Bocah Tewas Dianiaya Ayah Kandung

Isak Tangis Warga Iringi Jenazah Awan, Bocah yang Tewas Dibanting Ayah: Anak itu Gak Pernah Nakal

Isak tangis warga sekampung mengantarkan jenazah Awan, bocah 10 tahun yang tewas dianiaya ayah kandungnya gegera nakal.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Tribunjakarta.com
Isak tangis warga mengantarkan jenazah Awan, bocah 10 tahun yang tewas dianiaya ayah kandungnya gegera nakal. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Isak tangis warga mengantarkan jenazah Awan, bocah 10 tahun yang tewas dianiaya ayah kandungnya.

Diketahui, Awan meninggal dunia usai dipukuli, ditendang hingga dibanting oleh ayah kandungnya sendiri, Usman (48) pada Rabu (13/12/2023) siang.

Penganiayaan sadis ini terjadi di gang sempit di kawasan Muara Baru, RT 022 RW 017 Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Dikutip dari TribunJakarta,com, kepergiaan Awan karena ulah jahat ayah kandungnya ini ditangisi warga sekitar rumah korban.

Tak hanya teman-teman Awan, terlihat mata warga sampai bengkak ketika korban disolatkan di masjid setempat.

Siapa sangka, bocah yang baru berusia 10 tahun itu sudah memiliki tempat tersendiri di hati warga.

Meski memiliki keterbatasan berbicara, Awan ternyata sosok yang menyenangkan, mudah bergaul, dan baik hati.

Tak hanya menyenangkan, Awan bahkan sering membantu warga.

Sosok Awan Bocah Tewas Dibanting Ayah di Muara Baru, Disabilitas yang Punya Cita Cita Mulia
Sosok Awan Bocah Tewas Dibanting Ayah di Muara Baru, Disabilitas yang Punya Cita Cita Mulia (Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta.com)

Kendati begitu, tak heran banyak warga merasa kehilangan Awan.

"Selama ini, dia sering bantu warga sini. Misalnya, ‘tolong beliin ini’. Nanti dia berangkat, terus dikasih uang buat jajan," ujar Haria, istri Ketua RT setempat.

"Anak itu enggak pernah nakal kayak ambil duit orang lain," sambungnya.

Baca juga: Detik-detik Rekaman CCTV Bocah Tewas Dianiaya Ayah Kandung di Muara Baru, Dibanting Hingga Ditendang

Bahkan Awan yang masih berusia 10 tahun itupun sudah kepikiran untuk membantu perekonomian keluarganya.

Haria menyebut, Awan bakal membawa pulang makanan yang diberikan warga untuk dimakan bersama keluarga di rumah.

"Misalnya dia dikasih uang atau makanan sama orang, dia selalu bawa pulang kasih ke ibu dan adiknya," tuturnya.

"Dia selalu prioritaskan buat ibunya dari uang imbalan yang dia dapatkan," sambungnya.

Detik-detik seorang bocah laki-laki tewas dianiaya ayah kandungnya di Kawasan Muara Baru, Jakarta Utara heboh jadi sorotan.
Detik-detik seorang bocah laki-laki tewas dianiaya ayah kandungnya di Kawasan Muara Baru, Jakarta Utara heboh jadi sorotan. (Gerald Leonardo Agustino/ TribunJakarta.com)

Awan pula dikenal sebagai sosok penghidup suasana.

Seorang warga lainnya yang enggan disebut namanya bercerita, Awan paling suka lagu dangdut.

"Terkadang, saya sama tetangga karaoke. Dia (K) kalau sudah ada lagu dangdut, itu paling senang dia," ungkapnya.

"Nanti dia joget, terus saya sawer buat dia jajan. Ramai kalau ada dia dah," sambungnya.

Baca juga: Sosok Awan Bocah Tewas Dibanting Ayah di Muara Baru, Disabilitas yang Punya Cita Cita Mulia

Sementara berbeda dengan sikap sang ayah yang dikenal warga sekitar kasar.

Ayah Awan yang bernama Usman ini ternyata merupakan sosok yang mudah marah dan pecandu narkoba.

Anak kedua Usman berinisial A (13) ternyata sering dipukul pelaku.

"Sering (marah-marah). (Dipukul) jarang, cuma, kalau lagi marah, ya memang benar-benar marah," kata A dikutip dari Kompas.com.

"Pernah dipukul pakai sapu lidi badannya," sambungnya.

Soal Usman yang merupakan pecandu narkoba, hal itu diungkapkan langsung oleh Kapolsek Penjaringan Kompol M Probandono Boby Danuardi.

"Bapaknya ini memang temperamen karena pecandu narkoba," kata Boby

Saat ini Usman sudah diamankan pihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Sementara jenazah Awan sudah disolatkan lalu dimakamkan di Muara Baru, pada Kamis sore.

Baca juga: Kekecewaan Irish Bella Firasatnya Ammar Zoni Pakai Narkoba Lagi Kini Terbukti: Benar Kan Bang

Detik-detik Awan Dianiaya Ayah Hingga Tewas

Adapun penganiayaan ini bermula setelah korban bermain sepeda, menabrak anak tetangga pada siang hari.

Karena kesal akan kenakalan anaknya, Usman gelap mata hingga tega menganiaya anaknya di gang sempit dekat rumahnya.

Dari rekaman CCTV yang dikutip dari TribunJakarta.com, terlihat jelas bagaimana awalnya Usman mendatangi anaknya yang sedang bermain bersama teman sebayanya di lokasi.

Usman kemudian meminta anaknya berdiri sambil memukul anaknya beberapa kali.

Ketika korban, Awan sudah berdiri, Usman kembali memukul wajah sang anak.

Belum puas, Usman lalu menendang tubuh anak ketiganya itu hingga korban tersungkur.

Tak sampai disitu, masih belum bisa meredakan amarahnya, Usman lantas mengangkat tubuh sang anak dan membantingnya di jalanan.

Akibat perbuatan sang ayah, korban sempat tak sadarkan diri dan mengeluarkan darah dari hidungnya usai dibanting pelaku.

Setelah melakukan penganiayaan, pelaku sempat melarikan anaknya ke rumah sakit tetapi nyawa korban tak tertolong.

Salah seorang pengurus RT setempat, Rohman mengatakan, penganiayaan ini terjadi Rabu siang sekira pukul 14.00 WIB.

Korban yang memang putus sekolah sedang bermain sepeda pada siang hari berkeliling gang rumahnya.

"Kejadiannya siang tadi, awalnya dia (korban) lagi main sepeda, terus nabrak anak lain lah," kata Rohman saat ditemui di lokasi, Rabu malam.

Menurut Rohman, orangtua dari anak yang ditabrak sempat memarahi korban.

Hal ini pun didengar pelaku yang langsung menghampiri anaknya dan melakukan penganiayaan.

"Warga sudah berusaha memberhentikan. Nggak nyangka kirain hanya dipukul saja, ternyata sampai dibanting," kata Rohman.

"Dia pas habis dibanting itu sempat nggak sadar, mengeluarkan darah dari hidung, meninggal dunianya pas di rumah sakit," ucapnya.

Akibat perbuatannya, kini pelaku Usman sudah diamankan kepolisian dan diproses di Mapolres Metro Jakarta Utara.

Baca berita lainnya di Google News

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved