Oknum Guru Lecehkan Murid di Prabumulih
Pengakuan Oknum Guru Pelaku Pelecehan Murid di Prabumulih, Sebut Tak Sengaja
Oknum guru honorer di salah satu SMK di kota Prabumulih yang diduga melakukan pelecehan terhadap muridnya berhasil diringkus polisi.
Penulis: Edison | Editor: Shinta Dwi Anggraini
"Tersangka akan diancam hukuman penjara kurang lebih minimal 5 tahun maksimal 15 tahun dan denda paling banyak 5 miliar," ungkap Wakapolres.
Sementara tersangka Wiwin mengakui perbuatannya yang telah melakukan pelecehan terhadap muridnya tersebut.
"Saya tak sengaja pak, saya pegang dagunya karena ada jerawat, tangan saya tak sengaja kena bagian dada saat memutar," bebernya.
Tersangka juga mengakui jika dirinya mengajak korban keliling dan mencari tempat sepi serta mengajak ke kontrakan tersangka. "Saya ajak tapi dia tidak mau," kata tersangka.
Sebelumnya Pj Walikota Prabumulih H Elman ST MM angkat bicara terkait kasus oknum guru lecehkan murid di Prabumulih.
H Elman mengungkapkan kasus dugaan pelecehan dilakukan oknum guru terhadap pelajar yang viral di media sosial itu sudah menjadi kasus hukum dan korban bersama orang tua telah melapor ke Polres Prabumulih.
"Terkait kasus dugaan pelecehan itu sudah menjadi kasus hukum karena orang tua korban sudah melapor, kepala sekolah SMKN 3 sudah kita panggil," ungkap H Elman ST MM ketika diwawancarai, Selasa (23/1/2024).
Elman menuturkan, dari penjelasan kepala SMKN 3 Prabumulih diketahui jika oknum guru yang diduga melakukan pelecehan tersebut merupakan tenaga honorer.
"Untuk kejadiannya infonya ada yang dilakukan pukul 11.30 dan pukul 13.00 namun apakah saat jam sekolah dan dimana kejadian tidak dijelaskan kepala sekolah," katanya.
Lebih lanjut Elman menjelaskan berkaitan dengan dugaan pelecehan yang menghebohkan itu dirinya juga memanggil seluruh kepala sekolah tingkat SMA dan SMK baik negeri maupun swasta agar memperhatikan sekolah dan guru masing-masing.
"Saya sudah kumpulkan seluruh kepala SMA dan SMK baik negeri maupun swasta di kota Prabumulih agar menghimbau seluruh tanaga pendidiknya agar peduli ke guru dan anak, komunikasi dengan orang tua, perhatikan betul agar jangan sampai ada guru demikian, agar kejadian seperti ini tidak lagi terjadi," katanya.
Begitu juga dengan orang tua murid, orang nomor satu di kota Prabumulih itu juga meminta agar anak diperhatikan baik pergaulan keseharian di sekolah maupun di lingkungan.
"Walau sekolah SMA dan SMK ini menjadi wewenang provinsi tapi kita yang ditanya, kita yang pertanyakan. Tentu kita akan koordinasi terus dengan pemerintah provinsi khususnya dinas pendidikan berkaitan dugaan ini, ini sekarang dinas perempuan dan anak kita sedang koordinasi juga dengan SMKN 3 itu," tambahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.