Berita PALI

8 Kasus DBD di PALI Terdata Awal Februari, Dinkes Imbau Warga Segera Berobat Jika Bergejala

Delapan kasus DBD terdata awal Februari 2024, turun dibandingkan Januari lalu. Dinas Kesehatan mengimbau tetap waspada dan berobat jika bergejala.

SRIPO/APRIANSYAH ISKANDAR
Delapan kasus DBD di PALI terdata awal Februari 2024, turun dibandingkan Januari 2024 lalu. Dinas Kesehatan mengimbau tetap waspada dan berobat jika bergejala. Petugas Dinkes PALI melakukan pengasapan atau fogging antisipasi cegah DBD, Rabu (7/2/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALI - Delapan kasus demam berdarah dengue (DBD) terdata awal Februari 2024, turun dibandingkan Januari 2024 lalu.

Meski turun, Dinas Kesehatan PALI mengimbau warga tetap waspada dan segera berobat jika bergejala menderita DBD.

Kepala Dinas Kesehatan PALI melalui Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Ernawati, SKM mengatakan pada awal bulan Februari sampai saat ini, Rabu (7/2/2024) tercatat 8 kasus DBD menurun dibandingkan bulan Januari lalu tercatat sebanyak 32 kasus.

"Pada awal bulan ini ada penurunan 24 kasus, saat ini tercatat masih ada 8 kasus DBD di 5 Kecamatan Kabupaten PALI, "ujarnya, Rabu (7/2/2024).

Baca juga: Mati Mesin Mendadak, Kijang Kapsul Ringsek Ditabrak KA Babaranjang di Muara Enim, Kondisi Sopir

Adapun 8 kasus DBD tersebut tercatat di 5 wilayah Kecamatan yakni Talang Ubi 3 kasus, Abab 2 kasus, Penukal 1 kasus, Penukal Utara 1 kasus dan Tanah Abang 1 kasus.

Sedangkan pada bulan Januari lalu 32 kasus DBD tersebut tercatat di 4 wilayah Kecamatan yakni, Talang Ubi 24 kasus, Abab 3 kasus, Penukal 1 kasus dan Tanah Abang 4 kasus.

"Untuk Kecamatan Penukal Utara bulan Januari tidak ada kasus DBD, namun pada Februari ini ada 1 kasus,"ungkapnya.

Ernawati juga mengatakan lonjakan kasus DBD tersebut terjadi pada bulan Januari 2024 dikarenakan dampak Elnino dan peralihan musim.

Sebelumnya Dinas Kesehatan Kabupaten PALI sudah mengeluarkan surat edaran tentang kesiapsiagaan peningkatan kasus DBD.

Dinas kesehatan juga telah memberikan penyuluhan dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melakukan pemeriksaan jentik secara berkala dengan melibatkan masyarakat sebagai juru pemantau jentik (Jumantik) dan mengajak masyarakat untuk menguras, menutup tempat penampungan air.

Dinas Kesehatan juga memberikan himbauan kepada masyarakat untuk memasang kawat nyamuk pada ventilasi udara di rumah dan menghimbau masyarakat untuk menggunakan cairan anti nyamuk oles atau semprot (spray).

Selain itu Dinas Kesehatan melalui Puskesmas di wilayah masing-masing membagikan bubuk Abate ke masyarakat untuk memberantas jentik nyamuk di genangan Air dan menghimbau pihak sekolah agar para murid menggunakan lotion anti nyamuk.

"Pihak Puskesmas juga sudah melakukan Fogging diwilayah masing-masing yang terdapat kasus DBD,"terangnya.

Meski terjadi trend penurunan kasus DBD, namun masyarakat tetap dihimbau untuk mewaspadai DBD.

Ernawati juga menyarankan masyarakat untuk segera berobat ke Puskesmas terdekat jika mengalami gejala-gejala DBD.

"Sampai saat ini kami terus melakukan Penyuluhan dan melakukan PSN untuk mengantisipasi kembali terjadinya lonjakan kasus DBD,"tandasnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved