Pilpres 2024

Nikita Mirzani Bereaksi Soal Film Dirty Vote Isu Kecurangan, Sebut Pemilu Belum Mulai Sudah Menuduh

Nikita Mirzani, salah satu artis menyuarakan dukungannya terhadap paslon no urut 02, Prabowo-Gibran bereaksi usai hebohnya film dokumenter Dirty Vote.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
ig/nikitamirzanimawardi_172
Nikita Mirzani, salah satu artis menyuarakan dukungannya terhadap paslon no urut 02, Prabowo-Gibran bereaksi usai hebohnya film dokumenter Dirty Vote. 

Lanjut Nikita, salah satu cawapres ikut ngomentarin Dirty Vote, padahal sedang masa tenang.

"Bahkan salah satu cawapres mentwit ttg film trsbt di twitter, bukan kah 11-13 FEBRUARI 2024 merupakan masa tenanng pemilu 2024,lantas kenapa masih menyertakan diri??” tegas Nikita Mirzani.

Nikita Mirzani menyoroti gerakan 4 jari, yang merupakan koalisi antara paslon 01 dan 03 jika ada putaran 2 Pemilu.

"Disatu sisi, disana terdapat cuplikan yang membahas GERAKAN 4 JARI, gerakan trsbut merupakan bntuk koalisi antara 2 pasangan capres & cawapres JIKA terjadi 2 putaran,” omelnya.

Tak ayal, film ini menurut Nikita, sudah menyudutkan salah satu paslon.

Viral Film Dirty Vote

Film dokumenter Dirty Vote bahkan menjadi trending topik di X atau Twitter.

Diketahui, film itu ditayangkan perdana melalui kanal rumah produksi WatchDoc di Youtube Dirty Vote pada Minggu 11 Februari 2024 pukul 11.00 WIB, bertepatan hari pertama masa tenang Pemilu.

Film dokumenter tersebut mengupas soal dugaan potensi kecurangan dalam proses Pemilu dan Pilpres 2024.

Didalam film dokumenter, menampilkan 3 orang pakar hukum tata negara.

Mereka adalah Feri Amsari, Bivitri Susanti, dan Zainal Arifin Mochtar.

Ketiganya memaparkan tentang penyimpangan yang terjadi dalam berbagai hal terkait proses Pemilu di dalam Indonesia yang menerapkan praktik demokrasi.

Baca juga: Sosok Dandhy Dwi Laksono, Sutradara Film Dirty Vote yang Viral Ceritakan Soal Kecurangan Pemilu 2024

Alasan Sutradara Rilis Film Dirty Vote Jelang Pemilu

Kepada Kompas.com, Sutradara film dokumenter Dirty Vote, Dandhy Dwi Laksono, memaparkan alasan di balik pembuatan dan peluncuran yang dilakukan di awal masa tenang pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan presiden (Pilpres).

Dandhy berharap film itu bisa menjadi bahan edukasi bagi masyarakat menjelang pemungutan suara yang direncanakan dilakukan pada 14 Februari 2024 mendatang.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved