Nasib Pilu Galang Mahasiswa IPB Tewas Penelitian di Pulau Sempu Malang, Punya Mimpi Bantu Keluarga

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Pilu nasib Galang mahasiswa kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) yang tewas saat lakukan penelitian di Pulau Sempu Malang.

Diketahui jika sebelum meninggal dunia, Galang memiliki mimpi yang mulia untuk membantu kehidupan keluarganya.

Dalam harapannya, Galang mengungkap daftar berisi keinginannya mulai dari jangka pendek untuk satu tahun ke depan.

Dilansir dari TribunNewsBogor terungkap keinginan mulia yang ditujukkan Galang untuk keluarganya saat lulus kuliah dari kampus IPB.

1. Jadi ahli di bidang kehutanan
2. Bisa punya penangkaran sederhana untuk flora atau fauna liar
3. Bekerja di lapangan dalam bidang konservasi.
4. Bergabung tim SAR
5. Bisa bantu lunasin hutang keluarga
6. Daftar TNI

Baca juga: Mahasiswa IPB Hilang Saat Lakukan Penelitian di Pulau Sempu Malang, Pisah dari Rombongan, Dicari SAR

Baca juga: Sosok BD Pramugari yang Selingkuh Dengan Pilot Suami Tiktokers Ira Nandha, Tak Kapok 5 Kali Ketahuan

Selain itu Galang juga ternyata sempat menulis curhatan bak mengisyaratkan kepergiannya.

Ia menyinggung soal ragu melangkah kedepan.

"Masa depan memanglah abu sepenuhnya, tak ada yang tau bagaimana ujungnya. Namun apakah kamu akan terus menunggu? Mendampingi ragu yang tentu saja acuh terhadapmu? Atau kau langkahkan kaki, melihat bagaimana yakin membuatmu berdikari, menjemput mimpi yang sudah lama menanti," tulisnya dalam instagramnya @galangedhiswasono.

Tangis Keluarga Galang

Atas kepergian sang mahasiswa, seorang keluarga Galang mengungkap kesedihannya.

Akun @okthaaa16, mengaku sebagai keluarga Galang IPB merasa kehilangan.

Ia bahkan mengaku rindu dengan suara adzan Galang.

"Husnul khotimah orang baik, in shaa Allah syurga menantimu, kangen suara adzan mu," tulis akun itu.

Baca juga: Sosok Galang Mahasiswa IPB Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Malang, Kini Ditemukan Tewas

Pada postingan Insta Story-nya, Oktha juga memposting fotonya bersama Galang.

Tampak di foto itu Galang dan Oktha duduk berdampingan di sebuah kursi warna hijau.

Galang tampak memakai baju koko, kain sarung, dan peci hitam.

Ia mengangkat kedua jarinya sambil berpose ke arah kamera.

Pada postingan selanjutnya, ia menyebut kalau Galang adalah salah satu keluarga terbaiknya.

"Allah telah mengambil kembali salah satu putra terbaik dari keluarga kami.

Keshalehanmu telah terbukti.

Om Galang. Kami Ridho kepadamu," tulisnya.

Kemudian teman rumah Galang juga turut merindukan mahasiswa hilang itu.

Menurutnya, kepulangan Galang IPB selalu ditunggu-tunggu.

"orang yg selalu ditunggu kepulangannya kerumah saat libur semester, sekarang pulang ke rumah allah. innalilahi wa innaillaihi rojiun, husnul khotimah om galang. terimakasih atas kebaikan yg kamu ajarkan dan contohkan kepada teman temanmu we love you om," tulis akun @wbnay.

Lebih jauh, sebelumnya Galang menghilang saat melakukan Ekspedisi Studi Konservasi Lingkungan (Surili) 2023 di Cagar Alam (CA) Pulau Sempu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Ia mengikuti kegiatan itu bernama Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (Himakova), Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University.

Namun ketika itu, Galang berpisah dari teman temannya untuk melakukan penelitian lebih jauh di i Blok Telaga Lele di titik Kordinat S 8°44,4133''. E 112°70,8090''.

Rombongan mahasiswa itu berjanji akan kembali berkumpul pada pukul 09.00 WIB.

Akan tetapi sampai pukul 11.30 WIB korban belum juga kembali ke rombongan.

"Menurut keterangan saksi,

korban meninggalkan rombongan penelitian sekira pukul 09.00 WIB.

Seharusnya korban sudah kembali dengan rombongan lainnya sekira pukul 11.00 WIB," Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan dilansir dari Tribun Jatim.

Para rekan mahasiswa kemudian melaporkannya ke warga setempat.

Hingga akhirnya kini Galang tengah dalam pencarian Satuan Polisi Air Polres Malang hingga pukul 23.00 WIB.

"Selanjutnya dilakukan pencarian dengan oleh SAR," sambung Sadono.

Baca juga: Sosok Ira Nandha Tiktokers Curhat Suaminya yang Pilot Selingkuh Dengan Pramugari, Juga Eks Pramugari

Tim gabungan dari Resort Konservasi Wilayah 21 Pulau Sempu, TNI, Polri dan relawan lain tengah melakukan penyisiran di area Pulau Sempu untuk mencari keberadaan Galang.

"Selain penyisiran jalur darat,

penyisiran jalur air juga dilakukan oleh tim gabungan," jelasnya kepada Kompas.com.

Purwanto membenarkan bahwa sejak tanggal 20 Desember lalu sebanyak 20 mahasiswa dari IPB melakukan program penelitian di Pulau Sempu.

Ada tujuh objek penelitian yang dilalukan mahasiswa tersebut di kawasan Pulau Sempu, di antaranya Fauna, Burung, Mangrove, Herpetofauna, dan Goa.

Purwanto menyebutkan, selama penelitian, personel Resort Konservasi Wilayah 21 Pulau Sempu juga melakukan pendampingan kepada 20 mahasiswa tersebut.

"Ada empat personel kami yang melakukan pendampingan kepada para mahasiswa tersebut," pungkasnya.

Hingga akhirnya Galang ditemukan dalam keadaan tewas pada Jumat (29/12/2023).

Ketua Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata IPB University, Dr Nyoto Santoso mengungkapkan, korban pertama kali ditemukan oleh nelayan setemoat.

"Survival ditemukan di Tanjung Semut berdasarkan informasi dari nelayan dalam keadaan meninggal dunia dan dievakuasi pada pukul 06.50 WIB," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Jumat (29/12023).

Dr Nyoto Santoso mengatakan, setelah ditemukan jasad korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar guna keperluan autopsi.

Dengan begitu, proses pencarian yang melibatkan tim SAR gabungan ini pun telah selesai.

"Operasi pencarian dinyatakan ditutup," pungkasnya.

Baca juga berita lainnya di Google News