Berita Viral

Kisah Marga Guru di Kediri Digaji Rp200 Ribu dan Sering Bantu Siswa, Kini Ditawari jadi Staf Bupati

Kisah guru honorer asal Kediri, Marga Cistha sempat viral dimedia sosial membantu muridnya kini dapat rejeki nomplok.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TikTok@margacistha
Viral guru honorer asal Kediri kerap bantu muridnya meski gaji hanya Rp200 ribu. 

Ia pun akhirnya diundang untuk datang ke kantor bupati di Pemkab Kediri.

Baca juga: Viral Wanita di Kupang Gugat Pacar Rp1,4 M karena Tak Dinikahi, Kini Berakhir di Putusan Kasasi MA

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana merasa bangga dan kagum dengan perjuangan yang dilakukan guru honorer itu. Tanpa campur tangan pemerintah, karena empatinya yang tinggi, Marga telah banyak membantu para siswa.

"Saya perlu orang yang bisa bekerja dengan ikhlas dan jujur, punya integritas," ungkap Mas Dhito.

Melihat nilai positif dan semangat pengabdian yang dilakukan, Mas Dhito akhirnya menawari Marga untuk bergabung dalam tim yang membantu dirinya di Pemerintah Kabupaten Kediri.

Marga ditawari untuk menjadi staf ahli Bupati.

Namun, Marga tetap tidak dibatasi ketika masih berkeinginan untuk mengajar. Untuk itu, dia tidak. Mas Dhito bahkan berkeinginan untuk mengangkat Marga Cistha sebagai tenaga ahli bupati.

"Kami ingin ajak yang bersangkutan untuk bergabung dan bersedia. Kami berharap nantinya dapat ikut membantu dalam mencari solusi atas persoalan yang harus dihadapi di pemerintahan. Tidak terbatas pada sektor pendidikan," papar Mas Dhito.

Viral di Medsos

Marga mengunggah aktivitas membantu siswa di akun media sosial TikTok, @margacistha.

Unggahannya itu mendapat respons luar biasa dari warganet. Bahkan tidak sedikit warganet yang menjadi donatur membantu para siswa yang membutuhkan.

Kepada Kompas.com, sebelumnya, guru honorer di Kediri ini viral sejak tahun 2022 lalu.

Marga bertugas sebagai guru kelas dengan status honorer yang bergaji Rp 200.000 tiap bulan.
Profesi guru honorer itu telah dijalaninya hingga saat ini sudah 3 bulan lalu.

Saban hari, ia menempuh sekitar delapan kilometer untuk pulang pergi dari sekolah ke rumahnya di Desa Sidorejo, Kecamatan Pare.

Dengan kondisi itu, Marga tetap semangat mengajar dan berdedikasi menjalankan tugasnya. Kini ia dipercaya sebagai guru kelas enam.

Namun, sejak awal bertugas itu hatinya kerap gundah saat melihat kondisi beberapa siswanya yang mayoritas anak petani.

Beberapa siswa kekurangan peralatan sekolah, bahkan tak sedikit yang memakai seragam kurang layak.

Marga pun tak sampai hati melihatnya. Setiap bulan, tak jarang Marga merelakan sejumlah gajinya untuk membantu para siswa.

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved