Majikan di Jakarta Aniaya 5 ART

Sosok Majikan Siksa 5 ART di Jaktim, Seorang Wanita Diduga Punya Klinik

Sosok majikan yang siksa lima asisten rumah tangga (ART) hingga alami luka di Jatinegara, Jakarta Timur terungkap.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TribunJakarta.com
Sosok majikan yang siksa lima asisten rumah tangga (ART) hingga alami luka di Jatinegara, Jakarta Timur terungkap. 

Namun karena kondisi pagar dipasangi kawat berduri serta pecahan kaca, dua orang korban yang merupakan ART mengalami luka pada bagian tangan, kaki, dan kepala.

"Tiga perempuan yang lainnya pas turun itu saya tanya ‘Neng kenapa?’ kata dia 'Saya kerja, mau kabur. Di dalam ada penyiksaan' begitu. Salah satunya ada yang disuruh pukul kepalanya sendiri kalau sudah bunyi baru boleh berhenti. Mereka ada yang kerja (selama) dua bulan, satu bulan, dan tiga hari," lugasnya.

Beginilah detik-detik lima Asisten rumah tangga (ART) di Jakarta Timur kabur dari rumah majikannya, diduga sering disiksa, manjat lewat pagar berduri
Beginilah detik-detik lima Asisten rumah tangga (ART) di Jakarta Timur kabur dari rumah majikannya, diduga sering disiksa, manjat lewat pagar berduri (tribunjakarta.com/Getty Image)

Selain itu, kelima ART mengaku dipaksa bekerja hingga dini hari di rumah majikan mereka setiap hari.

"Saya tanya sistem kerja seperti apa, kata dia (korban) kerja dari pagi kadang sampai jam 22.00 WIB, kadang sampai jam 02.00 WIB, bahkan sampai jam 04.00 WIB," kata Vina menjelaskan di Jakarta Timur, Senin (12/2/2024).

Mirisnya dengan jam kerja yang jauh melebihi aturan umumnya itu, para korban yang seluruhnya merupakan perempuan asal Kabupaten Brebes, Jawa Tengah itu juga tidak diperlakukan dengan baik.

Mereka mengaku kerap telat diberi makan oleh majikannya.

Selama bekerja, para korban juga menyebut belum pernah mendapat bayaran Rp1,8 juta yang dijanjikan pihak penyalur kerja dan majikan.

"Saya tanya katanya dijanjikan gaji Rp1,8 juta. Tapi praktiknya sampai hari ini mereka belum pernah terima gaji. Ada yang sudah kerja dua bulan, satu bulan. Mereka dibawa penyalur," ujarnya.

Masih merujuk keterangan korban, Vina mengatakan para PRT itu sempat berupaya menghubungi yayasan penyalur yang membawa mereka bekerja sebelum melarikan diri.

Sementara kondisi rumah tempat korban bekerja, selalu dalam keadaan terkunci dan diawasi secara ketat menggunakan kamera pengawas.

Keberadaan anjing peliharaan majikan korban yang selalu menyalak ketika para korban hendak melarikan diri dari rumah, membuat korban tidak dapat berbuat banyak.

Vina menuturkan dua korban diduga penganiayaan itu memiliki usia 17 tahun, sementara satu orang berusia 23 tahun.

Korban diketahui berasal dari semuanya merupakan perempuan. Mereka berasal dari Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Kini kedua korban lalu dibawa warga ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.

Sementara tiga korban lainnya, dibawa ke Polres Metro Jakarta Timur dengan harapan agar mereka dapat mendapatkan perlindungan.

Selain itu, diharap kasus dugaan penganiayaan dilakukan dapat diusut tuntas aparat berwenang.

"Sekira pukul 04.00 WIB ketiga korban langsung saya bawa ke Polres Metro Jakarta Timur," pungkas Vina

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved