Pemilu 2024

Cerita Sukarman Petugas KPPS di Lubuklinggau Kerja 30 Jam Lebih, Terkendala Aplikasi Sirekap

Cerita Sukarman Petugas KPPS di Lubuklinggau yang Harus Bekerja 30 Jam Lebih dan Menghadapi Kendala Pada Aplikasi si Rekap

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM/EKO HEPRONIS
KPPS 015 Kelurahan Cereme Tabah Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau baru selesai melakukan penghitungan karena kendala aplikasi Sirekap, Kamis (15/2/2024). 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis

 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Suka duka mewarnai perjalanan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024 menjalankan tugasnya.

Salah satunya cerita itu datang dari Sukarman (53 tahun) ketua KPPS 015 Kelurahan Cereme Taba Kecamatan Lubuklinggau Timur II Kota Lubuklinggau Sumsel.

Sukarman mengatakan awalnya mengira Pemilu 2024 kali ini lebih ringan di banding Pemilu 2019 lalu, karena pelaporan hasil di tempat pemungutan suara atau TPS dinilai mudah dengan teknologi digital.

Namun, kenyataannya di lapangan ketika menggunakan teknologi digital mereka harus bertugas 30 jam lebih, akibat gangguan sinyal dari aplikasi Sirekap.

"Selama empat kali saya jadi petugas KPPS, kali ini lebih berat,  kami tugas 30 jam lebih, kami lama ngisi Sirekap sampai 9 jam," ungkap Sukarman pada Tribunsumsel.com, Kamis (15/2/2024).

Baca juga: Hasil Sementara Real Count KPU Pilpres 2024, Prabowo-Gibran Unggul 74,2 Persen di OKU Timur

Sukarman menceritakan sejak pukul 06.00 Wib Rabu (14/2/2024) kemarin seluruh petugas KPPS 015 Kelurahan Cereme Tabah sudah berada di lokasi persiapan pemungutan suara.

"Proses pemungutan suara berjalan lancar hingga pukul 13.00 WIb langsung dilanjutkan penghitungan surat suara," ujarnya.

Lanjutnya, proses penghitungan lima surat suara sudah rampung pada Kamis (15/2/2024) dinihari sekira pukul 03.00 Wib dinihari dan dilanjutkan mengisi aplikasi Sirekap.

Namun, bayangan mereka aplikasi Sirekap mudah diakses ternyata sering gangguan terpaksa harus dilakukan berulang-ulang hingga memakan waktu 9 jam lebih.

"Waktu ngisi direkap itu saja kurang lebih 9 jam, karena gangguan terus, mungkin  karena ribuan orang pakai aplikasi itu, dan baru pukul 12.00 Wib rampung semuanya," ujarnya.

Meksi Sukarman mengaku saat ini seluruh anggotanya kelelahan karena belum tidur sama sekali, namun tidak sampai ada yang jatuh sakit atau tumbang karena kelelahan.

"Karena sebelumnya kami sudah diwanti-wanti dan sudah diingatkan waktu bimtek untuk jaga kesehatan, bahkan minum-minuman herbal," ungkapnya.

Sementara Windi salah satu petugas KPPS lainnya mengungkapkan baru pertama kali menjadi petugas KPPS di wilayah tempat tinggalnya.

"Ini yang pertama kali saya bertugas sebagai KPPS, capeknya terasa sekali karena bekerja sampai 30 jam lebih gara-gara Sirekap," ujarnya.

Hanya saja, ia mengaku tidak terlalu kaget karena sebelum-sebelumnya ia sering menjadi saksi Pemilu.

"Sebelumnya jadi saksi, tidak terlalu capek walaupun ngantuk bisa istirahat, tapi kalau KPPS kita yang bekerja semuanya," ungkapnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved