Remaja di Lubuklinggau Hilang di Kebun

Pencarian Remaja Hilang Di Kebun Karet Di Lubuklinggau, Keluarga Sampai Libatkan 15 'Orang Pintar'

Pencarian Rizal seorang remaja di Kota Lubuklinggau Sumsel yang dilaporkan hilang melibatkan orang pintar.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM/EKO HEPRONIS
Tim gabungan saat melakukan pencarian di dekat rumah kediaman Rizal di kebun Sungai Renge Kelurahan Mesat Seni Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau sejak Sabtu (3/12/2023) lalu 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis

 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Pencarian Rizal seorang remaja di Kota Lubuklinggau Sumsel yang dilaporkan hilang di kebun karet melibatkan orang pintar.

Remaja berkebutuhan khusus ini hilang di kebun Sungai Renge Kelurahan Mesat Seni Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau sejak Sabtu (3/12/2023) lalu.

Pencarian pihak keluarga, kepolisian dibantu oleh Basarnas masih terus dilakukan, namun hingga saat ini belum membuahkan hasil.

Yanti kakak kandung Rizal menuturkan berbagai upaya telah dilakukan agar bungsu dari tiga bersaudara itu cepat ditemukan.

"Sudah 15 orang pintar diminta bantu pencarian, rata-rata mereka bilang masih di dekat rumah  belum jauh," kata Yanti saat dihubungi Tribunsumsel.com, Jumat (8/12/2023).

Baca juga: Isi Curhatan Kecewa Panji ke Istri Diduga Selingkuh, Tega Bunuh Keempat Anaknya Karena Cemburu

Namun sekitar pondok kediaman orang tuanya itu sudah disusuri oleh tim gabungan dan sampai saat ini belum juga ditemukan.

"Ada yang bilang wilayah Bedeng Kati, kita  datangi tidak ada, katanya ke Empat Lawang juga tidak ada, termasuk kemarin ke arah Curup juga tidak ada," ungkapnya.

Termasuk setiap bertemu masyarakat pihak keluarga juga sudah meminta tolong, apabila melihat adiknya dengan ciri-ciri berkebutuhan khusus agar segera melapor ke pihak keluarga.

"Karena adik saya itu tidak bisa bicara dan mendengar, badannya kurus, kalau ada yang lihat kami minta harap lapor," ujarnya.

Yanti bercerita Rizal hilang saat ibunya tengah mencari puntung kayu untuk dijual di Linggau, sementara ayah sambungnya ketika itu tengah menyadap karet.

"Saat itu mak (ibu) lupa nutup pintu pondok, saat kembali dari nyari kayu adek itu sudah tidak ada lagi," bebernya.

Yanti menuturkan adiknya hilang bukan yang pertama kali, namun saat itu karena berada di wilayah Kota Lubuklinggau cepat ditemukan oleh warga dan diantar pulang.

"Dulu pernah hilang tapi cepat ketemu karena ada yang lihat, sementara sekarang hilangnya di hutan, harapan kami cepat ketemu karena kasihan sudah 7 hari, pasti kelaparan," ungkapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved