Berita Musi Rawas

Banjir di Kecamatan Sukakarya Musi Rawas Surut, Akses Jalan Menuju Kabupaten PALI Kembali Normal

Banjir di Simpang Temelat Desa Ciptodadi Kecamatan Sukakarya Musi Rawas surut. Akses jalan menuju Kabupaten PALI kini sudah kering dan kembali normal.

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/EKO MUSTIAWAN
Banjir di Simpang Temelat Desa Ciptodadi Kecamatan Sukakarya Musi Rawas surut. Akses jalan menuju Kabupaten PALI kini sudah kering dan kembali normal, Kamis (11/1/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS - Banjir di Simpang Temelat Desa Ciptodadi Kecamatan Sukakarya Kabupaten Musi Rawas (Mura) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) hari ini, Kamis (11/1/2024) surut.

Akses jalan menuju Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) yang sebelumnya terputus akibat terendam banjir, kini sudah kering dan sudah kembali normal. Baik kendaraan roda 2 maupun roda 4 sudah bisa lewat.

Namun, ntuk akses jalan dari Simpang Temelat menuju ke Jayaloka, masih terdapat genangan air. Namun, sudah bisa dilalui kendaraan roda 2 dan roda 4.

Camat Sukakarya, Joni Rusalek membenarkan, Kamis (11/01/2024) pagi tadi, air sudah mulai surut.

Dikatakan Camat, banjir di Simpang Temelat sudah terjadi sejak Minggu kemarin. Namun, puncaknya mulai hari Senin, Selasa dan Rabu dengan ketinggian air mencapai lebih dari 1 meter.

Bahkan lanjut Camat, akses jalan ke Pali yang melalui Simpang Temelat, Sukakarya tak bisa dilalui. Namun, saat ini akses tersebut kembali normal.

"Baik roda 2 maupun roda 4 sudah bisa lewat, akses jalan ke Pali yang lewat Simpang Temelat sudah kering," kata Camat.

Ditambahkan Camat, memang meskipun air sudah surut, masih ada beberapa rumah warga yang terendam banjir. Khususnya, yang berada di dekat sungai.

Kemudian disinggung mengenai bantuan, Camat mengaku, sejak hari kedua banjir atau hari Senin, Bupati Mura, Hj Ratna Machmud sudah turun memberikan bantuan sembako kepada warga yang terdampak.

Puluhan Rumah Terdampak Banjir

SEBELUMNYA, banjir di Kabupaten Musi Rawas (Mura) Sumsel merendam akses jalan utama penghubung antara Kecamatan Tuah Negeri dan Kecamatan Sukakarya.

Banjir terjadi di Desa Dharma Sakti Kecamatan Tuah Negeri.

Ada puluhan rumah di Dusun 4 Desa Dharma Sakti terdampak terendam banjir. Bahkan, ketinggian air mencapai 1 meter.

Camat Tuah Negeri, Ahmad Charles mengatakan, sejak beberapa hari terakhir intensitas hujan terjadi di Desa Dharma Sakti cukup tinggi, hingga membuat aliran sungai Perigi meluap.

Akibatnya lanjut Camat, total ada 22 rumah di Dusun 4 Desa Dharma Sakti yang terendam banjir. Termasuk akses utama yang sering dilalui oleh warga dan pengguna jalan lainnya.

Dikatakan Camat, banjir terjadi di Desa Dharma Sakti sudah sejak 2 hari ini. Hanya saja, hari ini justru air terus naik. Bahkan, untuk akses jalan yang terendam tak bisa dilalui kendaraan roda dua.

"Dua hari ini, air mulai tinggi. Hari pertama awalnya 15 rumah yang terendam, dan hari ini sudah 22 rumah yang terendam," kata Camat, Rabu (10/01/2024).

Banjir di Musi Rawas Sumsel merendam akses jalan utama penghubung antara Kecamatan Tuah Negeri dan Kecamatan Sukakarya, tinggi air ada yang mencapai satu meter, Rabu (10/1/2024).
Banjir di Musi Rawas Sumsel merendam akses jalan utama penghubung antara Kecamatan Tuah Negeri dan Kecamatan Sukakarya, tinggi air ada yang mencapai satu meter, Rabu (10/1/2024). (SRIPO/EKO MUSTIAWAN)

Ditambahkan Camat, dari total 22 rumah yang terendam banjir. 10 keluarga diantaranya sudah mengungsi, sedangkan sisanya masih memilih bertahan.

"10 rumah yang sudah ngungsi, sisanya masih bertahan," jelasnya.

Lebih lanjut Camat menjelaskan, untuk ketinggian bervariasi, dengan dengan ketinggian air paling dalam 1 meter hingga 1,5 meter.

"Yang 1,5 meter itu di areal belakang, kalau yang di dalam rumah paling dalam 1 meter," jelasnya.

Sedangkan untuk ketinggian air yang merendam akses jalan utama masih kata Camat, mencapai kurang lebih 60-70 meter. Hanya saja, untuk kendaraan roda dua tidak bisa lewat.

"Untuk motor tidak bisa lewat, tapi kalau mobil masih bisa. Tapi harus perlahan," imbuhnya.

Hanya saja sambung Camat, warga secara inisiatif menyediakan jasa ojek gerobak untuk membantu pengguna jalan menyebrangi akses jalan yang terendam.

"Cukup membantu, karena motor tidak bisa lewat, kalau memaksa pasti mogok dan rusak," pungkasnya.

Sementara itu, Irwan salah seorang warga setempat mengaku, sengaja menyiapkan jasa ojek untuk motor, sehingga pengguna sepeda motor bisa melewati akses jalan yang terendam.

"Iya, biar pengguna jalan khususnya pengguna sepeda motor bisa lewat. Untuk biayanya sendiri hanya Rp10 ribu per motor," tutupnya. (sripoku/eko mustiawan)

 

 

(sripoku/eko mustiawan)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved