Berita Viral

Isi Chat di HP Fitria Jadi Penyebab Alung Minta Putus Usai Berbuat Asusila, Ada Pria Nyatakan Cinta

Terungkap Isi Chat di HP Fitria Jadi Awal Cekcok Hingga Pembunuhan, Ada Pria yang Suka Kekasih Alung

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com
Terungkap Isi Chat di HP Fitria Jadi Awal Cekcok Hingga Pembunuhan, Ada Pria yang Suka Kekasih Alung 

TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap isi chat whatsapp di handphone Fitria Wulandari yang membuat ia cekcok dengan Rahmat Agil alias Alung.

Saat itu, ternyata ada pria yang mengirim chat dan mengaku suka kepada Fitria.

Dari situlah keduanya terlibat cekcok dan berakhir dengan pembunuhan.

Hal tersebut diungkapkan oleh sang bibi Hety Erawati.

Hety Erawati tak kuasa menahan sedih kala mengingat sosok keponakannya bernama Fitria Wulandari.

Suara Hety Erawati sampai bergetar ketika bercerita terkait tewasnya Fitria Wulandari di ruko Semeru, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

Diiringi jatuhnya air mata, Hety Erawati menyatukan kepingan-kepingan kronologi sebelum Fitria Wulandari ditemukan tewas dibunuh Alung.

Ya, Fitria Wulandari disebut sebagai anak penurut dan tak pernah membuat masalah.

Selain itu, Fitria Wulandari juga dikenal ramah dan baik hati.

Sekumpulan cerita tentang kebaikan Fitria Wulandari membuat air mata Hety Erawati terus membasahi pipinya.

Awalnya, kata Hety Erawati, keponakannya itu pamit untuk kumpul bersama teman-temannya.

Fitria Erawati pamit untuk menikmati kopi di area Malabar.

"Iya saat itu, mereka emang lagi nongkrong. Katanya ngopi di Malabar. Ga berdua tapi ramean juga disana. Ya ada tiga motor," kata Hety kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (6/12/2023).

Pemicu Alung Tega Habisi Nyawa Wulan, Terbakar Cemburu Lihat Chat Pria Di Ponsel Kekasih
Pemicu Alung Tega Habisi Nyawa Wulan, Terbakar Cemburu Lihat Chat Pria Di Ponsel Kekasih (TribunnewsBogor.com)

Setibanya di lokasi, dikatakan jika wajah Alung seketika berubah ketika mengetahui Fitria Wulandari mendapatkan suatu pesan.

Alung pun melihat bahwa yang mengirim pesan itu seorang pria.

"Emang dia cemburuan kan. Katanya sih gaboleh ada kontak cowo di HP Ulan (sapaan Fitria) selain kontaknya dan ayahnya. Tapi, waktu itu ada cowo yang chat Ulan," ungkapnya.

Si cowo yang mengirim pesan ke Wulan ini, sambung Hety, menyukai keponakannya.

Alung terbakar cemburu dan langsung menatap sinis pacarnya di tempat kopi itu.

"Alung langsung natap Ulan. Terus kalau saya diceritain ama temennya Ulan bilang ko kamu natapnya gitu amat sih," tambahnya.

Tatapan sinis ternyata menjadi pemicu Alung melakukan aksi bejatnya.

Cekcok mulut antara keduanya pun terjadi sampai akhirnya Ulan pun tidak sampai pulang ke rumahnya.

Cekcok ini berlanjut sampai akhirnya ia tewas oleh Alung disebuah penginapan dikawasan Sholeh Iskandar, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

"Setelah berhubungan badan, pukul 01.00 WIB, tersangka ingin memutuskan hubungan dengan korban. Korban menolak dan berteriak," kata Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso.

Alung pun kesal dengan kekasihnya yang berteriak dan menolak putus.

Alung langsung membekap mulut korban serta menutup jalan nafas melalui hidungnya.

"Kemudian menekan leher sehingga korban kehabisan nafas dan meninggal dunia," tambahnya.

Momen terakhir Wulan sebelum tewas dibunuh pacarnya, Alung, di sebuah penginapan di Bogor
Momen terakhir Wulan sebelum tewas dibunuh pacarnya, Alung, di sebuah penginapan di Bogor (youtube channel TvOneNews/dokumentasi alung)

Baca juga: Momen Terakhir Wulan Sebelum Tewas Dibunuh Alung, Duduk di Atas Motor, Tolak Diajak Menginap

Baca juga: Tangis Ibu Fitria Wulandari Usai Putri Dibunuh Kekasih, Singgung Sikap Alung Kasar dan Tempramental

Ibu korban terpukul

Sementara itu, air mata Trisna Marliani belum mengering, hatinya pun masih pedih tersayat kenyataan.

Trisna Marliani masih ingat betul ketika Fitria Wulandari dilahirkan.

Rasa sakit proses persalinan seketika lenyap usai melihat wajah Fitria Wulandari pertama kalinya hadir di dunia.

Ya, tangisan bayi perempuan tu mengiringi jejak langkah dan harapan bagi pasangan Iwan Irawan dan Trisna Marliani.

Namun harapan Trisna Marliani seketika lenyap akibat perbuatan orang lain.

Dia tak pernah menyangka jika darah dagingnya tewas dengan tragis.

Trisna Marliani bahkan sempat tak percaya jika jasad yang ditemukan di ruko kosong kawasan Semeru, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor adalah anak kesayangannya.

Dia tak menyangka jika Alung, pacar Fitria Wulandari nekat berbuat di luar nalar sampai membuat orang yang disayang itu kehilangan nyawa.

Tapi kenyataan menuntunnya untuk tetap tegar melanjutkan kehidupan.

Sebenarnya, Trisna Marliani sudah geram dengan sikap Alung.

Diakui Trisna Marliani, Alung memang tempramental.

"Pelaku toxic, korban sering mendapatkan perlakuan fisik verbal, kasar," ucapnya.

"Nah ternyata pernah ada kasus seperti ini," sambungnya.

Bahkan Trisna Marliani juga mengetahui jika Alung merupakan residivis.

"Gak lama dari kasus ini tuh 3 Minggu lalu. Si pelaku sempat penjara, di Bogor Barat. Gara-gara ada yang deketin korban, terus digebukin tuh, dia dipenjara dua Minggu," bebernya.

Momen Terakhir Wulan Sebelum Cekcok dan Dibunuh Alung, Bantah Perintah Kekasih Saat Diajak ke Penginapan
Momen Terakhir Wulan Sebelum Cekcok dan Dibunuh Alung, Bantah Perintah Kekasih Saat Diajak ke Penginapan (TribunnewsBogor.com)

Dapat perhatian

Sementara itu, ayah korban, Iwan Irawan menhaku mengetahui tentang hubungan spesial antara anaknya dengan Alung.

Iwan Iriawan, menjelaskan kalau korban sudah berpacaran dengan pelaku selama kurang lebih satu tahun.

Dalam hubungan-hubungan yang sudah terjalin itu, pelaku dipenjara gara-gara tindak kriminalitas.

Kendati demikian, Iwan Irawan beserta keluarga kerap membesuk pelaku.

"Malah sama saya si pelaku di rangkul seperti keluarga sendiri, baru keluar dari penjara dia langsung ke rumah, disitu kan malah saya rangkul," jelasnya.

"Malahan sewaktu di penjara saya tengok terus, ada sekitar 5-6 kali saya tengok dia (pelaku) sampe saya bawain nasi, rokok, pokonya keperluan dia," bebernya.

"Sama anak saya juga ngelongoknya, setidaknya setiap seminggu ngelongok 3 hari," paparnya.

Namun, hal baik yang dilakukan korban dan keluarganya malah dibalas dengan aksi keji yang dilakukan oleh pelaku.

Pelaku malah menghabisi nyawa kekasihnya sendiri.

Bahkan, sampai Wulan dimakamkan, Iwan meyebut tidak ada satupun perwakilan keluarga pelaku beritikad baik datang menemui dirinya.

"Anak saya sudah meninggal, yang saya harapkan ada itikad baik dari keluarga pelaku datang ke pemakaman anak saya, bahkan ini mah tidak ada sama sekali," pungkasnya.

 

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved