Bayar UKT di ITB Pakai Pinjol

Reaksi Kemendikbudristek Soal ITB Tawarkan Mahasiswa Bayar UKT Pakai Pinjol, Minta Cari Solusi Lain

Pihak Kemendikbudristek bereaksi soal viralnya ITB yang menawarkan mahasiswa untuk bayar UKT pakai pinjol dan berbunga, minta solusi tak memberatkan..

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Twitter/itbfess / Wikipedia
Reaksi Kemendikbudristek Soal ITB Tawarkan Mahasiswa Bayar UKT Pakai Pinjol, Minta Solusi Lain 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Pihak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) buka suara soal viralnya Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menawarkan mahasiswa untuk bayar UKT pakai pinjol dan berbunga.

Dirjen Dikti Ristek Kemendikbudristek Nizam meminta pihak ITB memberikan solusi lain daripada menawarkan mahasiswa untuk bayar UKT pakai pinjol.

Menurutnya, pembayaran kuliah seharusnya tak memberatkan masalah ekonomi mahasiswa.

"Tidak boleh ada anak yang tidak dapat melanjutkan kuliah hanya karena alasan ekonomi."

"⁠Kami meminta agar kampus mencari solusi skema pendanaan yang baik, aman, dan tidak menambah masalah ekonomi mahasiswa, serta untuk melindungi mahasiswa dari jeratan hutang," ujar Nizam melalui keterangan tertulis, Senin (29/1/2024) dilansir dari Tribun Jabar.

Selain itu Nizam juga mengungkap bahwa pemerintah sendiri sudah menyediakan dukungan dalam bentuk KIP Kuliah untuk pendanaan mahasiswa.

Anggaran KIP Kuliah Tahun 2023 sebesar 11,7 Triliun diberikan kepada 893.005 mahasiswa, sementara untuk tahun 2024, 13.1 Trilyun diberikan kepada 964.946 mahasiswa.

Meski begitu, Nizam dukungan melalui KIP Kuliah tentu tidak dapat mencukupi semua pendanaan mahasiswa.

Oleh sebab itu Nizam meminta kampus menyediakan pendanaan yang tidak memberatkan mahasiswa.

"Maka kami berharap kampus agar dapat membantu mahasiswa yang membutuhkan pendanaan melalui gotong royong semua pihak, alumni, program corporate social responsibility (CSR) dari mitra dunia usaha dan dunia industri, juga dukungan dunia perbankan dan lembaga keuangan dengan skema yang tidak memberatkan," pungkas Nizam.

Baca juga: Viral Aksi Dua Pria Ngamuk di Tempat Laudry Apartemen, Diduga Tak Terima Seprai Rusak

Baca juga: Rekam Jejak Reini Rektor ITB Diminta Mundur Bayar UKT Pakai Pinjol, Dijuluki Kartika Teknik Sipil

Lebih jauh, sebelumnya unggahan di aplikasi X oleh @ITBfess yang menginformasikan layanan pembayaran UKT di ITB bekerja sama dengan pihak ketiga, yaitu Danacita.

Sementara di laman Danacita pula memberikan informasi sebagai mitra resmi dari ITB.

Adapun peminjaman dari Danacita tidak dikenakan biaya tanpa DP dan jaminan.

Mahasiswa juga diberi opsi pembayaran dalam waktu 6 bulan atau 12 bulan.

"Disuruh pinjol sama ITB! Kami segenap sivitas akademik ITB mengucapkan selamat membayar cicilan beserta bunganya," tulis akun @ITBfess, Kamis (25/1/2024).

Pada unggahan lainnya, ada informasi soal bunga yang dikenakan bagi peminjam.

Jika peminjam mengajukan dana sebesar Rp 12,5 juta, maka dikenakan tenor selama 12 bulan.

Artinya, peminjam harus membayar Rp 1.291.667 setiap bulannya.

Tak lupa, platform Danacita mengenakan biaya bulanan platform sebesar 1,75 persen dan biaya persetujuan 3,00 persen.

"Bajigurr, solusi yang ditawarin itb! gede lagi anjir bunganya," tambah tulisan unggahan tersebut.

Baca juga: Arzum Balli Gugat Cerai Awan Petugas PPSU karena Kecanduan Judi Online, Kini Minta Maaf ke Anak

Sejumlah mahasiswa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Rektor, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Senin (29/1/2024).

Aksi itu dilakukan untuk menolak kebijakan rektorat tentang pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) menggunakan skema pinjaman online (Pinjol).

Sejumlah Mahasiswa Demo

Sebelum melakukan aksi, para mahasiswa ini long march dari Kampus ITB di Jalan Tamansari, ke gedung rektorat di Jalan Sulanjana.

Mereka tiba di lokasi aksi sekitar pukul 14.00 WIB, sambil membawa spanduk berisi tulisan berbagai kritikan seperti 'Danacita Hapus Cita-cita', 'Pendidikan Harus Membebaskan Bukan Menjajah Finansial', hingga 'Institut tapi Pinjol'.

Saat ini, mahasiswa masih duduk di depan rektorat. Mereka secara bergantian menyampaikan orasi.

Wakil Menko Sospol KM ITB, Mikail Dhafin, mengatakan, aksi yang digelar oleh mahasiswa merupakan bukti ITB sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja.

"Mahasiswa disuruh pinjol, setuju gak?" tanya Mikail.

"Enggak," kata massa.

Kedatangan para mahasiswa ini, kata dia, untuk menemui pihak rektorat.

Dia menyayangkan pendidikan yang mestinya dapat membebaskan akal sehat malah menjajah finansial mahasiswa dengan menganjurkan mahasiswa menggunakan pinjol untuk membayar UKT.

"Ini adalah kampus di mana setiap pertanyaan harus ada jawabnya, maka rektorat harus menjawab pertanyaan kita," ucapnya.

Dalam aksi ini, terdapat empat poin tuntutan yang disampaikan oleh mahasiswa dalam aksi itu. Berikut ini tuntutannya:

1. Memaksimalkan sumber (beasiswa) dan skema (keringanan dan cicilan UKT) penyelenggaraan dana lainnya yang tidak memberatkan mahasiswa;

2. Menyelenggarakan kebijakan yang transparan dan berkeadilan;

3. Menghapus opsi penyelenggaraan dana berupa pinjaman online berbunga;

4. Menjamin seluruh mahasiswa ITB untuk dapat mengisi FRS dan mendownload KSM.

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved