Berita OKU

Tak Jual Eceran, Durian Ulu Ogan Langsung Dikirim ke Sejumlah Kota di Tanah Air

Tak jual eceran, durian Ulu Ogan dari OKU langsung dikirim pengepul ke sejumlah kota di tanah air, satu keruntung Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu.

Penulis: Leni Juwita | Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/LENI JUWITA
Tak jual eceran, durian Ulu Ogan dari OKU langsung dikirim pengepul ke sejumlah kota di tanah air, satu keruntung Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu, Selasa (23/1/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM BATURAJA - Tak jual eceran, durian Ulu Ogan dari Ogan Komering Ulu (OKU) langsung dikirim pengepul ke sejumlah kota di tanah air, satu keruntung dihargai Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu. 

Pantauan di sepanjang Jalan Lintas Sumatera, Selasa (23/1/2024) buah durian mulai terlihat dari Kecamatan Semidang Aji, Pengandonan.

Juga durian dari Kecamatan Muara Jaya dan Kecamatan Ulu Ogan, dua kecamatan yang berada di kawasan seberang Sungai Ogan ini juga menjual durian pedagang pengumpul yang membuka lapak yang siap membeli durian dari petani.

Petani durian juga hanya mau menjual buah durian dengan sistim borongan, salam satu sepeda motor dengan jumlah buah durian bervariasi baik besar maupun jumlahnya.

Satu sepeda motor yang memuat 30 sampai 50 buah durian dalam keruntung ini dijual dengan sistem borongan antara Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu.

Pemilik durian tidak mau menjual sistim eceran karena memakan waktu lama, sedangkan mereka harus pergi lagi ke kebun untuk menjaga durian runtuh.

Baca juga: Tanggapan Ketua PPK Lahat Disebut Terima THR Caleg, Beredar Pesan Percakapan di WhatsApp

Selain tidak menjual eceran, pemilik lapak (pedagang pengumpul ) sudah langsung melempar buah durian kepada pembeli partai besar yang sengaja datang ke desa-desa di sentral buah durian.

"Maaf nian sudah diborong galo (semua, Red)," kata salah seorang pedagang pengumpul di Kecamatan Pengandonan.

Beli durian dengan sistim borongan yang dilakukan oleh pembeli partai besar ini, tentunya ada sisi positif dan negatifnya.

Petani memang diuntungkan karena semua duriannya laku terjual tanpa sisa.

Di sisi lain calon pembeli yang biasanya sengaja datang bersama teman-teman kini kesulitan untuk menikmati durian langsung dari tempat asalnya harus menelan kecewa.

Sebab durian di lapak-lapak di pedesaan sudah diborong habis oleh pembeli partai besar. Akibatnya terpaksa mencari durian-durian yang dijual langsung oleh pemilik durian yang memang sengaja menjual eceran, namun tidka banyak pilihan baik varian.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved