Siswi SMK Dirudapaksa Hingga Tewas

Kejamnya WAS, Pelajar yang Tega Rudapaksa Siswi SMK di Medan Hingga Tewas, Korban Kejang-Kejang

Diberitakan sebelumnya, seorang siswi SMK kelas I di Medan tewas usai diduga dicekoki minuman bercampur obat dan dirudapaksa.

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com/ ist via Tribun Medan
Kejamnya WAS, Pelajar yang Tega Rudapaksa Siswi SMK di Medan Hingga Tewas, Korban Kejang-Kejang 

Sementara korban setelah mendapat perawatan medis di klinik, akhirnya dibawa pulang.

Pihak keluarga berniat agar korban dirawat saja di rumah.

Keesokan harinya korban kembali kejang-kejang, mulut dan hidungnya mengeluarkan busa.

Kemudian, keluarga membawa korban ke Rumah Sakit Haji Adam Malik untuk dilakukan perawatan kembali, pada Sabtu (2/12/2023) dini hari.

Namun, setibanya di sana korban dinyatakan sudah meninggal dunia.

Ia pun berharap kepada pihak kepolisian, agar bisa mengungkap kasus tersebut dan menangkap terduga pelaku lainnya.

Baca juga: Remaja 16 Tahun Rudapaksa Teman Sendiri di Lubuklinggau, Korban Alami Trauma

Baca juga: Kejamnya Pembunuh Ibu dan Anak di Makassar, Berusaha Rudapaksa Korban dan Bunuh Ibu Mantan Kekasih

Pelaku Pinjam Kamar untuk Rudapaksa Korban

Udin Sagala menduga pelaku yang rudapaksa anaknya hingga tewas ini lebih dari satu orang dan telah direncanakan oleh para pelaku.

"Ada indikasi, saya orang yang pertama langsung ke TKP pelakunya ini tidak satu orang," sebutnya.

"Kamar kos ini pas saya datang itu tidak ada bola lampunya, gelap gulita.

Maka saya bilang ada indikasi ini adanya unsur perencanaan.

Si pelaku ini meminjam kamarnya ini untuk berbuat kejahatan sama anak saya, dipinjamkan kuncinya katanya dibayar Rp 20 ribu supaya dia bisa berbuat seperti itu," lanjutnya.

Dikatakannya, setelah kejadian ia mengamankan satu orang remaja yang diduga pelaku dari lokasi yang kini telah diserahkan ke Polrestabes Medan.

Udin juga berharap kepada pihak kepolisian, agar bisa mengungkap kasus tersebut dan menangkap terduga pelaku lainnya.

"Saya minta ini yang punya kos (penghuni kamar) tolong diperiksa, dia saksi kunci, tolong tangkap semua yang terlibat di situ.

Lalu yang pemilik kos itu dia terlibat juga. Dia diduga menyediakan tempat mesum," tuturnya.

Kejamnya WAS, Pelajar yang Tega Rudapaksa Siswi SMK di Medan Hingga Tewas, Korban Kejang-Kejang
Kejamnya WAS, Pelajar yang Tega Rudapaksa Siswi SMK di Medan Hingga Tewas, Korban Kejang-Kejang (Kolase Tribunsumsel.com/ ist via Tribun Medan)

Cerita Ibu Korban

Tribun-medan sempat mendatangi kediaman korban yang terletak di Kecamatan Pancur Batu, Deliserdang.

Di depan rumah korban, masih terpasang tenda teratak untuk para kerabat yang datang melakukan takziah.

Ibu korban, Isry Marlena Marbun mengaku masih belum menyangka anak pertama dari tiga bersaudara itu meninggal dunia dalam keadaan tragis.

Masih teringat olehnya, putrinya ini merupakan sosok anak yang baik di keluarga dan tidak pernah memiliki masalah apapun.

"Anak ku itu yang paling rajin, paling baik, dia itu memang orangnya nggak banyak ngomong pendiam, tapi dia itu rajin," kata Isry dengan rawut wajah sedihnya, Senin (4/12/2023).

Ia mengatakan, selama ini anaknya itu tidak pernah macam-macam dan selalu menolak untuk berteman dengan laki-laki.

"Biasa dia kalau pulang sekolah pasti langsung.

Cuma kemarin hari Jumat itu dia telat pulang, selama ini tidak pernah," sebutnya.

"Biasanya kalau pulang pasti selalu ngabari, kadang ngirim foto pas dia lagi di dalam angkot," lanjutnya.

Dikatakannya, di hari kejadian memang anaknya ini sempat menghubungi dengan mengatakan bahwa dia sedang ada ekstrakurikuler di sekolahnya.

"Waktu hari Jumat itu dia nelpon, katanya lagi ekskul, dikirim fotonya sama aku," ucapnya.

Ia menjelaskan bahwa setelah itu nomor anaknya tidak aktif sampai ditemukan di kost-kostan di Jalan Jamin Ginting, Kota Medan, dalam kondisi trauma berat.

Katanya, setelah itu anaknya ini dibawa ke klinik lalu dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

"Kondisinya trauma kali, pokoknya dia kek ketakutan, terus saya peluk tiba-tiba dia menjerit," bebernya.

Lebih lanjut, Isry menuturkan setelah selesai dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, pihak keluarga memutuskan untuk membawa korban kembali ke rumah.

Hal itu dilakukan keluar, agar bisa menyembuhkan trauma yang dialami anaknya.

Namun, setelah sempat dirawat di rumahnya, korban kembali kejang-kejang dan hidung serta mulutnya mengeluarkan buih.

Lalu, keluar pun membawa korban ke rumah sakit Haji Adam Malik Medan, setibanya di sana korban pun dinyatakan meninggal dunia, pada Sabtu (2/12/2023) dini hari.

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved