Gunung Marapi Erupsi

Sosok Bripda Rexy Wendesta, Polisi jadi Korban Selamat Erupsi Gunung Marapi, Tulang Tangan Retak

Inilah sosok Bripda Rexy Wendesta anggota Polri yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi, di Sumbar pada Minggu (3/12/2023) sore.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TribunPadang.com/Panji Rahmat/tribunnews.com
Ilustrasi polisi (kiri) dan gambaran Gunung marapi erupsi - Mengenal sosok Bripda Rexy Wendesta anggota Polri yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi, di Sumbar pada Minggu (3/12/2023) sore. 

TRIBUNSUMSEL.COM- Inilah sosok Bripda Rexy Wendesta anggota Polri yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi, di Sumbar pada Minggu (3/12/2023) sore.

Bripda Rexy Wendesta merupakan anggota dari Direktorat Sabhara Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar).

Hal itu disampaikan oleh Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, saat berada di RSUD dr Achmad Mochtar Bukittinggi, Sumbar.

Baca juga: Sosok Bripda Muhammad Iqbal Anggota Polda Sumbar Meninggal Dunia Saat Erupsi Gunung Marapi

Bripda Rexy Wendesta dikabarkan selamat dari peristiwa letusan gunung Marapi.

Untuk personel Polisi yang selamat ini mengalami retak pada tulang tangannya, dan luka bakar yang tidak terlalu parah.

Irjen Pol Suharyono, mengatakan Rexy Wendesta ikut masuk daftar korban erupsi Gunung Marapi bersama rekannya, Bripda Muhammad Iqbal.

Dari informasi yang diterimanya, Bripda Muhammad Iqbal diidentifikasi meninggal dunia.

Keduanya menjadi orang terakhir yang teridentifikasi pada Selasa (5/12/2023) malam.

Baca juga: Rekaman Kondisi Gunung Marapi Sebelum Erupsi, Kesaksian Pendaki Lihat Kawah Sesekali Ngebul

Gunung Marapi erupsi dan melontarkan material berupa pasir dan kerikil serta abu vulkanik pada Minggu (3/12/2023).

Keduanya disebutkan oleh Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono memang sedang melakukan pendakian.

Irjen Pol Suharyono mengatakan, dua orang personel ini tidak terdeteksi, karena tidak perlu izin untuk mendaki gunung.

Personel Polda Sumbar saat mengevakuasi korban erupsi Gunung Marapi di Batu Palano, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (5/12/2023).
Personel Polda Sumbar saat mengevakuasi korban erupsi Gunung Marapi di Batu Palano, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (5/12/2023). (TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Kedua personel ini mendaki gunung pada saat lepas dinas atau mengambil waktu liburnya.

"Saya nyatakan ada, memang ada. Polisi kan manusia juga, pengen liburan mungkin ya. Ada dua orang, satu orang selamat," kata Irjen Pol Suharyono, saat berada di RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi, dilansir dari Tribunpadang.com

"Mungkin sedang lepas piket. Karena pada hari Minggu rata-rata lepas dinas. Bisa jadi naiknya pada Sabtu setelah lepas piket," katanya.

Irjen Pol Suharyono sudah bertemu dengan ibu dari anggotanya tersebut, dan orang tuanya menangis-nangis.

Sementara itu, untuk jenazah korban yang telah berhasil dievakuasi, seluruhnya sudah berada di RSAM Bukittinggi untuk identifikasi maupun pemeriksaan lanjutan lainnya.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Sumbar Kombes Lisda Cancer mengatakan,seluruh koran teridentifikasi oleh Tim Inafis melalui deteksi sidik jari yang terhubung dengan sistem KTP Elektronik (E-KTP).

Semua sidik jari korban dapat terbaca dengan jelas meskipun para korban mengalami luka bakar.

Untuk korban yang tidak dapat teridentifikasi melalui sidik jari akan dilakukan pemeriksaan melalui gigi dan lainnya.

Baca juga: Cerita Pilu di Balik Zhafirah Pendaki yang Terjebak Erupsi Gunung Marapi, Baru Pertama Kali Mendaki

Diketahui sebelumnya, Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB.

Erupsi Marapi ini melontarkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter dari atas puncak.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam keterangan tertulisnya menyebut, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara lebih kurang 4 menit 41 detik.

Korban tewas maupun luka-luka akibat erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat bertambah, sejak kejadian pada Minggu (3/12/2023).

Bahkan hingga saat ini tim penyelamat masih berupaya untuk mencari para pendaki yang masih terjebak.

Kepala Kantor SAR Kelas A Kota Padang, Abdul Malik, sebanyak 6 pendaki yang terjebak erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat berhasil dievakuasi.

Sementara 8 orang pendaki lagi yang masih dalam tahap evakuasi dan 12 orang lainnya masih belum ditemukan.

Di sisi lain upaya penyelamatan masih terdapat kendala dari aktivitas erupsi Gunung Marapi.

Lantas berikut update korban erupsi Marapi lainnya:

23 Tewas

Polda Sumbar sebut total 23 orang korban erupsi Gunung Marapi meninggal dunia di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), melansir TribunPadang.com.

"Dari sebanyak 23 orang ini, sudah berhasil dievakuasi sebanyak 20 orang," kata Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono, Selasa (5/12/2023).

Sedangkan 3 korban lainnya masih berada di lokasi Gunung Marapi.

52 Selamat

Irjen Pol Suharyono, mengatakan bahwa total korban terdampak akibat erupsi Gunung Marapi ini terdata sebanyak 75 orang.

Mengutip TribunPadang.com, dari 75 orang tersebut, 52 orang di antaranya berhasil selamat.

Baca berita lainnya di google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved