Pembunuhan Berantai di Wonogiri
Kronologi Terungkapnya Pembunuhan Berantai Wonogiri Setelah 2 Tahun, Cara Sarmo Tipu Anjing Pelacak
Dari kasus pencurian gergaji mesin di Ngadirojo ini, polisi bisa mengungkap adanya pembunuhan berantai yang dilakukan oleh pelaku yang sama.
TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus pembunuhan berantai di Wonogiri kini terus menjadi perhatian publik
Setelah dua tahun, kasus ini akhirnya terungkap oleh polisi.
Diketahui, terungkapnya kasus pembunuhan berantai pasca penemuan kerangka manusia di dua lokasi berbeda di wilayah Kecamatan Girimarto, Wonogiri, ternyata berawal dari polisi mengungkap kasus pencurian.
Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah mengatakan pihaknya mengungkap tiga kasus yang berkaitan, dua diantaranya pembunuhan dan satu pencurian.
Dari kasus pencurian gergaji mesin di Ngadirojo ini, polisi bisa mengungkap adanya pembunuhan berantai yang dilakukan oleh pelaku yang sama.
"Pelakunya adalah S. Ini diawali kasus pencurian, si pelaku S berulang melakukan aksinya, lalu kita amankan dengan kasus pencurian," jelasnya, Sabtu (9/12/2023) dikutip dari TribunSolo.com
Di hadapan media, pelaku Sarmo mengakui perbuatannya.
Dia melakukan pembunuhan itu dengan sadar.
Sarmo diketahui melakukan pembunuhan terhadap dua orang yakni Agung Santosa warga Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten di tahun 2021 dan Sunaryo warga Kecamatan Jatipurno, Wonogiri di tahun 2022.
"Masalah utang piutang (korban Sunaryo) dan bisnis kerja (korban Agung Santosa)," kata Sarmo.
Sarmo mengatakan, dia menggunakan apotas untuk menghilangkan dua nyawa itu.
Racun itu dicampur ke minuman dan diberikan ke korban.
"Pak Sunaryo dicampur ke es teh, Pak Agung saya berikan ke botol air minum kecil," ujarnya.
Kedua korban itu dibunuh kemudian dikuburkan sendiri oleh Sarmo, sebelum akhirnya ditemukan tinggal kerangka pada Kamis (7/12/2023) kemarin di wilayah Desa Semagar, Kecamatan Girimarto.

Kondisi Kerangka
Dua kerangka manusia yang ditemukan di Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Wonogiri pada Kamis (7/12/2023) memiliki kondisi yang berbeda.
Dua kerangka itu, untuk diketahui, memiliki identitas bernama Agung Santosa (47) dan Sunaryo (47).
Agung merupakan warga Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten.
Korban dilaporkan hilang pada 24 November 2021.
Sementara Sunaryo merupakan warga Kelurahan/Kecamatan Jatipurno.
Korban dilaporkan hilang pada 27 April 2022.
Polisi juga memastikan kedua korban merupakan korban pembunuhan yang dilakukan Sarmo (35), warga Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri.
Baca juga: Sosok Sarmo, Pembunuh Berantai di Wonogiri, Kubur Jasad Para Korbannya di Bawah Ranjang Tempat Tidur
Baca juga: Kejamnya Sarmo Lakukan Pembunuhan Berantai di Wonogiri, Jasad Korban Dikubur di Bawah Ranjangnya
Kasat Reskrim Polres Wonogiri, Iptu Yahya Dhadiri mengatakan kerangka Sunaryo ditemukan dalam kondisi berantakan.
Sebab Sarmo membakar jasad korban yang sebelumnya sudah dikubur selama tiga bulan.
"Ini sebagian tulang iga bawah dan tulang telapak tangan. Sisanya dibawa ke labfor," jelas dia, Sabtu (9/12/2023).
Sunaryo dihabisi Sarmo dengan menggunakan potas yang dicampurkan dalam es teh yang diminum korban.
Alasannya, Sarmo tidak kuat dengan tekanan dari Sunaryo.
Keduanya memiliki urusan gadai mobil dimana Sarmo menggadaikan mobil Grandmax ke Sunaryo dengan nilai sebesar Rp 48 juta.
Namun saat sudah jatuh tempo, Sarmo mengaku belum bisa menebusnya.
Keterlambatan Sarmo sudah dua bulan, hingga akhirnya Sunaryo mengatai Sarmo kalau tidak bisa dipercaya, hal itu yang membuatnya emosi.
Setelah dibunuh, jasad Sunaryo dibawa ke tempat penggergajian kayu.
Disana, jasad Sunaryo dikubur dibawah dipan tempat tidurnya.
Polisi menyebut saat itu sudah memantau Sarmo.

Bahkan Polisi juga mencari keberadaan Sunaryo menggunakan anjing pelacak di tempat penggergajian kayu milik Sarmo.
Anjing pelacak tak bisa menemukan korban karena diketahui Sarmo telah menyiram lokasi dengan solar.
Setelah itu, Sarmo sempat panik karena polisi sudah mendatangi lokasi itu.
Jasad Sunaryo kembali diangkat oleh Sarmo, lalu Sarmo membakarnya.
Kemudian sisa tulang dari jasad Sunaryo ditumbuk menggunakan potongan kayu jati.
Sementara itu, kerangka dari Agung Santosa tergolong masih utuh.
Menurut Iptu Yahya, jasad Agung ditemukan di sebuah bukit, dengan posisi meringkuk menghadap ke timur dan membujur ke utara.
"Dari kepala tangan kaki utuh. Dokter menerangkan mumifikasi alami tanah lembab di sana. Kulit dan daging masih sisa dikit," kata Yahya.

Adapun hubungan Sarmo dengan korban Agung merupakan rekanan kerja.
Sarmo dan korban Agung memiliki usaha bersama penggergajian kayu yang berada di Girimarto.
Alasannya sama, tidak kuat dengan tekanan dari Agung yang menurut pengakuan Sarmo, meminta uang hasil penggergajian kayu lebih, padahal kondisi penggergajian kayu sedang sepi.
Sarmo dianggap tidak bisa bertanggung jawab oleh Agung.
Bahkan disebut korupsi.
Korban Agung bahkan sempat berniat memindahkan usaha penggergajian kayu itu ke Klaten.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Motif Pembunuhan Berantai di Wonogiri
Pembunuhan Berantai di Wonogiri
Sarmo
Polres Wonogiri
Tribunsumsel.com
sumsel.tribunnews.com
Kejamnya Sarmo, Pelaku Pembunuhan Berantai di Wonogiri, 3 Korban Diracun, 1 Dicekik Hingga Tewas |
![]() |
---|
Sadisnya Sarmo Lakukan Pembunuhan Berantai, 3 Orang Diracun Hingga Ada yang Dicekik Hingga Tewas |
![]() |
---|
Alasan Sarmo Akui Lakukan Pembunuhan Berantai di Wonogiri, Ketakutan Tidur Diatas Kuburan Korban |
![]() |
---|
Detik-detik Sunaryo Hilang Dibunuh Sarmo, Pembunuh Berantai di Wonogiri, Sempat Nolak Buka Bersama |
![]() |
---|
Kisah Sarmo 3 Bulan Tidur di Atas Kuburan Orang yang Dibunuhnya, Lama-lama Takut Sendiri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.