Berita Viral
Nasib Gus Miftah usai Viral Bagi-bagi Duit di Pamekasan, Bakal Dipanggil Bawaslu, Terancam Pidana
Ancaman pidana tentang menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada peserta kampanye Pemilu dipidana paling lama dua tahun atau denda p
TRIBUNSUMSEL.COM - Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah bakal dipanggil Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, buntut video viral bagi-bagu uang ke ratusan orang di gudang tembakau di Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan.
Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Pamekasan, Suryadi.
Ia mengatakan, pemanggilan dilakukan setelah Bawaslu menemukan adanya dugaan pelanggaran.
"Kami temukan adanya dugaan pidana Pemilu yang dilakukan oleh Miftah, yang bersangkutan akan dipanggil untuk dimintai klarifikasi," ujar Suryadi, dilansir dari Kompas.com, Kamis (4/1/2024).
Dugaan pidana Pemilu itu diperkuat dengan ajakan untuk mencoblos pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo-Gibran yang dilakukan oleh Gus Miftah.
Ajakan ini disampaikan dalam bentuk pantun yang dinyanyikan di hadapan warga yang datang.
Baca juga: Sosok Haji Her Dermawan yang Suruh Gus Miftah Bagi-bagi Uang Viral di Medsos, Ternyata Sultan Madura
"Jelas dalam video itu ada ajakan untuk memilih pasangan calon," imbuhnya.
Selain Miftah, Bawaslu juga akan meminta keterangan pemilik gudang tembakau yang ditempati kegiatan bagi-bagi duit, yakni Khairul Umam atau Haji Her.
Haji Her sebelumnya sudah diupayakan untuk ditemui oleh Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Larangan. Namun, yang bersangkutan sedang di luar kota.
Baca juga: Klarifikasi Gus Miftah Soal Video Bagi-bagi Duit Viral di Medsos : Saya Bukan TKN
"Sudah ada upaya untuk mendalami kejadian di gudang Haji Her. Namun, Panwascam tidak berhasil," ungkapnya.
Suryadi mengungkapkan, tindakan yang dilakukan oleh Miftah, diduga melanggar Pasal 523 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
Ancaman pidana tentang menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada peserta kampanye Pemilu dipidana paling lama dua tahun atau denda paling banyak Rp 24 juta.
Kata Gus Miftah
Gus Miftah menegaskan jika bagi-bagi uang itu tak ada hubungan dengan ajakan mendukung salah satu kandidat calon presiden 2024.
Menurutnya, ia hanya membagikan uang tersebut diminta oleh pihak yang mengundangnya.
Gus Miftah mengatakan bahwa bagi-bagi uang itu terjadi saat dirinya diundang oleh Haji Her di Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
“Itu adalah acara saya di Pamekasan atas undangan Haji Her, pengusaha tembakau top di Pamekasan,” kata Gus Miftah dalam keterangan videonya kepada Kompas.com, Sabtu (30/12/2023).
Baca juga: Sosok Gus Miftah Viral Bagi Bagi Uang ke Masyarakat, Heboh Dituding Lakukan Money Politics
Kendati demikian, Gus Miftah tak menyebut kapan kejadian tersebut.
Gus Miftah berujar, Haji Her memiliki kebiasaan sedekah hampir setiap hari.
“Kebetulan saya diundang pas bagi-bagi duit. Diminta Haji Her untuk bagi-bagi duit, masak saya tolak? Minimal saya dapet pahalanya, bagi-bagi,” ucap Gus Miftah.
Uang dalam bagi-bagi duit itu, kata Gus Miftah, berasal dari Haji Her dan tidak ada kaitannya dengan apapun.
“Itu kok ada kaosnya Pak Prabowo dan sebagainya. Silakan tanya yang mem-video dan yang membawa kaos, maksudnya apa,” kata Gus Miftah.
Gus Miftah menegaskan bahwa dirinya bukan bagian dari Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Saya bukan TKN. Mau money politic kok terang-terangan? Kalau money politic ya sembunyi-sembunyi,” ujar dia.
Gus Miftah tengah menghebohkan publik usai videonya membagi bagikan uang ke warga viral di media sosial @undercover.id, Jumat (29/12/2023).
Dalam video berdurasi 1 menit 13 detik itu, tampak Gus Miftah memegang segepok uang pecahan Rp 50.000.
Warga yang mendapat uang tersebut berbaris untuk menerima uang yang diberikan oleh Gus Miftah tersebut.
Kemudian, ada seseorang yang juga meneriakkan nama capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, saat Gus Miftah tengah membagikan uang.
"Prabowo, 02," ujar orang tersebut.
Selain itu, ada juga orang di belakang Gus Miftah yang membentangkan baju hitam bergambar Prabowo.
Senada, dia juga menyuarakan berupa ajakan untuk mencoblos Prabowo saat pemilihan Pilpres 2024 mendatang.
"Coblos 02," tuturnya.
Tak hanya sekali, orang tersebut kembali mengajak untuk mencoblos Prabowo.
Sebagai informasi, Gus Miftah sebelumnya pernah menyampaikan dukungannya kepada pasangan Prabowo-Gibran di Pemilu 2024.
Bahkan, Gus Miftah sempat mengajak kelompok nahdliyin kultural untuk mendukung pasangan ini.
Ia berdalih, Prabowo-Gibran memiliki perhatian besar kepada para kiai, termasuk kiai kampung yang selama ini jarang tersentuh.
”Kedua juga mengaji atau belajar agama kepada kiai-kiai NU. Tidak perlu diragukan ke-NU-annya. Jelas NU,” ujar Gus Miftah di Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (29/11/2023), seperti dilansir dari Kompas.id.
Selain itu, ia menambahkan, Prabowo dan Gibran sudah lama menjadi bagian dari organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama.
Prabowo sudah menjadi anggota Anshor sejak 1995, sedangkan Gibran sejak 2020. Anshor merupakan badan otonom NU.
Sosok Gus Miftah
Sosok Gus Miftah diketahui memiliki nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman.
Ia merupakan ulama kondang dan nyentrik yang lahir di Lampung pada 5 Agustus 1981.
Gus Miftah keturunan ke-9 dari Kyai Ageng Hasan Besari, yaitu seorang pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo.
Pesantren yang ia miliki ialah Pondok Pesantren Ora Aji ang terletak di Dusun Tundan, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Gus Mifath mendirikan Pondok Pesantren itu pada tahun 2011 silam.
Sebelum dikenal menjadi ulama, Gus Miftah pernah menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Bustanul Ulum Jayasakti, Lampung Tengah.
Lulus dari ponpes tersebut, ia melanjutkan pendidikan di UIN Sunan Kalijaga dengan mengambil Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah pada tahun 1999.
Diketahui, ia memulai dakwah sejak tahun 2000-an saat beliau masih berusia 21 tahun.
Gus Miftah memulai dakwah setelah sering salat di musala sekitar daerah Sarkem, yang merupakan area lokalisasi di Yogyakarta.
Karena memiliki niatan berdakwah, Gus Miftah lantas mulai rutin menggelar kajian agama di area tersebut.
Meski awalnya banyak tantangan, namun lambat laun sejumlah pekerja dunia malam tersebut menerima kehadirannya.
Saat perjalanan dakwahnya, ia kerap mendapati keluh kesah para pekerja dunia malam yang kesulitan mendapat akses kajian agama.
Gus Miftah lantas melanjutkan perjalanan dakwahnya ke kelab malam dan juga salon plus-plus.
Kemudian di lima tahun terakhir, langkahnya pun didukung oleh Maulana Habib Luthfi bin Yahya asal Pekalongan.
Nama Gus Muftah mulai diperbincangkan publik ketika video dirinya saat memberikan pengajian di salah satu kelab malam di Bali, viral di media sosial.
Pada 2011, Gus Miftah kemudian mendirikan ponpes Ora Aji.
Jika pada umumnya banyak nama pondok pesantren yang menggunakan bahasa Arab, berbeda dengan pondok pesantren milik Gus Miftah.
Ia memilih menggunakan bahasa Jawa yakni Ora Aji yang memiliki makna mendalam, yakni tidak berarti.
Tujuan Gus Miftah menyematkan mana tersebut lantaran memiliki filosofi, yakni tak ada seorang pun yang berarti di mata Allah selain ketakwaan.
Di ponpesnya tersebut, Gus Miftah menampung para santri yang sebagian di antaranya adalah anak-anak jalanan, punk, dan mantan preman.
Pada 2019, nama Gus Miftah semakin dikenal publik usai dirinya ramai diperbincangkan saat mendampingi artis kenamaan, Deddy Corbuzier mengucap dua kalimat syahadat.
Sempat lulus di tahun 1999, Gus Miftah melanjutkan pendidikannya di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang dan lulus pada Februari 2023 lalu.
Gus Miftah resmi menyandang gelar S.Pd dari prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam.
Bahkan hebatnya Gus Miftah berhasil mendapatkan nilai 95 pada sidang skripsi dan lulus dengan IPK 3,56, serta mendapatkan predikat summa cumlaude atau lulus dengan predikat kehormatan tertinggi.
Tak hanya itu, ia bahkan mendapat Letter of Acceptance untuk melanjutkan kuliah S2 di Unissula.
Judul skripsi yang ditulis Gus Miftah adalah 'Pendidikan Islam Berwawasan Kebangsaan Berbasis Al Mizah dan AL Miftahiyyah'.
Terungkap juga fakta jika ternyata Gus yang sempat berkuliah di IAIN Yogyakarta tidak menyelesaikan pendidikannya tersebut sampai gelar sarjana, padahal tinggal membuat skripsi saja.
Selanjutnya, lewat Instagram pribadinya, Gus Miftah menjelaskan bahwa dirinya kembali bersemangat untuk melanjutkan kuliah karena ada beberapa hal yang melatarbelakangi.
Salah satunya adalah karena dirinya merasa ada tanggung jawab moral dari orang tua yang belum terpenuhi saat berada di Yogyakarta untuk menyelesaikan kuliah.
Selain itu, Gus Miftah juga mengungkapkan alasan dan motivasinya untuk melanjutkan kuliah kembali lantaran sadar dirinya kini telah menjadi seorang ulama.
Di mana dirinya banyak dicontoh oleh orang-orang khususnya anak kecil yang menganggap pendidikan tidak penting saat telah menjadi seorang ulama.
Masuk dalam kehidupan pribadunya, uama berusia 41 ini diketahui menikah pada 2004.
Ia resmi mempersunting perempuan bernama Ning Astuti.
Dari pernikahan tersebut, Gus Miftah dan Ning Astusi dikaruniai dua orang buah hati bernama Atqiya Maulana Habiburrohman dan Mufti Nabil Ulayya Mecca.
Baca berita lainnya di Google News
Berita viral
BeritaViral
Gus Miftah Bagi-bagi Uang
Gus Miftah
Gus Miftah Bagi-bagi Duit di Pamekasan
Pamekasan
Tribunsumsel.com
Sosok Umi Cinta di Bekasi Viral Janjikan Masuk Surga dengan Bayar Rp1 Juta, Sudah Berjalan 8 Tahun |
![]() |
---|
Identitas Asli Terungkap! Simpatri Diamuk Massa Usai Menyamar Jadi Wanita di Pinrang |
![]() |
---|
Tangis Pilu Sukmawati Calon Pengantin Wanita Batal Dinikahi Bripda Farhan, Menghilang Saat Akad |
![]() |
---|
Kisah Brigpol Ridha, Intel Polisi Nyambi jadi Badut Sulap di Makassar, Hasilnya Dibagikan ke Panti |
![]() |
---|
Sanksi Bripda Farhan usai Kabur di Hari Pernikahan, Dansat Brimob Gorontalo Sebut Langgar Disiplin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.