Mahasiswa IPB Hilang di Pulau Malang

Detik-detik Galang Mahasiswa IPB Ditemukan Tewas saat Penelitian di Pulau Sempu, Sempat Hilang

Jenazah pertama kali ditemukan nelayan setempat di Pulau Sempu, Dusun Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetang, Kabupaten Malam, p

Editor: Weni Wahyuny
(Dok. Humas Polres Malang)
Petugas gabungan saat mengevakuasi jenazah Galang Edhi Swasono di Pulau Sempu, Jumat (29/12/2023). Jenazah Galang pertama kali ditemukan oleh nelayan 

Galang melakukan perjalanan sendiri pada pukul 09.00 WIB untuk mengambil data penelitian Herpetofauna.

"Saat itu dibagi dua tim. Galang ke salah satu jalur berangkat sendirian, sedangkan dua orang lainnya ke jalur lainnya," bebernya.

Kesepakatan tim tersebut, semua anggota harus kembali ke kamp utama pada pukul 12.00 WIB.

Namun, hingga waktu yang ditentukan Galang belum juga kembali.

"Akhirnya kami membuat tim sendiri untuk melakukan pencarian. Namun keberadaan Galang tidak juga ditemukan, hingga akhirnya kami melapor ke Basarnas," jelasnya.

Fajar meyakini bahwa Galang saat itu tersesat, dan awalnya korban disebut tidak dibekali ponsel saat ekspedisi.

"Acuan kami hanya ingatan jalur yang dilewati," katanya.

Namun informasi itu tidak benar, setelah dilakukan konfirmasi kembali, Fajar mengungkap bahwa setiap anggota dibekali ponsel untuk navigasi selama pengambilan data.

Dia menegaskan, setiap anggota dibekali ponsel, HT dan GPS untuk memudahkan komunikasi dan navigasi selama penelitian.

Hanya saja ponsel yang dibawa Galang saat itu tidak dapat digunakan karena drop atau kehabisan baterai.

"Galang membawa HP tapi memang tidak ada baterainya karena memang HP Galang drop baterai mengembung," ujar Fajar melalui direct message (DM) Instagram pribadinya.

Korban ketua tim ekspedisi

Fajar Riski mengatakan bahwa kegiatan penelitian itu dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (Himakova) bertajuk ekspedisi Studi Konservasi Lingkungan (Surili) di Cagar Alam (CA) Pulau Sempu.

"Kegiatan ini adalah ekspedisi penelitian Herpetofauna yang telah berjalan sebanyak 15 kali. Kemudian sempat berhenti akibat Pandemi Covid-19, dan sekarang dimulai lagi untuk pertama kalinya dengan Ketua Tim Galang," ungkapnya.

Fajar menyebut kegiatan itu diikuti oleh 28 orang dan 3 orang pendamping, yang secara keseluruhan adalah mahasiswa Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) Institut Pertanian Bogor.

"Kami sangat berduka dan kehilangan atas meninggalnya salah satu teman kami, Galang," terang Fajar.

Baca berita lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bukan Tak Dibekali Ponsel, Galang Diduga Tersesat karena Ponsel "Drop" Saat Ekspedisi di Pulau Sempu"

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved