

Suyanti bercerita, ketika meminta dijemput Bintang sama sekali tak bercerita soal alasannya.

"Ndak disebutkan, intinya minta dijemput," kata Suyanti.

Tak hanya itu, Suyanti menyebut bahwa Bintang sempat video call dirinya sejak minta dijemput pada Senin (19/2/2024).

Namun Suyanti saat itu tengah berada di Bali.

Suyanti kemudian menawarkan Bintang untuk dijemput esok hari.

Saat itulah Bintang menolak dan justru mengaku sudah nyaman.

"Katanya tidak usah, sudah enak dan nyaman," katanya.

Sampai kemudian Bintang dikabarkan meninggal dunia.

Jenazahnya dibawa pulang ke Afdeling Kampunganyar, Dusun Kendenglembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi.

Mengetahui itu, pihak keluarga sempat meminta untuk dibukakan kain kafan yang membungkus jenazah.

Namun permintaan keluarga itu sempat ditolak FTH yang juga masih sepupu korban.

FTH bersama empat orang lain dari Ponpes itu ikut mengantar jenazah Bintang ke kediaman keluarganya di Banyuwangi.

Pihak pesantren menyebut, Bintang Balqis Maulana sudah dimandikan dan sudah suci.

Namun karena desakan keluarga korban, akhirnya kain kafan Bintang Balqis Maulana dibuka di hadapan FTH dan pihak pesantren.

Saat dibuka, keluarga dan ibunda Bintang Balqis Maulana langsung syok.

"Saya ingin mencium anak saya, ternyata mukanya udah hancur, matanya udah bengkak, ini (leher) seperti berlubang, sekujur tubuhnya dan paha banyak sundutan rokok, tangannya lebam-lebam," ungkap Suyanti.

Baca juga: Sosok Wulan Guritno Gugat Perdata Eks Kekasih Sabda Ahessa ke PN, Dirugikan Uang Renovasi Rumah

Isi chat BBM (14), santri di Polpes Kendiri sebelum tewas dianiaya, sempat meminta tolong ibunya, Suyanti (38) untuk dijemput.
Isi chat BBM (14), santri di Polpes Kendiri sebelum tewas dianiaya, sempat meminta tolong ibunya, Suyanti (38) untuk dijemput. (Kompas.com/Rizki Alfian Restiawan)

Kematian Bintang Balqis Maulana terungkap setelah perwakilan pondok pesantren mengantarkan jenazah almarhum ke kediaman keluarganya di Banyuwangi, Sabtu (24/2/2024) dini hari WIB.

Kakak korban Mia Nur Khasanah (22) mengatakan semula pihak pesantren Bintang Balqis Maulana meninggal akibat terjatuh di kamar mandi.

Tidak lantas percaya, Suyanti dan keluarga pun mendesak pengurus pondok pesantren tersebut untuk jujur.

Hingga akhirnya ia pun bercerita bahwa Bintang meninggal dunia akibat dikeroyok dan dianiaya.

Bahkan video yang merekam momen saat jenazah Bintang Balqis Maulana tiba di rumah duka viral di media sosial.

"Kok pulang-pulang tahunya sudah kayak gini toh pak. Pengawasannya kayak gimana," ungkap Suyanti ibunda Bintang Balqis Maulana dalam video viral.


Penjelasan Polisi

Mendapati kondisi korban yang tak wajar, pihak keluarga kemudian melapor ke Polsek Glenmore.

Usai mendapat laporan, pihak kepolisian lantas melakukan visum terhadap jasad korban di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyuwangi.

Suryanti selaku ibu dari Balqis Maulana Santri Tewas Dianiaya di Ponpes Kediri
Suryanti selaku ibu dari Balqis Maulana Santri Tewas Dianiaya di Ponpes Kediri (Tribun Jakarta)

Dari hasil visum itu ditemukan sejumlah luka di tubuh korban.

"Benar ada luka," kata Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Andre Vega, Senin (26/2/2024), dilansir TribunJatim.com.

Kendati demikian, pihaknya belum bisa memastikan penyebab luka tersebut.

"Penyelidikan dari Polres Kediri," tambahnya.

Berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian, korban Bintang Balqis dianiaya sejak Minggu (18/2/2024).

Baca juga: Hotman Paris Turun Tangan, Viral Santri Tewas Diduga Dianiaya, Kondisi Jasadnya Bikin Ibunda Curiga

Sementara Kapolres Kota Kediri AKBP Bramastyo Priaji mengatakan Bintang tewas akibat dianiaya 4 rekannya.

"Penganiayan yang dilakukan oleh rekan korban," katanya.

Ia merinci 4 teman Bintang sudah ditetapkan sebagai tersangka berusia di bawah umur.

"Ada 2 yang sudah 18 tahun dan 2 anak umur 16 dan 17 tahun," jelasnya.

(kiri) ilustrasi, (kanan) ibu korban. Sebelum tewas, BBM(14) Santri di Polpes Kediri sempat meminta tolong ibunya, Suyanti (38) untuk dijemput, tewas dianiaya temannya
(kiri) ilustrasi, (kanan) ibu korban. Sebelum tewas, BBM(14) Santri di Polpes Kediri sempat meminta tolong ibunya, Suyanti (38) untuk dijemput, tewas dianiaya temannya (NU/kompas.com)

Hingga kini menurutnya motif penganiayaan hanya masalah salah paham.

"Kesalahpahaman antar para pelajar di pondok pesantren," katanya.

Beda dengan polisi, pondok pesantren justru menyebut bahwa Bintang tewas akibat terpeleset.

"Dapat laporan itu karena jatuh terpeleset di kamar mandi," kata Pengasuh Pesantren Al Hanifiyah, Fatihunada.

Ia mengaku tidak tahu-menahu bila Bintang dianiaya 4 temannya.

"Jadi di luar prediksi saya dugaan semacam itu. Lha wong dari awal bilangnya terpeleset," katanya.

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved