Banjir di Muratara

Cerita Warga Korban Banjir di Muratara Beli Gas 3 Kg Rp 50 Ribu, Sudah Keliling Mencari Pakai Perahu

Warga korban banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sempat kesulitan mencari gas elpiji 3 kg (gas melon) untuk memasak.

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM/RAHMAT AIZULLAH
Pertamina melalui PT Graha Mulya Jaya berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Muratara menggelar operasi gas elpiji untuk korban banjir di Kecamatan Rawas Ilir beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Rahmat Aizullah 


TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Warga korban banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sempat kesulitan mencari gas elpiji 3 kg (gas melon) untuk memasak.

Mereka masih bisa memasak meski sudah banyak rumah terendam karena mayoritas kediaman warga jenis panggung atau bertingkat. 

Namun mereka sempat kesulitan untuk memasak karena gas elpiji langka, ditambah toko-toko tempat biasa berjualan itu sudah kebanjiran. 

"Banyak toko sudah terendam, jadi keliling dusun pakai perahu mencari gas tidak ada yang jualan," cerita Ana, korban banjir di Kecamatan Rawas Ilir. 

Baca juga: Mobil Kecelakaan di Jalan Poros Tebing Tinggi-Pendopo Empat Lawang, Awalnya Berusaha Hindari Lubang

Dia mengungkapkan, lalu ada pedagang datangan yang masuk ke desanya menjual gas melon dengan harga melambung tinggi. 

Pedagang tersebut, kata Ana, bukan warga setempat melainkan dari kecamatan lain yang sengaja berdagang ke desa-desa terendam banjir menggunakan perahu. 

"Orang datangan jualan pakai perahu, dia ada jual gas melon itu, harganya 50 ribu setabung, mau tidak mau saya beli, karena penting untuk masak," katanya.

Beberapa hari kemudian, lanjut Ana bercerita, ada operasi pasar gas elpiji 3 kg murah yakni Rp 19.000 per tabung.

Masyarakat pun berbondong-bondong datang untuk membeli, mereka rela mengantre panjang dan desak-desakan. 

"Dapat kabar ada gas murah, diumumkan di masjid kalau mau beli ke depan kantor Camat Rawas Ilir, kebetulan saya masih ada tong gas kosong satu, saya ke sana pakai perahu, alhamdulillah harganya 19 ribu," ujar Ana.

Sementara itu, Pertamina melalui PT Graha Mulya Jaya berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Muratara menggelar operasi gas elpiji untuk korban banjir. 

Kepala Disperindagkop Muratara, Kodri mengakui akibat banjir masyarakat sempat membeli gas elpiji melon dengan harga sangat mahal diperkirakan mencapai 40-50 ribu per tabung.

“Terjadinya kenaikan harga disebabkan akses yang sangat sulit dijangkau," katanya kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Menurut Kodri, adanya operasi penyaluran gas elpiji kepada korban banjir seiring adanya laporan dari warga yang merasakan kesulitan mendapatkan gas elpiji.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved