Satu Keluarga Tewas Tertimpa Tembok

Penyebab SPBU Roboh di Tebet hingga Tewaskan Satu Keluarga, Disebut Rawan Roboh Sejak Lama

Penyebab tembok SPBU di Jalan Tebet Barat Dalam Dua, Jakarta Selatan, Minggu (21/1/2024) roboh tewaskan satu keluarga, fondasi sudah tidak kokoh lagi.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
kompas.com / Nabilla Ramadhian
Penyebab tembok SPBU di Jalan Tebet Barat Dalam Dua, Jakarta Selatan, Minggu (21/1/2024) roboh tewaskan satu keluarga, fondasi sudah tidak kokoh lagi. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Penyebab tembok SPBU di Jalan Tebet Barat Dalam Dua, Jakarta Selatan, Minggu (21/1/2024) roboh tewaskan satu keluarga.

Dalam peristiwa ini satu keluarga tewas karena tertimpa tembok yang roboh diduga lantaran fondasi sudah tidak kokoh lagi.

Tembok itu roboh dan menimpa Samedi Irianto (80) dan Thio Cin Nio (72) dan anaknya Ami Kusuma Dewi(35).
Mereka tewas di tempat, sementara anak Ami yaitu MF (10) selamat meski penuh luka.

Baca juga: Sosok Ami Kusuma Dewi Tewas Bersama Orangtua Demi Lindungi Anaknya Saat Pagar SPBU di Tebet Roboh

Menurut pihak keluarga, Doni (74) menyebut angin tidak berhembus dengan kencang.

Doni menuturkan, ia tidak paham mengapa tembok itu roboh karena kondisi angin tersebut.

"Siang itu angin enggak kencang," ucap dia di lokasi, Minggu, dilansir dari Kompas.com.

Pada saat itu, korban sedang berada di lapak yang dihuni oleh kedua orang tua itu, Sehari-hari, lapak itu juga dijadikan sebagai warung gado-gado mereka.

Doni menuturkan, ia tidak paham mengapa tembok itu roboh karena kondisi angin tersebut.

"Tiba-tiba ambruk saja, namanya juga sudah takdir," kata dia.

Disisi lain, Amry (41), salah satu anak S dan T sekaligus kakak D, mengatakan bahwa tembok SPBU itu sudah rawan roboh sejak lama.

Sebab, posisinya miring. Warga setempat pun telah melayangkan teguran kepada pihak SPBU.

"Ada retak-retak juga, tapi dari pihak SPBU diam saja. Enggak ada penanganan. Sudah banyak warga yang komplain," ucap dia di lokasi, Minggu.

Nahas, Doni dan Amry kehilangan tiga anggota keluarga.

Baca juga: Detik-detik Mengerikan Satu Keluarga Tewas Tertimpa Tembok SPBU Roboh di Tebet Nenek Selamatkan Cucu

Penjelasan Polisi

Kasus robohnya tembok SPBU di Tebet, Jakarta Selatan terus menjadi perhatian.

Bagaimana tidak, atas kejadian ini, tiga orang meninggal dunia.

Untuk itu, Jajaran Polsek Tebet masih menyelidiki kasus tembok roboh di SPBU Jalan Tebet Barat Dalam II RT 01/RW 03 yang menimpa satu keluarga pedagang gado-gado.

Kapolsek Tebet, Kompol Murodih, mengatakan berdasar keterangan awal pihak pengelola SPBU tembok dengan tinggi sekitar 4 meter dan panjang 15 meter itu memang sudah tidak kokoh.

"Dia (pengelola SPBU) menyampaikan bahwa memang ada kekhawatiran dari dia terhadap pedagang di samping itu," kata Murodih di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (21/1/2024) dikutip dari Tribun Jakarta.

Bocah 8 tahun selamat dari tembok SPBU roboh di Tebet, Jakarta Selatan.
Bocah 8 tahun selamat dari tembok SPBU roboh di Tebet, Jakarta Selatan. (Tribunnews.com)

Kondisi kemiringan tembok ini sudah diketahui pengelola SPBU beberapa waktu lalu sebelum kejadian dan sudah sempat dibahas dengan keluarga korban yang berdagang di lokasi.

Saat proses olah TKP pun jajaran Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Tebet pun mendapati kondisi sisa tembok yang masih berdiri dalam kondisi miring atau sudah tak kokoh.

"Karena kontrolnya juga yang mungkin kurang.

Karena saya tanya siapa yang bagian kontrol. Saya tanya kenapa kalau kondisi seperti itu tidak disampaikan ke pimpinan (SPBU)," ujarnya.

Murodih menuturkan hingga kini pihaknya masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pihak pengelola SPBU guna memastikan ada atau tidaknya unsur kelalaian dalam kasus.

Dari hasil penyelidikan jajaran Unit Reskrim Polsek Tebet SPBU tersebut merupakan milik perorangan atau swasta, tidak dikelola secara langsung oleh pihak PT Pertamina.

"Ini kayaknya perorangan kalau enggak salah," tuturnya

Baca juga: Mengenal Thomas Lembong Disebut-sebut Gibran saat Debat Cawapres, Eks Menteri Presiden Jokowi

Sebelumnya keempat korban tertimpa tembok SPBU saat tengah mempersiapkan dagangan gado-gado untuk esok hari pada warung yang berada di Jalan Tebet Barat Dalam, Minggu (21/1) siang.

Jenazah Samedi Irianto (80) dan Thio Cin Nio (72), anak Ami Kusuma Dewi (30) kini sudah dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, sementara Fabian yang terluka dirawat di RSUD Tebet.

Peristiwa mengerikan terjadi di Tebet, Jakarta Selatan.

Bagaimana tidak, satu keluarga tewas setelah tertimpa tembok SPBU yang roboh.

Rencanya, jenazah Ami akan ditumpangi dengan pada pusara anak mertua di TPU Jati Menteng Dalam.

"Adik (Ami) saya ditumpang ke anak mertua. Tinggal menunggu surat dari kepolisian. Rencana dimakamkan di TPU Jati, Menteng Dalam. Insya Allah dimakamkan hari ini," ujar Amri Hartawan, anak Samedi dan Thio, Minggu (21/1/2024).

Sementara, jenazah kedua orang tuanya akan dimakamkan secara tumpang pada pusara mendiang kakaknya di TPU Jati Menteng Dalam.

"Ditumpang, karena di situ (TPU Jati Menteng Dalam) kan sebelumnya ada almarhum abang saya. Jadi ibu sama bapak saya ditumpang ke abang saya," kata Amri.

Rencananya setelah proses visum luar terhadap tiga korban yang dilakukan tim dokter forensik RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) rampung jenazah Samedi, Thio, dan Ami akan langsung dimakamkan.

Baca berita lainnya di google news

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved