Petugas Bandara Menari Khas Papua

Sosok Kaharuddin Petugas Bandara Biak Numfor Menari Khas Papua Saat Take Off, Beri Pesan Moral

Sosok petugas bandara bernama Kaharudin yang bertugas sebagai Ramp Handling di Gapura Angkasa Bandara Frans Kasiepo Biak Numfor sejak 2011.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
ig/kaharbiak/jud1ka
Sosok petugas bandara bernama Kaharudin yang bertugas sebagai Ramp Handling di Gapura Angkasa Bandara Frans Kasiepo Biak Numfor sejak 2011. 

Kahar sendiri tak menyangka karena tarian Yospan yang dibawakannya dalam memberikan salam perpisahan kepada para kru pesawat dan penumpang menuai respons positif karena menghibur penumpang di Bandara Frans Kasiepo.

“Saya rasa senang, karena tarian ini memberikan hiburan dan kebahagiaan tersendiri bagi para penumpang yang hendak take off atau terbang dari Bandara Frans Kasiepo Biak Numfor ke daerahnya masing-masing,” ucapnya.

Beri Pesan perdamaian dari Papua

Kahar yang sehari-hari bekerja sebagai Ramp Handling di Gapura Angkasa Bandara Frans Kasiepo Biak Numfor sejak 2011 ini menjelaskan, tarian yang dibawakan ini merupakan salah satu pesan perdamaian tentang Papua.

Menurut pria kelahiran Biak Numfor, 1 Oktober 1987, ini tarian Yospan memberikan pesan moral tentang ketenangan dan kenyamanan di Papua, sehingga para penumpang tak khawatir untuk kembali berlibur ke Papua. Kota Biak Numfor sendiri adalah salah satu kota wisata di Indonesia.

Ia berharap para pengunjung tak perlu ragu untuk berlibur ke Biak, karena banyak hal unik yang bisa dinikmati secara langsung.

“Saya ingin memberikan pesan tentang Papua adalah tempat yang aman, nyaman dan damai, sehingga para penumpang, terutama pengunjung dari luar, untuk datang berlibur dan menikmati kebudayaan dan keunikan yang ada di Biak Numfor, Papua,” jelasnya.

Dia berharap, video-video yang ditampilkan ini memberikan pesan dan kesan tersendiri bagi para penumpang yang hendak berangkat dari Biak Numfor, sehingga membawa kesan positif tentang Papua saat pulang ke daerahnya masing-masing.

Kahar berkomitmen untuk terus melakukan tarian khas Papua ini sebagai ucapan perpisahan dan salam dari Papua melalui Bandara Frans Kasiepo kepada para penumpang yang pulang usai berlibur.

“Tentu saja nanti saya akan tetap melakukannya, guna memberikan pesan ketenangan dan pesan positif kepada para penumpang yang ingin keluar dari apron Bandara Frans Kasiepo untuk terbang,” ucapnya.

Baca berita lainnya di google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved