Tabrakan 2 Kereta Api di Bandung

Mengenal Sosok Julian Dwi Setiono Masinis Bandung Raya Tewas Tabrakan Kereta Api, Dikenal Taat Agama

Mengenal sosok masinis KA Commuter Bandung Raya yang tewas tabrakan kereta api Turangga dan KA Bandung Raya.

Ig@zuliands
Mengenal sosok masinis KA Commuter Bandung Raya yang tewas tabrakan kereta api Turangga dan KA Bandung Raya. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Mengenal sosok masinis KA Commuter Bandung Raya yang tewas tabrakan kereta api Turangga dan KA Bandung Raya.

Seperti diketahui, peristiwan kecelakaan kereta api ini terjadi di petak Cicalengka-Haurpugur, di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2024) pukul 06.03 WIB. Tabrakan itu tepatnya di Kilometer 181+5/4.

Adapun KA Turangga melaju dari arah Surabaya Gubeng dengan tujuan akhir Bandung.

Sebaliknya, Kereta Api Baraya melaju dari arah Padalarang dengan tujuan akhir Cicalengka.

Dalam peristiwa ini dua orang masinis kereta api dipastikan meninggal dunia.

Masinis KA Commuter Bandung Raya Julian Dwi Setiono jadi korban meninggal kecelakaan kereta di Cicalengka Kabupaten Bandung tersebut.

Lantas siapakah sosok masinis tersebut ?

Postingan terakhir masinis Kereta Api Commuter Bandung Raya heboh jadi sorotan publik.
Postingan terakhir masinis Kereta Api Commuter Bandung Raya heboh jadi sorotan publik. (Ig@zuliands)

Masinis KA Commuter Bandung Raya ini bernama Julian Dwi Setiono.

Julian bertugas di Dipo Lokomotif Bandung.

Julian diketahui anak pertama dari dua bersaudara.

Baca juga: Postingan Terakhir Masinis Tewas Tabrakan KA Turangga-Bandung Raya Bak Jadi Firasat, Soal Kematian

Julian resmi menjadi petugas KAI pada tahun 2014.

Hal ini diketahui dari salah satu unggahannya yang terlihat ibuk mengurus Diksarwira pada 2014, tampak ia juga sudah menggunakan seragam hitam putih seragam PT.KAI meskipun tanpa dasi hitam dan penanda masinis di kedua bahunya.

Diksarwira merupakan kegiatan yang merupakan syarat wajib ketika diterima dan akan diangkat menjadi pegawai PT Kereta Api Indonesia.

Dilansir dari Instagram pribadinya, Julian Dwi Setiono telah menikah dengan seorang perempuan bernama Santika Fujisari pada 3 Maret 2019.

Dari pernikahannya, Julian dan istri dikaruniai seorang anak perempuan.

Ia juga memiliki hobi fotografi dan membagikan hasil jepretannya di Instagram.

Baca juga: Teriak Histeris Penumpang saat Kereta Api Tabrakan di Cicalengka Bandung : Turun, Turun

Belakangan, Julian Dwi Setiono lebih banyak mengunggah potongan-potongan video ceramah.

Dari postingan Julian juga memperlihatkan, ia merupakan sosok masinis yang taat agama, cenderung hidup sederhana dan memiliki hobi outdoor untuk lebih dekat dengan alam.

Postingan terakhir

Kini postingan terakhir KA Turangga dan Bandung Raya jadi sorotan publik, bak menjadi firasat.

Masinis KA Bandung Raya jurusan Padalarang - Cicalengka, Julian Dwi setiono memposting ceramah soal kematian.

Baca juga: Dugaan Penyebab Tabrakan Kereta Api Turangga dan KA Bandung Raya di Cicalengka, PT KAI Buka Suara

Adapun postingan dalam Instagram Julian Dwi Setiono ini terakhir pada tanggal 20 Desember 2023.

Dalam postingan berisi ceramah tentang kematian.

"Dan banyak orang yang hidup jasadnya tapi mati hatinya. Para ulama mengatakan orang yang paling buruk adalah orang yang mati hatinya sebelum mati fisiknya," ungkap dalam narasi unggahan @zuliands.

Itulah potongan dari video postingan terakhir masinis korban tabrakan KA Turangga dan KA Bandung Raya di Cicalengka, seperti dilansir dari TribunnewsBogor.com, Jumat (5/1/2024).

Kendati begitu, isi postingan Julian Dwi Setiono memang didominasi video tentang ceramah keagamaan.

Dalam kejadian itu, tiga korban tewas merupakan kru kereta.

Korban tabrakan KA Turangga dan KA Bandung Raya di antaranya :

Masinis KA Kereta Rel Diesel (KRD) Lokal Padalarang Cicalengka atas nama Julian Dwi Setiono

Asisten Masinis KA KRD Lokal Padalarang-Cicalengka atas nama Ponisan

Pramugara KA Turangga atas nama Andrian.

Kecelakaan KA Turangga dengan KA Bandung Raya terjadi pada pukul 06.03 WIB.

Kronologi kejadian

Tabrakan KA Turangga vs KA Lokal ini diceritakan oleh seorang penumpang selamat bernama Heri Aliyudin.

Ia mengaku berada di gerbong 3 dan situasinya saat itu banyak penumpang yang masih tertidur.

"Saya setelah jam 05.00, salat shubuh, kemudian kurang lebih 2 jam lagi nyampe, saya tidak tidur. Jadi saya dalam posisi tidak tertidur. Jadi saya turunin bawaan saya satu per satu dari atas. Jadi kebanyakan yang masih tidur, banyak yang terlempar," kata Heri, dikutip Tribun Jatim dari Kompas TV via Surya, Jumat.

"Terlempar masih di gerbong. Kemudian semua bawaan dari atas turun semua. Saat itu kita semua panik. Saya memberanikan diri lihat keluar, ternyata ada tabrakan," ucapnya.

Menurut dia, benturan dalam tabrakan tersebut amat keras dan membuat panik seluruh penumpang yang ada di dalam gerbong.

"Benturan terjadi sangat keras. Ini salah satu kejadian yang baru saya alami. Saya sendirian karena ada tugas kantor dari Surabaya jam 8 malam," ujarnya.

Saat ini, dirinya dengan penumpang lainnya sedang dalam proses evakuasi menggunakan mobil untuk menuju stasiun terdekat dari lokasi kecelakaan.

Penumpang Berhamburan

Sementara menurut kesaksian warga sekitar yang melihat kejadian tersebut, salah seorang warga bernama Pardiman menuturkan saat kecelakaan kereta ini sempat mendengar suara benturan keras.

Saat itu, dia sedang berada di rumahnya yang hanya berjarak 500 meter dari lokasi kejadian.

"Saya saat kecelakaan kereta terjadi, lokasinya di rumah. Tapi, saya dengar suara klakson kereta yang berbunyi sangat keras, lalu disusul mendengar suara benturan sangat keras," katanya di lokasi.

Pardiman pun mengaku langsung bergegas mendatangi lokasi kejadian.

Setibanya di lokasi, dia melihat para penumpang KA Turangga berhamburan keluar dari gerbong.

Pardiman pun menyebut para penumpang tampak panik dan histeris dengan kejadian yang mereka alami ini.

"Penumpang dari Turangga itu penuh. Mereka terlihat berhamburan. Tapi, dari commuter line Bandung Raya saya tak melihat ada tanda-tanda penumpangnya keluar dari gerbong.

"Saya sempat lihat masinis dengan kondisi terjepit dan meninggal," katanya

3 Korban Tewas

Akibat kejadian itu, tiga orang dilaporkan tewas akibat insiden tersebut.

Ketiga korban tewas yakni masinis, asisten masinis, dan pegawai kereta. Namun belum diketahui ketiga korban berasal dari kereta Turangga atau kereta lokal.

Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan, semua penumpang kedua kereta yang mengalami kecelakaan sedang dalam proses evakuasi.

"Kami (polisi) beserta Basarnas, Damkar, Dinkes, masih melakukan upaya-upaya, dan kami membuat garis perimeter aman agar masyarakat tidak ada yang mendekat ke TKP," ujar Kusworo dikutip dari Kompas.com.

Sementara PJ Gubernur Jabar, Bey Machmudin bersama bersama Kapolda, Pangdam, dan jajarannya meninjau langsung ke lokasi kejadian.

Bey mengungkapkan, di kereta Turangga terdapat 287 penumpang, di Kereta Lokal Bandung Raya ada 191 penumpang.

"Semua penumpang berhasil dievakuasi, " ujar Bey, di lokasi kejadian.

Bey mengaku, pihaknya menyiapkan 6 rumah sakit, untuk para korban tabrakan kereta api di Cicalengka ini.

"Yakni, RSUD Cicalengka, Puskesmas Cicalengka, Puskesmas Rancaekek, RS AMC, RS Harapan Keluarga, dan RSKK," katanya.

Menurut Bey, akibat kejadian tersebut ada 28 orang.

"Untuk 24 korban luka ada di RSUD Cicalengka, 2 Di Pusk

Sementara dugaan penyebab kecelakaan tersebut diperkirakan karena ada yang menghalangi jalur komunikasi, sehingga masinis dari kedua kereta api tersebut tidak dapat melihat dan berkomunikasi.

PT KAI Minta Maaf

Akibat kejadian ini, EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji meminta maaf atas terganggunya pelayanan akibat peristiwa kecelakaan ini.

Disebutkannya, untuk sementara waktu Jalur rel antara Stasiun Haurpugur – Cicalengka tidak dapat dilalui akibat kecelakaan tersebut.

"Jalur rel antara Haurpugur – Cicalengka untuk sementara tidak dapat dilalui akibat kecelakaan tersebut.

"KAI saat ini sedang berusaha melakukan upaya evakuasi kepada para penumpang di 2 KA yang menggalami musibah tersebut," katanya dalam keterangan resminya yang diterima Tribunjabar.id, Jumat (5/1/2024).

Agus mengatakan, upaya selanjutnya dari KAI adalah melakukan evakuasi 2 rangkaian kereta api dan perbaikan jalur rel yang mengalami kerusakan.

Bagi perjalanan KA-KA yang akan melintas di wilayah Haurpugur-Cicalengka, Agus mengatakan bahwa KAI akan melakukan upaya rekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan pengalihan menggunakan angkutan lain.

Baca berita lainnya di Google News

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved