Remaja Diduga Ditembak Oknum Polisi
Kronologi RF Remaja di Medan Tewas Diduga Ditembak Polisi, Salah Sasaran Tawuran Padahal Beli Nasi
Kronologi RF (17) remaja di Medan yang tewas ditembak diduga oknum polisi, salah sasaran saat ada tawuran padahal sedang pergi beli nasi..
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Slamet Teguh
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Kronologi RF (17) remaja di Medan yang tewas ditembak diduga oknum polisi.
Diketahui jika RF menjadi korban salah sasaran pembubaran tawuran saat dirinya tengah membeli nasi.
Baca juga: Detik-detik Mengerikan Saat Remaja di Medan Tewas Ditembak Diduga Oknum Polisi, Peluru Tembus Kepala
Menurut kronologi yang diungkap kakak RF, Adel, saat itu adiknya sempat meminta uang untuk beli makanan.
Adel kemudian memberikan uang Rp 3.000 kepada RF.
Kemudian RF pun pergi meninggalkan rumah berpamitan untuk membeli nasi.
"Dia baru minta duit Rp 3 ribu sama saya,
mau beli nasi," kata Adel saat diwawancarai di Rumah Sakit Pirngadi Medan, tempat korban dirawat, Rabu (17/1/2024) dikutip dari Tribun-Medan.com.
Namun malang nasibnya, peristiwa naas tersebut terjadi dan merenggut nyawa RF.
Tidak lama usai meninggalkan rumah, terdengar suara tembakan.
Beberapa warga kemudian datang memberi kabar bahwa RF tertembak diduga dilakukan oknum personel Polres Pelabuhan Belawan, Kota Medan, Sumut.
Hal tersebut semakin diyakini lantaran adanya personel yang berada di dalam mobil patroli itu yang melakukan penembakan terhadap RF.
"Tiba-tiba warga datang, ngasih tahu bahwa adik saya ditembak sama polisi, rupanya di situ ada tawuran.
Jadi polisi datang langsung nembak tapi adik saya nggak ikut tawuran," sebutnya.
Atas peristiwa tersebut korban jatuh tersungkur beberapa saat setelah terdengar suara tembakan di Jalan Makam Pahlawan, Lorong Kenangan, Kecamatan Medan Belawan pada hari Selasa (16/1/2024) sekira pukul 22.00 WIB.
RF kemudian sempat langsung dilarikan ke Rumah Sakit Prima Husada Cipta Medan (PAC) dan setelah itu dirujuk ke Rumah Sakit Pirngadi Medan.
Saat itu RF langsung kritis akibat peluru yang menebus kepalanya.
"Pelurunya nembus, (tembakan) di kening. Sekarang kondisinya kritis nggak sadarkan diri.
Kepalanya bolong, di bagian belakang kecil di bagian depan besar. Pihak rumah sakit juga mengatakan bahwa itu bekas peluru," ucapnya.
Baca juga: Kronologi Guru SMPN 88 Jakarta Tabrak Siswa Depan Sekolah, Nekat Kendarai Mobil Padahal Tak Mahir
Baca juga: Nasib Guru SMKN 5 Denpasar Hukum 1,5 Jam Siswa Telat 3 Menit, Arya Wedakarna Minta Lakukan Ini
Bahkan dokter mengatakan apabila selamat, RF akan mengalami cacat.
Kata dokter, kalaupun adik saya hidup, dia pasti cacat karena saraf matanya kena dan dia bisa buta," bebernya.
Hingga akhirnya RF tewas usai menjalani perawatan dengan kondisi kening bolong karena peluru menembus kepalanya.
Nyawa korban akhirnya tak terselamatkan.

Atas peristiwa itu Adel rencananya akan melaporkan ke Polda Sumut dan berharap oknum polisi tersebut segera diproses hukum.
"Harapannya oknum itu ditangkap dan diproses hukum," ujarnya.
Korban meninggal Dunia
Belakangan setelah menjalani perawatan RF meninggal dunia.
Humas Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Medan, Gibson Girsang, membenarkan kabar meninggalnya korban setelah sempat mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU.
"Iya benar meninggal dunia, sekira pukul 16.00 WIB tadi," kata Gibson kepada Tribun-medan, Rabu (17/1/2024).
Ia menyampaikan, korban meninggal dunia karena bekas luka tembakan di bagian kepalanya.
"Iya luka tembakan dibagian kepala, untuk proyektilnya nggak ada ditemukan ditubuhnya," sebutnya.
Lebih lanjut, Gibson menjelaskan bahwa rencananya korban akan dibawa pulang oleh pihak keluarga ke rumah duka.
"Jenazah mau dibawa oleh keluarga duka," ucapnya.
Wartawan Diadang Personil Brimob
Tribun-medan, dan beberapa wartawan lainnya mencoba mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara Medan, untuk bertemu dengan keluarga korban.
Namun di sana terlihat sejumlah personel Brimob berjaga di dekat kamar jenazah.

Ketika awak media mencoba masuk, salah seorang personel Brimob berpangkat Bripka bernama Taslim JS mempertanyakan kehadiran awak media.
Setelah dijelaskannya awak media malah disuruh pergi dan tidak boleh mendekati kamar jenazah.
"Situ saja dulu nunggu (nunjukan ke arah keluar), kami punya peraturann di sini.
Kami ada prosedurnya, ini kan asrama kita," kata Taslim kepada awak media yang dilarangnya masuk, Rabu (17/1/2024).
Baca juga: Alasan Ossy Claranita Bunuh Suaminya di Karawang, Ingin Kuasai Harta Arif dan Punya Selingkuhan
Lalu, awak media pun mencoba menanyakan alasan mengapa tidak boleh masuk sedang para warga terlihat hilir-mudik keluar masuk.
"Kami bilang tunggu dulu di situ.
Kan kita punya aturan,
ini perintah pimpinan kami," sebutnya.
"Kami PAM dulu di sini, kalau sudah bisa masuk.
Abang jangan gitu dong, kita tugas Abang tugas kan,
saya hargai tugas Abang," lanjutnya dengan nada sedikit emosi.
Baca juga berita lainnya di Google News
Nasib Polisi Diduga Tembak Remaja di Medan saat Bubarkan Tawuran, Kapolres Janji Usut Tuntas |
![]() |
---|
Tangis Pilu Ibu Remaja Tewas Tertembak Polisi di Medan Usai Pamit Beli Nasi, Histeris Bopong Anaknya |
![]() |
---|
Sosok RF Remaja di Medan Tewas Diduga Ditembak Polisi, Terkapar Setelah Peluru Tembus Kepala |
![]() |
---|
Detik-detik Mengerikan Saat Remaja di Medan Tewas Ditembak Diduga Oknum Polisi, Peluru Tembus Kepala |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.