Empat Anak Tewas Membusuk
Kuasa Hukum Ungkap Alasan Panca Tega Membunuh 4 Anaknya, Ada Satu Pesan Khusus yang Tak Tercapai
Sebagai kuasa hukum Amriadi mengaku, kliennya banyak bercerita mengenai segala hal berkait pembunuhan keempat anaknya.
TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus pembunuhan empat orang anak oleh Panca Darmanysah (41) kini terus menjadi perhatian publik.
Kini, Amriadi Pasaribu telah ditunjuk sebagai Kuasa hukum Panca.
Sebagai kuasa hukum Amriadi mengaku, kliennya banyak bercerita mengenai segala hal berkait pembunuhan keempat anaknya.
Sebagaimana diketahui, Panca menjadi tersangka pembunuhan VA (6), S (4), A (3), dan As (1), empat anaknya di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
"Dia sudah bercerita ke saya (terkait memilih langkah untuk membunuh empat anaknya). Cuma saya masih mempelajari terkait peristiwa ini," terang dia di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu (10/12/2023) dikutip dari Kompas.com.
Selain itu, ada hal lain yang diceritakan Panca kepada Amriadi. Namun,
Amriadi enggan memaparkan lebih lanjut. Amriadi hanya menegaskan bahwa dia masih mempelajari peristiwa yang terjadi, serta hal-hal yang diceritakan kliennya.
Dia enggan mengungkapkan lebih lanjut karena peristiwa yang menimpa VA, S, A, dan As, menyedihkan.
"Sejauh ini yang diceritakan banyak, tapi masih saya pelajari karena (peristiwa) ini sangat menyedihkan," kata dia.
Namun, Amriadi mengatakan bahwa ada satu hal yang dipesankan secara khusus kepadanya.
"Pesan dia sebenarnya, terkait anak-anak yang sudah meninggal, dia ingin melihat untuk yang terakhir kalinya, pemakamannya. Itu saja pesannya," ungkap Amriadi.
Namun, hal ini tak terjadi karena jenazah empat orang anaknya sudah dimakamkan.
Diberitakan sebelumnya, warga Gang Haji Roman, RT 04 RW 03, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023) sore, terganggu oleh bau busuk yang menyengat.
Setelah ditelusuri, bau berasal dari sebuah rumah kontrakan yang dihuni Panca sekeluarga.
Di dalam rumah, warga bersama polisi menemukan keempat anak Panca dan D, yaitu VA (6), S (4), A (3), dan As (1), dalam keadaan tewas di salah satu kamar.
Tidak hanya itu, Panca ditemukan telentang lemas di kamar mandi dengan lengan terluka.
Sebilah pisau yang diduga digunakan untuk menyayat tubuhnya juga ditemukan di dekatnya.
Sejauh ini, penyidik menduga, Panca tega menghabisi nyawa anak-anaknya sendiri sebelum hendak bunuh diri.
Adapun, istri Panca berinisial D diketahui sedang dirawat di salah satu rumah sakit di RSUD Pasar Minggu.
D dirawat intensif akibat kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan Panca pada Sabtu (2/12/2023). Pada Minggu (10/12/2023) siang, jenazah para korban telah dimakamkan di TPU Perigi Sawangan, Depok.

Pengakuan Panca
Panca Darmansyah (40), kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.
Hal itu setelah Panca tega membunuh empat orang anaknya.
Terungkap apa yang dilakukan oleh Panca sangat mengerikan.
Panca ternyata membunuh empat anaknya satu per satu.
Pembunuhan itu dilakukan Panca Darmansyah (40) dari mulai anak yang paling kecil berusia 1 tahun.
Hal itu diungkapkan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro dalam konferensi pers, Jumat (8/12/2023).
Perlahan, kasus pembunuhan di Jagakarsa mulai terkuak.
Empat anak yang usianya masih di bawah umur ditemukan tewas mengenaskan di atas kasur.
Keempat anak malang itu berinisial VA (6), S (4), A (3), dan AS (1).
Mereka ditemukan tewas membusuk di dalam kamar rumah tersebut pada Rabu (6/12/2023) sekitar pukul 14.50 WIB.
Saat itu para korban juga sudah dalam kondisi mulai membusuk.
Di sekitar jasad korban terdapat mainan, sandal, hingga foto keluarga.
Mereka meninggal dunia dalam posisi berjajar di kasur.
Panca adalah pria yang bertanggungjawab atas tewasnya nyawa empat orang anak tak berdosa.
Panca membunuh mereka semua dengan tanah kosong.
Bintoro menjelaskan, pembunuhan itu dilakukan Panca satu per satu secara bergantian.
Pembunuhan itu dilakukan lebih dulu kepada anak pelaku yang berusia 1 tahun.
Lanjut Panca membunuh anaknya yang berusia 3 tahun.
"Selanjutnya anak korban yang ketiga umur empat tahun, terakhir. Dan terakhir, anak korban yang tertua umur 6 tahun," ujar Bintoro dikutip dari TribunJakarta.com
Panca membunuh mereka dengan cara membekap dengan tangan.
Pembunuhan itu dilakukan Panca selama 15 menit setiap anak.
Setelah 15 menit tak bernafas, Panca bergantian membunuh korban berikutnya.
"Pembekapan pakai tangan.
Dibekap di hari Minggu pada 3 Desember 2023, sekitar pukul 13:00 WIB sampai dengan pukul 14:00 WIB," ucap Bintoro.
Baca juga: Panca Ungkap Detik-detik Mengerikan Saat Bunuh 4 Anak, Dimulai Dari Bungsu, Dibekap Selama 15 Menit
Baca juga: Urutan Aksi Kekejaman Panca Saat Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa, Pilih Hidup Bersama Jasad Anaknya
Setelah memastikan semua anaknya tewas, Panca tidak langsung menguburnya.
Entah apa yang ada di pikiran Panca, ia malah menaruh mainan di dekat jasad keempat anaknya.
Bahkan terlihat ada bingkai foto keluarga di atas perut anak yang paling besar.
Lebih gila lagi, Panca merekam seluruh aksinya membunuh anaknya satu per satu itu.
Polisi mengetahuinya setelah mengamankan handphone dan laptop Panca.
"Kami juga mendapatkan barang bukti berupa handphone dan juga laptop yang digunakan saudara P untuk merekam," kata Bintoro.
Panca pun kini berstatus tersangka pembunuhan.
"Pada malam hari ini Polres Metro Jakarta Selatan telah melaksanakan gelar perkara dalam rangka penetapan tersangka inisial P dalam kasus pembunuhan empat orang anak yang terjadi di Kebagusan, Jakarta Selatan," kata Bintoro.

Jadi Tersangka
Polres Metro Jakarta Selatan resmi menetapkan Panca Darmansyah (40) tersangka kasus pembunuhan empat anak kandungnya.
Keempat korban berinisial VA (6), S (4), A (3), dan AS (1) ditemukan tewas membusuk di dalam kamar rumahnya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023) sekitar pukul 14.50 WIB.
Pengumuman tersangka Panca diumumkan langsung oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro, Jumat (8/12/2023).
Bintoro mengatakan, Panca ditetapkan sebagai tersangka setelah penyidik melakukan gelar perkara.
"Pada malam hari ini Polres Metro Jakarta Selatan telah melaksanakan gelar perkara dalam rangka penetapan tersangka inisial P dalam kasus pembunuhan empat orang anak yang terjadi di Kebagusan, Jakarta Selatan," kata Bintoro kepada wartawan.

Sempat ada KDRT
Sebagai informasi, empat hari sebelum penemuan mayat empat anak tersebut atau pada Sabtu (2/12/2023), terjadi peristiwa kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan sang ayah terhadap ibu korban, D.
Hal ini diungkap oleh tetangga setempat, bernama Titin Rohmah.
"Awalnya hari Sabtu KDRT, istrinya di KDRT dibawa ke rumah sakit," kata Titin Rohmah.
Mulanya, jelas Titin, adik pelaku datang ke rumah dengan tujuan untuk mengantar D ke kantor tempatnya bekerja.
Adik pelaku kemudian mencoba memanggil D, namun tidak ada jawaban. Saat pintu rumah dibuka, P ternyata sedang memukuli istrinya.
"Pertama datang adiknya mau nganter kerja (istri pelaku) ke kantor. Dipanggil nggak keluar, pas ditendang pintu istrinya lagi digebukin Pak Panca," ujar Titin.
Adik pelaku sempat memanggil Titin untuk meminta pertolongan. Titin pun segera mendatangi rumah yang dihuni pelaku dan korban.
Ketika itu Titin melihat kondisi D yang sudah babak belur. Ada tiga hingga empat benjolan di wajah korban.
Bahkan, menurut Titin, D sampai muntah darah akibat dipukuli suaminya.
"Adiknya manggil ibu, 'tolong tolong katanya'. Ibu datang lah ke sana. Istrinya sudah pada benjol jidatnya, ada tiga atau empat, muntah darah," ungkap dia.
Pada Rabu (6/12/2023) malam, polisi telah menggelar olah TKP yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro.
Olah TKP dilakukan tim gabungan dari Dokpol Polda Metro Jaya, Inafis Polres Metro Jakarta Selatan, dan Polsek Jagakarsa.
Seluruh petugas yang melakukan olah TKP mengenakan sarung tangan khusus yang berbahan karet.
Tim Dokpol Polda Metro Jaya juga membawa dua koper yang berisi peralatan untuk melakukan olah TKP.
"Olah TKP akan kami laksanakan untuk pengecekan, karena TKP merupakan gudang barang bukti," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan di lokasi, Rabu malam.
Sementara itu, polisi menemukan sebuah pesan yang tertulis di lantai rumah yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP).
Dari foto yang diterima, pesan yang terdapat di lantai rumah itu diduga ditulis menggunakan darah.
"Betul, kami temukan ada tulisan berwarna merah di lantai," ujar Kapolres.
Adapun pesan tersebut bertuliskan "Puas Bunda, Tx For ALL,".
Ade mengatakan, pihaknya akan mendalami tulisan itu untuk mengetahui siapa yang membuat pesan tersebut.
"Harus kami cocokkan juga tulisan siapa, masih didalami ditulis siapa, warna merah apa. Harus pasti, tidak boleh berandai-andai," kata Kapolres.
Ia menuturkan, tulisan tersebut nantinya bakal diuji di laboratorium.
"Harus kami pastikan, akan kami lakukan uji laboratoris," ucap Ade.
Seorang warga sekitar bernama Irwan menceritakan detik-detik penemuan jasad empat anak tersebut.
Ia mengatakan, ayah korban masih terlihat menggendong salah satu anaknya pada Minggu (6/12/2023) sore.
Sehari sebelumnya, ayah korban yang diduga sebagai pelaku terlibat pertengkaran dengan istrinya hingga melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Hanya saja, Irwan mengaku tidak mengetahui persoalan antara pelaku dan istrinya hingga terjadi KDRT
Di sisi lain, penemuan jasad empat anak itu terbongkar setelah warga sekitar mencium bau tidak sedap dari dalam rumah kontrakan yang dihuni pelaku dan korban sejak Selasa (5/12/2023).
"Bau bangkai sampai bongkar plafon, nggak ketemu. Terus tadi pagi tetangga telepon saya, dia bilang 'Pak Irwan tolong ada bangkai sebelah Pak Panca. Tolong bersihin bangkai di kamar mandi ada bau nggak enak', sudah gitu aja," ungkap Irwan.
Setelahnya, warga dan Ketua RT setempat masuk ke rumah yang dihuni pelaku dan korban.

Sang Ibunda Histeris
Kisah pilu terjadi saat empat anak yang dibunuh olehnya di Jagakarsa dimakamkan.
Setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Sang ibu tampak hadir dalam proses pemakaman tersebut dan tampak histeris.
Isak tangis keluarga mengiringi prosesi pemakaman VA, SK, RA, dan AK, empat anak yang dibunuh ayah kandungnya, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Perigi Sawangan, Depok, Jawa Barat, Minggu (10/12/2023) sore.
"Mama ikhlaskan kamu, nak," terdengar tangis pilu DP, ibunda anak-anak tersebut saat pemakaman empat buah hatinya dikutip dari Kompas.com
Tangan kiri DP yang masih diplester tampak memeluk boneka katak hijau sambil terus merapal doa.
Air matanya tak terbendung.
DP didampingi sejumlah kerabat lainnya untuk menghantarkan VA, SK, RA, dan AK ke peristirahatan terakhir.
Adapun jenazah empat anak ini tiba di TPU Perigi Bedahan, Sawangan pukul 16.43 WIB dengan dua unit mobil ambulans dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Diberitakan sebelumnya, VA, SK, RA, dan AK menjadi korban pembunuhan sadis oleh ayah kandungnya.
Jenazah empat anak itu ditemukan dalam kamar kontrakan di Gang Haji Roman, RT 04 RW 03, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023), setelah kepolisian menerima laporan warga berkait bau busuk yang menyengat.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya dI Google News
Empat Anak Tewas Membusuk di Jagakarsa
Empat Anak Tewas Membusuk
Alasan Panca Tega Membunuh 4 Anaknya
Panca Terancam Hukuman Mati
Tribunsumsel.com
sumsel.tribunnews.com
Panca Darmansyah, Terdakwa Pembunuhan 4 Anak Kandung di Jagakarsa Divonis Mati, Perjalanan Kasusnya |
![]() |
---|
Ingat Kasus Pembunuhan 4 Anak oleh Ayah Kandung di Jagakarsa, Panca Darmansyah Dituntut Hukuman Mati |
![]() |
---|
Tangis Panca Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Pecah di TKP Lihat Bekas Coretan Anak di Dinding |
![]() |
---|
"Tunggu Tanggal Mainnya", Pesan Ancaman Panca ke Istri Sebelum Bunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa |
![]() |
---|
Kejam Bunuh 4 Anak Sekaligus, Panca Darmansyah Dinyatakan Tak Alami Gangguan Jiwa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.