Pembunuhan di Pasar Induk Jakabaring

Motif Pembunuhan di Pasar Induk Jakabaring, Tomy Tak Terima Dituduh Curi Hp, Diolok-olok

Motif pembunuhan di Pasar Induk Jakabaring Palembang diungkap polisi saat gelar perkara, Jumat (19/1/2024) hari ini.

Penulis: andyka wijaya | Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/ANDYKA WIJAYA
Motif pembunuhan di Pasar Induk Jakabaring Palembang diungkap polisi saat gelar perkara, Jumat (19/1/2024) hari ini. Tomy (25) warga Dusun Semodim Kabupaten OKI mengaku dirinya nekat membunuh karena tidak terima dituduh mencuri dan diolok-oolok. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Motif pembunuhan di Pasar Induk Jakabaring Palembang diungkap polisi saat gelar perkara, Jumat (19/1/2024) hari ini.

Kepada polisi, Tomy (25) warga Dusun Semodim Kabupaten OKI mengaku dirinya nekat membunuh karena tidak terima dituduh mencuri oleh korban Romansyah (39), warga Jalan Kopral Paiman Kelurahan Bagus Kuning, Kecamatan Plaju Palembang, Palembang,

Korban lanjut Tomy juga mengolok-olok dirinya.

Pengakuan Tomy ini diungkap Kapolrestabes, Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, didampingi Kasat Reskrim AKBP Haris Dinzah dan Kapolsek SU I, Kompol Alex Andriyan, saat menggelar perkara di Polsek.

"Benar motif tersangka ini tidak terima diduga mencuri HP, lalu diolok-olok korban," katanya, Jumat (19/1/2024), sore.

Baca juga: PAW DPRD Sumsel Nurul Aman dan Ferdian Dilantik Senin, Gantikan Rizal Kennedi & Fatra Radezayansyah

Namun, Harryo mengatakan, saat itu korban hanya curiga saja, tetapi tidak berkata langsung dan hanya memperhatikan gerak-gerik Tomi.

"Saat itulah Tersangka Tomi tidak terima, membuat Tomy berkata, " ngapo kau lihat-lihat aku, " ungkap Narryo seperti keterangan pelaku saat diperiksa.

Saat kejadian, lanjut Harryo, memang saat seorang buruh di pasar itu tersebut mengecas Hp di dekat kedua orang tersebut, pelaku dan korban.

"Korban sudah menghindari cekcok mulut dan masuk ke dalam pasar. Tetapi Karena diikuti oleh pelaku, membuat korban gerah dan kembali keluar, menuju tempat awal, " katanya.

Saat itu, ditambahkan Harryo, dengan pengaruh minuman tuak, pelaku Tomy langsung mengambil golok dan mengejar Korban.

Sedangkan yang panik melihat Tomy membawa golok, dengan gitar melakukan perlawanan.

"Jadi korban sempat melakukan perlawanan dengan gitar. Namun karena korban mundur-mundur akhirinya korban terjatuh, dan menabrak gerobak di belakangnya. Saat itu membabi buta pelaku menghujani Romansyah dengan goloknya," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Tomi (25), pelaku pembunuhan dan pembacokan korban Romansyah (39) warga jalan Kopral Paiman Kelurahan Bagus Kuning Kecamatan Plaju, Palembang, yang terjadi di Pasar Induk Jakabaring, hanya bisa menyesali perbuatannya.

Perkaranya digelar Kapolrestabes, Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono didampingi Kasat Reskrim AKBP Haris Dinzah dan Kapolsek SU I, Kompol Alex Andriyan, Jumat, (28/1/2024), sore.

Warga Jalan Dusun Semodim Kabupaten OKI ini pun hanya menundukan kepala, tak sepatah katanya pun keluar dari mulutnya.

"Benar pelaku sudah berhasil kita tangkap, setelah 2 hari Sat Reskrim Polrestabes, Palembang dan Buser Polsek SU I, Palembang, Melakukan penyelidikan," ungkap Harryo saat menggelar perkara pelaku di Polsek SU I, Palembang.

Lanjut Harryo, saat keberadaan pelaku berhasil diendus, petugas langsung bergerak cepat menuju Dusun Semodim, OKI. Dan berhasil menangkap tersangka saat berada di rumahnya keluarganya.

"Tersangka kita tangkap di rumah keluarganya tanpa perlawanan, disitu tersangka bersembunyi," katanya. 

SEBELUMNYA seorang pria tewas dengan sejumlah luka bacok di Pasar Induk Jakabaring, Palembang. Ia menjadi korban pembacokan.

Korban Romansyah, warga Plaju yang ditemukan warga dan pengunjung pasar Induk tergeletak dengan kondisi sudah bersimbah darah. Kejadian itu terjadi pada Minggu (14/1/2023) sekitar waktu Subuh.

Romansyah tewas dengan luka bacok di kepala, leher, dan tangan.

Menurut Marwan, ayah korban mengatakan ia mendapat informasi dari temannya yang mengantarkan sepeda motor korban dan memberitahu bahwa anaknya berkelahi di Pasar Induk Jakabaring.

"Ada yang datang ke rumah, ngasih tahu kalau Romansyah ini berkelahi di Pasar Induk. Tidak tahu jelasnya bagaimana cuman dia mengantarkan motor KTP dan dompet Romansyah," ujar Marwan saat di RSUD Bari Palembang.

Setelah mendapat kabar tersebut, Marwan menuju lokasi namun ternyata sang anak sudah dibawa ke RSUD Bari.

"Pas sampai disana ternyata sudah dibawa ke Rumah Sakit. Saya tunggu sebentar di luar, sekitar pukul 5 pagi lebih sudah tidak bernyawa lagi," katanya.

Seperti biasa, Romansyah yang sehari-hari berprofesi tukang ojek pangkalan sudah keluar rumah sejak sebelum Subuh untuk narik ojek pangkalan. Ia bersama seorang temannya pergi menuju Pasar Induk Jakabaring.

"Anak saya ini ngojek biasanya. Temannya minta anter ke Jakabaring seperti biasa, setelah itu tidak tahu Romansyah ini berkelahi dengan siapa musuhnya belum tahu. Temannya ini yang mengantarkan motor dan dompet korban ke rumah dan memberitahu saya kejadian ini," katanya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved