Ayah Bunuh Anak di Semarang

Kronologi Ayah Bunuh Anak di Semarang, Terlibat Duel dengan Putra Selamatkan Nyawa Istri dan Anak

Terkuak kronologi Sutikno Miji (59) ayah bunuh anaknya Gntur Surono (22) di Semarang, terlibat duel dengan putra untuk selamatkan nyawa istri dan anak

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Slamet Teguh
Tribun Jateng
Kronologi Ayah Bunuh Anak di Semarang, Terlibat Duel dengan Putra Selamatkan Nyawa Istri dan Anak 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri


TRIBUNSUMSEL.COM - Terkuak kronologi ayah bunuh anak kandungnya di Semarang.

Sang ayah, Sutikno Miji (59) tega menghabisi anak kandungnya Guntur Surono (22) usai terlibat duel dengan putranya itu demi selamatkan nyawa istri dan anaknya yang teracam.

Awalnya, korban, Guntur pulang kerumah dalam kondisi yang tengah mabuk.

Saat itulah ternyata Guntur tak henti Menurut penuturan pria yang tinggal di RT2 RW1 Tambangan, Mijen, Kota Semarang itu, ia gelap mata dengan tingkah putranya selama ini.

Sutikno mengatakan jika korban mengancam menghabisi nyawa adiknya JW (18) dan ibu kandungnya.

Hal tersebutah yang membuat Sutikno yang gelap mata melihat tingkah anaknya yang sudah mengancam keselamatan anggota keluarga lainnya.

"Iya, dia (korban) ancam mau bunuh adik dan ibu kandungnya,

maka saya pilih duel sama anak saya demi keselamatan keluarga yang lain," ujar Sutikno dikutip dari Tribun Jateng.

Baca juga: Detik-detik Mengerikan Saat Ayah Bunuh Anaknya di Semarang, Terlibat Duel Demi Selamatkan Keluarga

Tiba tiba, ibu korban atau istri Sutikno berteriak meminta tolong kepada tersangka yang sedang membuat sambal di dapur.

Mengetahui hal itu, Sutikno mencoba mengambil tindakan menyelamatkan anak dan istrinya.

"Anak saya itu sudah mabuk selama tiga hari sama ngepil.

Pulang malah mau bunuh adiknya, sempat mau mukul pakai palu.

Saya pisah malah dia ambil pisau di meja mau ditusuk ke adiknya.

Adiknya saya suruh pergi," katanya.

Setelah menyuruh anak dan istrinya menjauh, Sutikno kemudian berduel dengan korban.

Sutikno awalnya hanya ingin melumpuhkan korban agar jera.

Sosok Sutikno Miji Ayah Bunuh Anak di Semarang, Geram Lihat Tingkah Putra Ancam Keselamatan Keluarga
Sosok Sutikno Miji Ayah Bunuh Anak di Semarang, Geram Lihat Tingkah Putra Ancam Keselamatan Keluarga (TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

Namun ternyata ia tak bisa mengendalikan emosinya dan menghabisi nyawa anaknya itu.

Guntur pun tewas ditangan ayahnya, Sutikno di rumah mereka di RT2 RW1 Tambangan, Mijen, Kota Semarang, Senin, 1 Januari 2024 sekira pukul 15.00 WIB.

"Kami sudah biasa diancam dan dipukuli oleh korban,

ketika kejadian maksud saya hanya melumpuhkan saja,

Saya lupa diri, mau lumpuhkan saja biar tak bikin onar.

Sampai kejadian tak bisa mengendalikan emosi ternyata sampai tak bernyawa," katanya.

Sutikno mengatakan jika korban mengancam menghabisi nyawa adiknya JW (18) dan ibu kandungnya.

Hal tersebutah yang membuat Sutikno yang gelap mata melihat tingkah anaknya yang sudah mengancam keselamatan anggota keluarga lainnya.

"Iya, dia (korban) ancam mau bunuh adik dan ibu kandungnya,

maka saya pilih duel sama anak saya demi keselamatan keluarga yang lain," ujar Sutikno.

Setelah mengetahui anaknya tewas Sutikno segera berlari melapor ke ketua RT dan RW setempat.

Mereka kemudian melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian.

Baca juga: Sosok Sutikno Miji Ayah Bunuh Anak di Semarang, Ikhlas Jika Ditahan, Ngaku Ingin Selamatkan Keluarga

Baca juga: Kronologi Andi Syamsul Imam Masjid di Balikpapan Meninggal Pimpin Salat Subuh, Terkapar Saat Sujud

Dihadapan petugas, Sutikno Miji tak bisa menahan isak tangisnya saat konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Selasa (2/1/2024).

Wakapolrestabes Semarang AKBP Wiwit Ari Wibisono, mengatakan, tersangka Sutikno Miji (59) melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap anak kandungnya ketika anaknya pulang ke rumah saat mabuk.

Korban membawa pisau mengancam adiknya.

Bapak atau tersangka lantas memukul dengan kayu hingga korban terjatuh lalu dipukul kembali pakai batu hebel.

Ditambah tersangka menginjak perut korban sama kepala dibenturkan ke lantai.

"Hasil autopsi luka paling parah di kepala," katanya.

Polisi saat olah tempat kejadian perkara ayah hajar anak hingga tewas karena membela anak lainnya yang diancam korban di Tambangan, Mijen, Kota Semarang, Senin (1/1/2024).
Polisi saat olah tempat kejadian perkara ayah hajar anak hingga tewas karena membela anak lainnya yang diancam korban di Tambangan, Mijen, Kota Semarang, Senin (1/1/2024). (dok Polrestabes Semarang.)

Dalam kasus ini tersangka dijerat pasal 44 ayat 3 UU RI nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga atau pasal 338 KUHP atau pasal 351 KUHP.

Menurut Wiwit, tersangka tetap melakukan pembunuhan karena melakukan tindakan berlebihan.

Hal itu tampak ketika pisau di tangan korban sudah terjatuh masih dilakukan pemukulan dengan batu hebel dan membenturkan kepala ke lantai.

Di kasus pembunuhan, ia menegaskan, tidak ada restoratif justice, apalagi dalam konteks kasus ini sebenarnya ada langkah lain bisa dilakukan oleh tersangka semisal melapor ke polisi.

"Saya sudah lapor RT RW dan polisi di desa (bhabimkamtibmas) juga sudah tahu.

Namun, gimana pun saya pasrah," timpal Sutikno.


Sempat Hindari Konflik dengan Putranya

Menurut penuturan pria yang tinggal di RT2 RW1 Tambangan, Mijen, Kota Semarang itu, ia gelap mata dengan tingkah putranya selama ini.

Padahal ia sempat mengungsi ke Singorojo, Mijen untuk menghindari konflik dengan anaknya selama tujuh bulan.

Detik-detik Mengerikan Saat Ayah Bunuh Anaknya di Semarang, Terlibat Duel Demi Selamatkan Keluarga
Detik-detik Mengerikan Saat Ayah Bunuh Anaknya di Semarang, Terlibat Duel Demi Selamatkan Keluarga (Tribun Jateng)

Baca juga: BD Pramugari Diduga Selingkuhan Pilot Elmer Syaherman Disebut Punya Pacar Lain, Ira Nandha Bereaksi

Terlebih, anaknya selalu berulah seperti itu sejak usia SMP.

"Saya pulang karena dia kecelakaan setelah sembuh malah berani lagi," tandasnya.

Atas perbuatannya, Sutikno Mije akhirnya diamankan polisi.

Namun Sutikno pasrah dengan keadaanya yang telah salah menghabisi nyawa putranya.

"Saya pasrah, Sak kurepe langit sak lumahe bumi, silahkan saya ditahan," ucapnya sembari terisak.

 

 

 

 

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved