Berita OKI

132 Ribu Hektare Lahan Terbakar di Sumsel Tahun 2023, Terbanyak OKI dan Banyuasin

Sebanyak 132 ribu hektar lahan terbakar di Sumsel sepanjang tahun 2023 terbanyak di Ogan Komering Ilir (OKI) dan Banyuasin.

Penulis: Winando Davinchi | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/WINANDO DAVINCHI
Sebanyak 132 ribu hektar lahan terbakar di Sumsel sepanjang tahun 2023 terbanyak di OKI dan Banyuasin. Hal ini diungkap Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera, Ferdian Kristanto (kiri) didampingi Kepala Manggala Agni Daops Sumatera XVII/OKI, Edi Satriawan, Rabu (7/2/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG - Sebanyak 132 ribu hektar lahan terbakar di Sumsel sepanjang tahun 2023 terbanyak di Ogan Komering Ilir (OKI) dan Banyuasin.

Luasan lahan terbakar dalam bencana kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di Sumsel ini disampaikan Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera, Ferdian Kristanto.

Menurutnya, karhutla didominasi di lahan gambut wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Banyuasin.

"Tahun kemarin ada 132.000 hektar terbakar di Sumatera Selatan. Sebagian besar ada di 2 wilayah yaitu Kabupaten OKI dan Kabupaten Banyuasin yang dominan. Tetapi kita tetap waspadai beberapa tempat yang ada," katanya saat ditemui disela kegiatan di Desa Cinta Jaya, Kecamatan Pedamaran pada Rabu (7/2/2024) siang.

Dikatakan lebih lanjut, untuk awal tahun 2024 ini tidak lagi ditemukan peristiwa karhutla. Dikarenakan sudah memasuki musim penghujan

"Ya, sekarang sudah masuk musim penghujan dan kami bersyukur lahan yang kemarin sempat kebakaran hingga November 2023 lalu. Sekarang kondisinya banyak tergenang air dan lembab sekali di lapangan," ungkapnya. 

"Tetapi kita tetap waspada selalu, karena memang dari BMKG sendiri sudah memprediksikan dampak el-nino masih akan berlanjut. Dimungkinkan 2024 ini bisa jadi agak lebih tinggi sedikit ataupun justru lebih turun," katanya lebih lanjut

Baca juga: TKD Prabowo-Gibran Sumsel Ungkap Alasan Prabowo Batal ke Musi Rawas, Pilih Kampanye di Medan

.

Disampaikan Ferdian, kondisional untuk di Sumatera sendiri sudah mulai panas di bagian utara seperti Sumatera Utara, Aceh dan Riau sudah mulai banyak hotspot (titik panas).

"Sementara untuk di bagian selatan seperti Sumatera Selatan dan Lampung sampai saat ini masih aman. Akan tetapi mulai besok kegiatan-kegiatan lapangan sudah dimulai," jelasnya.

Saat disinggung mengenai strategi penanganan karhutla kedepannya. Ia menyebut masih tetap memakai strategi yang lama, namun akan menambah intensitas patroli semakin masif.

"Akan kita tambah intensitas patroli, karena kita melihat kemarin karena banyak sekali lokasi, maka kami butuh pergerakan yang lebih cepat. Jadi sekarang mumpung masih hujan kami akan menambah posko, pondok kerja dan sebagainya," tuturnya.

Terkhusus dilokasi lahan gambut sendiri, Ferdian menyebut pencegahan yang perlu dilakukan dengan cara membuat lokasi lebih produktif melalui giat penanaman pohon.

"Kita berharap nya seperti itu (penanaman pohon), karena ini upaya untuk merehabilitasi lahan terutama yang bekas kebakaran. Supaya kondisi nanti bisa bertahan bagus,"

"Semakin banyak pohon, tentu kondisi lahan gambut semakin basah, tanah lembab, air terjebak disini. Sehingga kondisi gambut bisa terjaga terus sepanjang tahun," paparnya.

"Sekarang memang musim hujan, tetapi besok tiba-tiba masuk musim kemarau langsung habis airnya. Jadi treatment seperti ini menjadi menjadi penting supaya mengikat air terjaga," pungkasnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved