Majikan di Jakarta Aniaya 5 ART

Detik-detik 5 ART Kabur Sering Disiksa Majikan, Panjat Pagar Berduri Menangis Minta Tolong Tetangga

Beginilah detik-detik lima Asisten rumah tangga (ART) di Jakarta Timur kabur dari rumah majikannya, diduga sering disiksa, manjat lewat pagar berduri

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
tribunjakarta.com/Getty Image
(kanan) ILUSTRASI. Beginilah detik-detik lima Asisten rumah tangga (ART) di Jakarta Timur kabur dari rumah majikannya, diduga sering disiksa, manjat lewat pagar berduri 

Masih merujuk keterangan korban, Vina mengatakan para PRT itu sempat berupaya menghubungi yayasan penyalur yang membawa mereka bekerja sebelum melarikan diri.

Tapi nomor penyalur yang bersangkutan tidak pernah dapat dihubungi.

Sementara kondisi rumah tempat korban bekerja, selalu dalam keadaan terkunci dan diawasi secara ketat menggunakan kamera pengawas.

Keberadaan anjing peliharaan majikan korban yang selalu menyalak ketika para korban hendak melarikan diri dari rumah, membuat korban tidak dapat berbuat banyak.

Sering Disiksa

Vina menutukan, kelima korban dalam keadaan ketakutan dan menangis saat berupaya kabur memanjat pagar dengan tinggi sekitar dua meter yang dipasangi kawat berduri.

Menurut keterangan korban, tindak penganiayaan berupa diseterika hingga mengalami luka bakar.

Bahkan ada yang dipaksa memukul kepala mereka sendiri bila dianggap majikan berbuat salah

"Satu anak itu di pinggangnya ada bekas setrika. Terus dia bilang, 'saya disuruh getok kepala saya sampai bunyi. Kalau enggak bunyi enggak boleh berhenti.' Begitu," kata Vina.

Vina menuturkan majikan di tempat kerja yang melakukan penganiayaan tersebut merupakan seorang perempuan.

"Kata dia (korban), 'kalau misalnya saya salah pas disuruh mencet air panas, enggak tahunya air dingin, saya dihukum.' Saya memang melihat di pinggang ada bekas (luka bakar) seterika," lanjut Vina.

Namun, Vina tidak mengetahui pasti secara detail bentuk penganiayaan dialami masing-masing korban.

Pasalnya, saat kejadian Vina bergegas membawa mereka ke Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Timur.

Baca juga: Pengakuan Pria Rambut Pirang Saat Cinderella Overdosis di Orgen Tunggal, Sebut Baru Kenal Seminggu

Dipaksa Kerja Tanpa Henti, Tak Digaji

Lebih lanjut, para korban mengaku dipaksa bekerja tiada henti dan melebihi waktu pada jam kerja umumnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved