Balap Liar Memakan Korban di Ogan Ilir

Pesan Terakhir Remaja Tewas Balap Liar di Tanjung Senai Ogan Ilir, Sempat Pamit: Aku Mau Pergi Jauh

Imam Riyadi (16) ternyata sempat mengucap pesan terakhir ke orangtuanya sebelum tewas diduga akibat aksi balap liar di senai Ogan Ilir

DOK WARGA
Aksi balap liar di seputaran Tanjung Senai Ogan Ilir menelan dua korban jiwa. Salah satunya Imam Riyadi (16 tahun) yang ternyata sempat mengucap pesan terakhir ke orangtuanya. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Imam Riyadi (16) ternyata sempat mengucap pesan terakhir ke orangtuanya sebelum menjadi satu dari dua korban tewas akibat aksi balap liar di seputaran Tanjung Senai, Ogan Ilir, Sumsel, Minggu (17/12/2023). 

Pesan itu diketahui setelah polisi mendatangi ruamh duka guna menyelidiki lebih lanjut aksi balap liar tersebut sekaligus menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga korban. 

Kasat Lantas Polres Ogan Ilir AKP Nofrizal Dwiyanto mengatakan, orangtua Imam Riyadi mengaku telah mencegah putranya pergi menuju arena balap liar.

Namun Imam tetap keukeuh pergi, bahkan mengatakan kepada orang tuanya bahwa dia ingin pergi jauh.

"Menurut orang tua korban, anak mereka pamit dan bilang katanya 'aku mau pergi jauh'," ungkap Nofrizal kepada wartawan, Selasa (19/12/2023). 

Baca juga: Kronologi Pria di Palembang Ancam Pengendara Mobil Pakai Sajam, Ngaku Banyak Keluarga Anggota Polisi

Dilanjutkannya, alasan orang tua Imam mencegah anak mereka pergi karena tak ingin terjadi sesuatu hal.

"Karena korban ini awalnya mau berangkat ke Jambi ingin dagang bakso bersama pamannya. Namun entah kenapa, niat tersebut urung," tutur Nofrizal.

Diketahui, kasus kecelakaan maut akibat balap liar di seputaran Tanjung Senai, Indralaya, kini sedang ditangani Satlantas Polres Ogan Ilir.

Akibat kecelakaan pada Minggu (17/12/2023) petang sekira pukul 17.00, dua orang meninggal dunia yakni Imam Riyadi (16 tahun) warga Indralaya dan M. Rafli (22 tahun) warga Palembang.

Nofirzal mengatakan, ada satu lagi korban kecelakaan lainnya hanya mengalami luka ringan.

"Dua korban kecelakaan meninggal dunia saat diberi pertolongan di RSUD Ogan Ilir," ujarnya. 

Hasil penyelidikan, kedua korban meninggal dunia terlibat balap liar di Overpass Tol Indralaya-Prabumulih dekat Tanjung Senai.

Diduga lokasi balap liar ini dipilih karena sebelumnya polisi gencar melakukan razia di jalan akses KPT Tanjung Senai menuju Jembatan Pesona.

"Di TKP kecelakaan, anak-anak muda tersebut membuat semacam trek balapan. Ada tulisan 'start' dan 'finish' di kedua sisi jalan," ungkap Nofrizal.

Polisi mengimbau para orang tua dan tokoh masyarakat menjaga anak-anak di lingkungan masing-masing untuk tidak mengadakan balap liar.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved