Pelajar SMK Bunuh Satu Keluarga

Kronologi Satu Keluarga di PPU Tewas Dibunuh Oleh Siswa SMK, Berawal Diduga Soal Asmara Kandas

Kronologi satu keluarga tewas dibunuh oleh siswa SMK di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Slamet Teguh
TribunKaltim.com
Kronologi satu keluarga tewas dibunuh oleh siswa SMK di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kronologi satu keluarga tewas dibunuh oleh siswa SMK di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Satu keluarga yang tewas terdapat lima orang yang terdiri dari suami, istri dan ketiga orang anak.

Adapun kelima korban merupakan satu keluarga yang tinggal di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, PPU.

Keterangan awal yang diperoleh dikutip dari Tribunkaltim.co di Polres Penajam Paser Utara, pelaku utama dari kasus pembunuhan ini ternyata masih berstatus siswa SMK berinisial JND.

Adapun motif pelaku membunuh satu keluarga diduga soal asmara.

Pelaku memiliki hubungan asmara dengan RJS (15) salah satu korban dalam kasus pembunuhan yang menewaskan satu keluarga di Desa Babulu, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara ini.

Kejadian pembunuhan satu keluarga diperkirakan sekitar tengah malam, sekitar pukul 02.00 Wita.

Informasi dari kepolisian yang tengah memeriksa secara intensif JND di Polres PPU menyebutkan, pelaku mengaku sengaja mematikan listrik di rumah korban sebelum menjalankan aksinya.

"Listrik dimatikan melalui meteran,

lalu ia masuk sambal membawa parang," kata sumber terpercaya di kepolisian. Dikutip dari TribunKaltim.co, Selasa (6/2/2024).

Baca juga: Detik-detik Mengerikan Saat Lima Orang Dalam Satu Keluarga Tewas Dibunuh Oleh Pelajar SMK di PPU

Setelah mematikan listrik, pelaku masuk ke rumah korban dan bertemu dengan Waluyo.

Saat itulah dengan gelap mata JND memukul Waluyo dengan parang yang sudah dibawa sejak dari rumah.

Setelah Waluyo terkapar tak berdaya, JND lalu masuk ke satu kamar yang didalamnya ada Sri Winarsih (34) dan dua anak masing-masing VDS (11) dan ZAA (3).

Sama dengan yang dilakukan terhadap Waluyo, JND dengan membabi buta menghabisi ibu dan dua anak yang ada di kamar tersebut.

Detik-detik Mengerikan Saat Lima Orang Dalam Satu Keluarga Tewas Dibunuh Oleh Pelajar SMK di PPU
Detik-detik Mengerikan Saat Lima Orang Dalam Satu Keluarga Tewas Dibunuh Oleh Pelajar SMK di PPU (Kolase Tribunsumsel.com/ ist via Tribun Kaltim)

Terakhir, JND kemudian menuju ke kamar RJS (15) yang sebelumnya memiliki hubungan asmara dengan JND.

Informasi awal, JND juga langsung mengayunkan parang yang sudah melukai empat orang yang menjadi penghalang hubungan asmaranya dengan RJS untuk membunuh kekasih pujaannya tersebut.

Baca juga: Penjelasan Polisi Usai Makam Anak Tamara Tyasmara Dibongkar untuk Diautopsi, Apa Hasilnya ?

Informasi yang masih didalami penyidik menyebutkan, terhadap korban RJS ini, JND tega melakukan hal tak senonoh dengan korban yang sudah meninggal dunia.

"Pelaku sempat berbuat tak senonoh terhadap korban yang sudah tewas. Ini akan dibuktikan dengan hasil otopsi," kata sumber dari kepolisian.

Selesai melampiaskan nafsunya, JND berniat untuk keluar dari TKP. Namun saat itu ia melihat korban pertama, yaitu Waluyo masih tampak bergerak.

Lokasi Kejadian. Rumah korban di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Penajam Paser Utara (PPU), tempat di mana korban sekeluarga dibunuh.
Lokasi Kejadian. Rumah korban di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Penajam Paser Utara (PPU), tempat di mana korban sekeluarga dibunuh. (IST via Tribun Kaltim)

Saat itu juga ia kembali mengayunkan parang yang dibawa untuk menghabisi Waluyo.

Sumber di RSUD PPU menyebutkan, dari hasil otopsi terhadap para korban disebutkan bahwa rata-rata korban mengalami luka serius di bagian kepala.

"Ada yang luka di kepalanya sangat parah dan nyaris terbelah.

Pihak keluarga meminta semua korban langsung dimandikan dan dikafani untuk langsung dimakamkan.

Sebelumnya kami jugaakan menjahit luka yang diderita korban," kata sumber di RSUD PPU.

Baca juga: Sosok Angger Dimas Eks Suami Tamara Tyasmara Minta Keadilan Soal Kematian Anak di Kolam

Penjelasan Keluarga Korban

Salah satu adik korban, Putut Sunaryo mengatakan bahwa sesaat sebelum kejadian, korban yakni Wl masih berada di rumah orang tuanya.

Tetangga awal mula mendengar teriakan dari dalam rumah korban.

Saksi langsung mengecek dan sudah mendapati Wl tewas di ruang tamu.

Tidak hanya itu empat korban lainnya ditemukan di dalam kamar tidur.

Setelah melihat kejadian tersebut saksi langsung melaporkan ke ketua RT, kemudian ditindaklanjuti dengan melaporkan ke pihak kepolisian.

"Katanya saksi dengar teriakan,

jadi mengecek ke dalam rumah dan kakak saya sudah meninggal di ruang tamu," ungkapnya, Selasa (6/2/2024).

Putut juga mengatakan bahwa saksi sempat bertemu dengan pelaku, tapi ia tak kuasa menahannya karena pelaku tersebut membawa parang.

Terduga pelaku itu juga tidak dikenali oleh saksi, sehingga keluarga beranggapan bahwa ia bukan berasal dari lingkungan tersebut.

Saksi saat ini juga sedang berada di polres PPU untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Hingga saat ini, kelima jenazah sudah berada di RSUD PPU untuk dilakukan otopsi.

Kronologi satu keluarga tewas dibunuh oleh siswa SMK di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Kronologi satu keluarga tewas dibunuh oleh siswa SMK di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). (TribunKaltim.com)

Pelaku Diamankan

Sementara itu, pelaku pembunuhan satu keluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, telah diamankan.

Kasat Reskrim Polres PPU AKP Dian Kusnawan mengkonfirmasi bahwa terduga pelaku sudah diamankan.

Belum diketahui pasti berapa jumlah pelaku yang diamankan dalam kejadian pembunuhan ini.

"Alhamdulillah yang diduga pelaku sudah kita amankan," ungkapnya melalui pesan singkat, Selasa (6/2/2024).

Kasat Reskrim juga menjelaskan bahwa untuk motif dan jumlah pelaku masih didalami.

Saat ini, jenazah kelima korban sedang dilakukan visum di Rumah Sakit Umum Ratu Aji Putri Botung PPU.

Terlihat juga keluarga korban berada di sekitaran kamar jenazah, menunggu hasil proses selesai.

Para petugas juga terlihat menyiapkan untuk proses visum sejak pukul 09.00 Wita.

Mereka juga sudah menyiapkan kain kafan untuk kelima korban, atas permintaan keluarga yang ingin langsung menyiapkan pemakaman korban.

Dugaan Motif Pembunuhan

Pihak kepolisian memastikan bahwa pelaku utama dari kasus yang menghebohkan PPU sudah berhasil diamankan dan sekarang masih diperiksa secara instensif.

Sementara terkait motif pelaku menghabisi nyawa satu keluarga soal asmara.

Pelaku memiliki hubungan dengan salah satu korban, namun berakhir kandas.

Hal itulah yang diduga jadi pemicu pelaku membunuh satu keluarga hingga tewas.

"Ini terkait dengan motif asmara.

Pelaku memiliki hubungan cinta dengan salah satu korban,

yaitu anak tertua namun hubungan mereka kandas," kata sumber di kepolisian.

Informasi awal ini masih terus didalami oleh pihak kepolisian.

Petugas juga masih menunggu hasil otopsi yang dilakukan pihak RSUD PPU.

Hingga saat ini warga juga terus berjaga di rumah korban sekaligus TKP kasus pembunuhan sadis di PPU.

 

 

 

 

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved