Kumpulan Ucapan

Ucapan Natal dari Seorang Muslim ke Nasrani, Apakah Boleh? Ini Penjelasan Para Ulama dan Hukumnya

Ucapan natal dari seorang muslim, apakah boleh? Bagaimana hukumnya dalam Islam. Inilah penjelasan para ulama

Editor: Abu Hurairah
Tribunsumsel
Ucapan Natal dari Seorang Muslim ke Nasrani, Apakah Boleh? Ini Penjelasan dan Hukumnya 

TRIBUNSUMSEL.COM - Ucapan natal dari seorang muslim, apakah boleh? Bagaimana hukumnya dalam Islam

Inilah penjelasan para ulama, Ustaz Abdul Somad atau UAS, Ustaz Adi Hidayat, Quraish Shihab hingga PP Muhammadiyah

Baca juga: 20 Ucapan Selamat Malam Natal 2023 yang Penuh Doa, untuk Sahabat dan Keluarga

Penjelasan hukum Islam mengucapkan selamat Natal ini sebenarnya sudah dijelaskan sejumlah ulama.

Sebagian ulama mengharamkan memberikan ucapan selamat Natal tersebut, ada pula yang membolehkannya dengan syarat tertentu.

Hal ini sebagaimana dijelaskan Ustaz Abdul Somad, Ustaz Adi Hidayat hingga ulama Indonesia, Quraish Shihab.

Penjelasan Menurut Ustaz Abdul Somad

Ustad Abdul Somad Lc MA
Ustad Abdul Somad Lc MA (Youtube)

Dilansir dari video ceramah diunggah Channel Youtube Mustami’ Media, Ustaz Abdul Somad menjelaskan hukum mengucapkan selamat Natal bagi umat muslim.

Ustaz Abdul Somad mengatakan hukum orang yang mengucapkan selamat Hari Natal berarti sudah mengakui tiga hal.

Pertama mengakui Isa adalah anak Tuhan. Kedua, mengakui Isa lahir pada tanggal 25 Desember. Terakhir, mengakui Isa mati disalib.

Sementara itu, ia menjelaskan bahwa ketiga hal tersebut sangat jelas dibantah Al Quran.

"Kafirlah orang-orang yang mengatakan Isa trinitas dan anak Tuhan. Tentang Isa lahir 25 Desember juga dibantah," ujar Ustaz Abdul Somad.

Kemudian Ustaz Abdul Somad menjelaskan asal-asal kelahiran Nabi Isa AS diperingati 25 Desember tersebut keliru.

Ustaz Abdul Somad menjelaskan, Isa lahir saat kambing-kambing sedang digembalakan di padang rumput.

"Sedangkan di bulan 12 rumput tidak tumbuh karena tertutup salju,"

"Maka 25 Desember bukan kelahiran Isa tapi Hari Raya merayakan Dewa Mitra atau Dewa Matahari yang diambil oleh Kaisar Konstantin dari Konstantinopel," paparnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved