Suami Cekoki Istri Cairan Pembersih

Sosok DMM, Suami Kejam Cekoki Istri dengan Cairan Pembersih Lantai hingga Tewas, Sering Lakukan KDRT

Inilah sosok DMM selaku pria yang tega cekoki istrinya cairan pembersih lantai hingga tewas di Malang, sempat bertengkar sebelum kejadian..

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
SURYAMALANG.COM/Aflahul Abidin / SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan
TKP suami diduga cekoki istri minum cairan pembersih lantai - Sosok DMM, sang pelaku, diduga sering melakukan KDRT ke istri 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Sosok DMM, suami di Malang yang cekoki istrinya dengan cairan pembersih lantai hingga tewas.

DMM diketahui berusia 41 tahun.

DMM merupakan suami dari korban, Dayang Santi (40) yang tewas setelah ia paksa meminum cairan pembersih lantai pada Rabu (24/1/2024) pagi.

Ia tinggal di tinggal di Perumahan Bumi Mondoroko Raya (BMR) Blok G, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Setelah melakukan aksinya itu DMM sempat mencoba kabur.

Kejamnya DMM (41) suami tega paksa cekoki istri cairan pembersih lantai hingga tewas.
Kejamnya DMM (41) suami tega paksa cekoki istri cairan pembersih lantai hingga tewas. (SURYAMALANG.COM/Lu'lu'ul Isnainiyah)

Namun DMM akhirnya berhasil diamankan di Mapolres Malang untuk menjalani sejumlah pemeriksaan.

DMM ternyata diketahui sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap korban yang merupakan istrinya.

Padahal keduanya sudah lama menikah dan memiliki tiga orang anak.

Selain itu, tetangga korban, Dewi (57) membenarkan hal tersebut.

Dewi juga mengungkap momen ketika korban diketahui keracunan.

Saat itu Dewi sempat mendengar suara pertengkaran dari rumah korban.

Pertengkaran itu terjadi pada Rabu sekira pukul 09.15 WIB, saat itu, Dewi hendak pergi berbelanja.

Hingga akhirnya Dewi mengaku kaget ketika melihat anak korban yang masih 5 tahun berdiri di depan rumah sambil menangis.

"Setelah saya pulang dan tiba di rumah, ternyata salah satu anak korban berinisial Y (5) sudah berdiri di depan sambil menangis," kata Dewi.

"Saya tanya ke Y (anak korban), 'ada apa kok menangis?', lalu Y menjawab 'punya air putih?'. Saya jawab 'buat apa?' dan Y jawab untuk ibunya karena minum racun, tapi saat itu jawaban Y kurang jelas pengucapannya," tuturnya dilansir dari Surya Malang

Baca juga: Viral Rekaman CCTV Pria Hendak Bakar Masjid di Tanjung Priok, Kini Ditangkap Polisi

Baca juga: Viral Curhat WNI Dihina Bergaji 3,2 Juta Won di Korsel, Ternyata Raih Puluan Juta Jika Dirupiahkan

Tidak lama kemudian, korban menelepon langsung dan meminta tolong ke seorang tetangga bernama Edi.

"Jadi Bu Santi (korban) ini menghubungi Bu Edi dan minta air minum."

"Saat itu Bu Edi heran dan kebingungan dengan hal tersebut," jelas Dewi.

Setelah itu, sejumlah warga mendatangi rumah korban dan melihat kondisi mulut DS penuh busa berwarna kuning.

"Sama warga langsung dievakuasi dan dibawa ke puskesmas terdekat."

"Lalu setelah itu, korban dirujuk ke RS Marsudi Waluyo Singosari," tandasnya.

Dewi yang penasaran kemudian menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada DS kepada anak pertama korban berinisial S.

Kepada Dewi, S mengatakan, ibunya dipaksa minum racun oleh ayahnya.

"Dan yang jelas saat korban ditemukan keracunan, suaminya itu sudah pergi meninggalkan rumah," ucap Dewi menambahkan.

Rumah tempat kejadian perkara suami cekoki istri cairan pembersih lantai.
Rumah tempat kejadian perkara suami cekoki istri cairan pembersih lantai. (SURYAMALANG.COM/Aflahul Abidin)

Dewi mengatakan jika korban, Dayang Santi sering curhat mengalami KDRT dari suaminya.

"Korban ini pernah curhat ke saya sering dipukuli oleh suaminya sampai memar."

"Namun, korban ini curhatnya lama, baru curhat beberapa hari setelah dipukuli," ungkapnya, Kamis.

Korban sudah berulang kali menceritakan KDRT yang dialaminya ke tetangga bahkan ketua RT setempat.

"Mungkin ada kalau dua atau tiga kali (korban mengadu terkait KDRT). Tetapi itu sudah lama, mungkin sekitar satu tahun yang lalu," lanjutnya.

Meski sering mengalami penganiayaan, ujar Dewi, korban menolak untuk melaporkan suaminya.

"Jadi, korban ini mengadu telah ditendang oleh suaminya. Sudah saya ajak ke puskesmas dan melaporkannya ke polisi, ternyata korban tidak mau," sambungnya.

Baca juga: Viral Aksi Bule di Bali Pukul Pegawai Villa hingga Gigi Copot, Marah Ditegur Hilangkan Motor Sewaan

Menurut Dewi, kondisi rumah tangga DMM dan korban sudah mulai membaik selama setahun.

Namun, ia tidak menyangka korban tewas akibat perbuatan suaminya sendiri.

"Habis itu, saya sudah enggak pernah lagi mendengar keributan. Kemudian, korban ini hamil dan melahirkan.

Makanya, saya pikir sudah baik-baik saja. Ternyata malah fatal seperti ini," tandasnya.

Sementara itu setelah kejadian, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Marsudi Waluyo, Singosari, Malang, namun nyawanya tak tertolong saat menjalani perawatan.

Jenazah telah dibawa ke RS Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk proses autopsi.

Kapolsek Singosari, Kompol Masyhur Ade, mengatakan kasus ini baru dilaporkan pada Kamis sekitar pukul 01.20 WIB.

"Awalnya pelapor yang merupakan tetangga korban didatangi oleh anaknya."

"Ia memberitahukan bahwa korban atau ibunya telah dipaksa oleh bapaknya untuk meminum pembersih lantai dan muntah-muntah," paparnya, Kamis.

Tetangga yang mendapat laporan menemukan korban sudah terlentang di rumah dalam kondisi tak sadarkan diri.

Di mulut korban juga terlihat busa diduga cairan pembersih lantai.

"Setelah mendapatkan perawatan, pelapor mendapatkan informasi bahwa korban telah meninggal dunia. Selanjutnya dilaporkan kepada kami," jelasnya.

Proses olah TKP telah dilakukan, namun petugas kepolisian tidak menemukan bekas muntahan.

Diduga suami korban sudah membersihkan TKP sebelum kabur.

Barang bukti yang diamankan yakni sebuah botol pembersih lantai yang ditemukan di dapur.

Kata Pak RT

DMM kerap terdengar cekcok dengan DS di rumahnya.

Ketua RT setempat, Ali Masyudi mengatakan, korban kerap mengalami tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dari sang suami.

Ali sudah pernah menyarankan kepada korban agar melaporkan perbuatan DMM ke polisi, namun korban menolak.

"Sudah sekitar empat kali datang ke saya, mengeluh sering dapat kekerasan dari suaminya."

"Saya sudah pernah menyarankan untuk lapor polisi, tapi beliaunya tidak mau," ungkap Ali.

 

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved