Peserta Lomba Renang Dicurangi Panitia

Senyum Bahagia Egi Akhirnya Dinobatkan Juara 2 Renang Usai Protes Tak Dapat Mendali, Ucap Syukur

Senyum bahagia Egi alias Ghiyats atlet renang akhirnya dinobatkan jadi juara 2 lomba renang.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNJOGJA.COM/Almurfi Syofyan
Senyum bahagia Egi alias Ghiyats atlet renang akhirnya dinobatkan jadi juara 2 lomba renang. 

"Nah jadi memang, kalau dilihat dari 20 nomor yang dilombakan. Yang punya potensi salah kan hanya satu nomor ini. Artinya kesalahan 5 persen itu ya wajar, human error," tambahnya.

"Ke depannya kita akan jadikan ini evaluasi. Kalau penambahan kamera itu harus patuhi aturan dari PB PRSI. Kalau saya senang teknologi digunakan untuk ke depan," tandasnya.

Baca juga: Reaksi Ibu Egi Atlet Renang Diduga Dicurangi Bertemu Panita, Bersyukur Diputuskan Jadi Juara 2

Ucap Syukur Orangtua Egi

Sebagai orang tua, Yanuar Gajaksahda mengucap terima kasih atas mediasi yang dilakukan dan akhirnya menetapkan anaknya sebagai juara kedua seperti yang terlihat dalam rekaman di video amatir yang viral di media sosial.

"Terima kasih pada semua pihak, dari Dispora dan Pengkab Akuatik (PRSI) Sleman, Kapanewon Ngemplak. Alhamdulillah semua permasalahan kemarin sudah terakomodir. Membuat video kami jadi referensi dan jadi acuan yang akhirnya mendapat juara (2) kembar ini," ujarnya seusai menghadiri mediasi di Kantor Dispora Sleman, Kamis (30/11/2023). Dikutip TribunJogja.com

Menurutnya, memang tak ada maksud untuk memenangkan salah satu peserta lomba renang itu.

"Saya terima kasih kepada Pak Dinas (Kadispora) atas apresiasinya terhadap anak saya (Egi). Memang jadi harapan kami, ada apresiasi seperti ini. Terus kemudian semua juga sudah dijelaskan clear secara gamblang, detail acara dan segala macamnya memang tidak ada satupun maksud dan tujuan dalam mengakomodir seseorang ataupun memanipulasi," urainya.

Adapun alasan Egi baru dinobatkan jadi juara 2 kembar, menurut sang ayah lantaran adanya kesalahan human eror dan sangat wajar dalam pertandingan.

"Jadi semuanya fix dan sudah dijelaskan secara gamblang pas rapat (mediasi) tadi, memang hanya tingkat kesalahan itu human error dan itu sangat wajar sekali karena memang pertandingannya banyak dan rapat," ucapnya.

Ia mengakui, dengan selesainya permasalahan tersebut, diharapkan mental anaknya kembali berkembang dan siap untuk terjun di cabang olahraga tersebut.

"Alhamdulillah, semoga apa yang menjadi problematika atau permasalahan ini bisa segera selesai dan memang ya ibaratnya biar mental anak saya bisa berkembang lagi," harapnya.

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved