Berita Lubuklinggau

Harga Beras di Kota Lubuklinggau Naik, Warga Terpaksa Kurangi Pembelian Beras

Menurutnya kenaikan harga beras sekarang cukup terasa, akibatnya ia terpaksa harus mengatur ulang keuangan rumah tangganya.

|
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Sri Hidayatun
eko hepronis/tribunsumsel.com
Rio pedagang beras di Kota Lubuklinggau saat melayani pembeli, Senin (19/2/2024). 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Harga beras di Kota Lubuklinggau Sumsel naik sehingga  membuat masyarakat mengeluh.

Saat ini harga beras di Kota Lubuklinggau berkisar Rp.14.500 sampai Rp. 15.000 per kilogram.

Mahalnya harga beras berimbas banyak masyarakat mengurangi pembelian.

Andi salah satunya, ia mengaku terpaksa membeli beras secukupnya saja, untuk memenuhi kebutuhan di rumahnya.

"Sekarang beli secukupnya saja, biasanya saya beli 10 Kg untuk satu minggu sekarang 5 Kg," ceritanya pada Tribunsumsel.com, Senin (19/2/2023).

Menurutnya kenaikan harga beras sekarang cukup terasa, akibatnya ia terpaksa harus mengatur ulang keuangan rumah tangganya.

"Kita terpaksa harus mikir lagi, karena naiknya cukup banyak, jadi harus dibagi-bagi dengan kebutuhan lainnya," ungkapnya.

Lanjutnya, saat ini ia hanya bisa pasrah dan berharap harga beras kembali turun, karena naiknya harga beras saat ini membuat harga kebutuhan lainnya juga naik.

Baca juga: Pemkot Lubuklinggau Usulkan 1.182 Formasi PPPK 2024, Rinciannya Didominasi Bagi Guru

"Harapannya beras turun normal kembali agar harga-harga kembali turun," ujarnya.

Sementara pemilik Toko Beras Berkah, Rio mengungkapkan saat ini harga beras rata-rata Rp. 14.500 per kilogram untuk jenis karungan.

"Kalau untuk eceran rata-rata Rp.15.000 per kilogram untuk semua jenis beras premium," ujarnya.

Dia mengungkapkan naiknya harga beras di Kota Lubuklinggau ini dari tanggal 1 Febuari 2024 kemarin untuk semua merek beras.

"Rata-rata naik Rp. 500 per kilogram, memang dari gudangnya naik termasuk dari pabrik atau beli karungan dari Belitang langsung," ungkapnya.

Menurutnya, selain harga mengalami kenaikan stoknya juga banyak yang kosong, berasnya harga naik harganya barangnya juga tidak ada.

"Yang biasa beli 10 Kg beli sekarang beli 5 Kg ditambah sekarang yang beli juga sepi," ujarnya.

Termasuk saat ini beras stabilisasi pasokan harga pasar (SPHP) dari Bulog juga sekarang sedang kosong.

"Sekarang beras SPHP juga kosong, biasanya selalu, karena beras itu paling banyak dicari masyarakat harganya murah," ungkapnya. 

Baca berita menarik lainnya di google news

 

 


 
 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved